Hidup dalam keluarga yang bahagia adalah impian setiap anak. Mempunyai ayah bunda yang sempurna, mempunyai adik yang cantik, mempunyai kakak yang baik dan penyayang, rasanya sudah tidak ada lagi yang sempurna kecuali keluarga.
Thania putri onsu, adik bayi dari betrand peto putra onsu dan thalia putri onsu, adalah bayi tergemas yang pernah mereka lihat. Tidak jarang Betrand dan thalia saling cemburu jika thania hanya mau dengan salah satu dari mereka walaupun terkadang sebaliknya.
Siang ini tiga krucil sedang asyik bermain hoverboard, Betrand berdua dengan thania sedangkan thalia sendirian. Bukan thalia tidak mau menaiki hoverboard miliknya, hanya saja dia ingin seperti thania yang di peluk kokonya di atas hoverboard miliknya.
"Nyo,, gantian ai dong" pinta thalia pada betrand.
"Iya sini, naik punya onyo aja" jawab betrand sambil menurunkan thania, di sambut senyum bahagia dari thalia. Belum lagi sempat kakinya menginjak hoverboard milik betrand tangis thania sudah pecah karna tidak mau bergantian dengan thalia."Onyo sama cici dulu ya sayang" bujuk betrand pada thania.
Namun bagaimana pun bujuk betrand pada thania hasilnya tetap nihil, yang thania mau hanya bersama kokonya.
"Cici mau sama onyo juga" ucap thalia pelan sambil menahan tangisnya.
Betrand sedih melihat thalia yang selalu mengalah untuk thania, tapi bagaimana lagi thania masih kecil dan belum tau arti berbagi.
Betran pun berhenti bermain hoverboard milik nya, lalu menggendong thania dan thalia bersamaan, thalia gendong di belakang sedangkan thania di depan. Betrand menggendong mereka ke taman depan rumah milik keluarga onsu. Betrand menurun kan ke dua adik cantiknya itu untuk bermain, mereka lari² kecil, sambil sesekali tertawa lepas. Betrand berlari kecil sambil menggendong thania yang seolah sedang mengejar thalia. Setelah dapat menangkapnya betrand pun menggelitiki thalia hingga tertawa lepas tampa beban.
Ini yang betrand inginkan, ke dua adiknya bahagia bisa tertawa lepas, dirinya lelah tidak mengapa? Jika itu untuk ke dua princess nya yang amat sangat ia sayangi. Apa lagi yang dia ingin kan, kecuali berbahagia bersama ayah bunda thalia dan thania.
Dari jauh ayah ruben memperhatikan malaikat ² kecilnya yang sedang bermain dan tertawa, rasanya ayah tidak ingin mengganggu mereka, tapi ini waktunya mereka makan siang.
"Hai,, putra putri onsu,, saatnya makan siang" suara itu mengalihkan perhatian mereka, suara siapa lagi kalau bukan suara sang ayah terhebat mereka.
"Iya ayah.. "ucap betrand dan thalia kompak.
Betrand pun menggendong ke dua adiknya dengan posisi thalia berada di tangan kanan thania berada di tangan kiri. Mereka tengah menuju ke ruang makan milik keluarga onsu, sesekali betrand memutarkan badanya agar ke dua princess nya dapat tertawa gemas.
"Thanks you onyo" ucap thalia sambil memberikan kecupan sayang di pipi kanan betrand, tak mau kalah thania pun memberikan kecupan di pipi kirinya.
"Sama² princess nya onyo, ai sayangggg banget sama you ber dua" ucap betrand tulus, lalu mendarat kan kecupan sayang di puncak kepala kedua adiknya bergantian lalu menduduk kan mereka di kursi masing².
Bunda yang sedang mempersiapkan makanan tampak terpaku melihat pemandangan yang tersaji siang ini. Hatinya hangat penuh rasa haru, putra putri nya amat sangat saling mencintai, bagaimana jika suatu saat mereka terpisah? Apa mereka sanggup untuk hidup berjauhan??
"Tuhan jaga anak²ku, buat mereka terus bahagia tuhan" doanya di dalam hati
Tampa terasa air matanya jatuh membayangkan hal yang tidak ia inginkan, lalu menepisnya jauh² dengan cepat ia menghapus air mata yang sempat menetes. Ia yakin rencana tuhan lebih indah, biarlah apa yang terjadi di esok hari setidaknya hari ini putra putri nya menjadi warna yang indah di dalam keluarga kecilnya.***********The Krucils**********
KAMU SEDANG MEMBACA
The Krucils
RastgeleJika kentalnya darah mengalah kan tulusnya hati, maka tidak untuk ketiga bocah lucu ini. Mereka tidak serahim tapi mereka sehati. Mereka tidak sedarah tapi mereka se nafas. Mereka adalah 3 malaikat kecil, penyemangat ayah bundanya, Yaitu The Krucil...