°• SATU •°

2K 191 30
                                    

1319 Word

  [Name] menghirup udara dengan kasar sebelum masuk kereta. Menatap kompartemen Slytherin satu persatu, mencari tempat yang belum di isi orang. [Name] hanya ingin menenangkan diri saja saat ini.

"[Name] kau mau kemana?" ucap Pansy yang melihat  [Name] berjalan ke arah belakang kompartemen Slytherin.

"Keujung sana," ucap [Name] datar sambil melihat ke arah belakang.

"Kau kenapa [Name]? Kau tidak ingin mengganggu Malfoy? Dia ada di kompartemen di depan," ucap Pansy bingung.

[Name] hanya mengabaikan pertanyaan Pansy dan berlalu saja ke ujung kompartemen yang sepi, tidak berniat sama sekali untuk menjawab pertanyaan Pansy. Sekarang dia hanya ingin ketenangan, setelah kejadian menyakitkan yang berlangsung di depan matanya.

  "Dia kenapa?"

  "Dia tahun ini terlihat sangat berbeda,"
 
  "Kau tahu, aku baru saja memberitahu dia dimana Malfoy sekarang. Tapi yang kudapat dia hanya berlalu saja,"

  "Apa benar yang kau ucapkan Pansy? Jika benar, maka tahun ini  Malfoy tidak akan terganggu sama sekali, dan kau bisa mendekatinya,"

Obrolan anak Slytherin yang terdengar di telinga [Name] di abaikan saja olehnya.

  "Aku sudah tau Pansy bahwa kau menyukai Malfoy selama ini, walaupun di depanku kau selalu mendukungku denganya," batin [Name] dan langsung masuk ke kompartemen yang dipilihnya.

¤¤¤

"Wah nama mu sangat bagus, hahah Draco. Yang berarti Naga bukan?" ucap gadis kecil yang  berdiri  di  tangga antara anak laki-laki berkacamata dan berambut pirang ini. Lain dengan anak laki-laki berambut merah yang tertawa saat mendengar nama itu.

"Siapa kau? Berani sekali berbicara padaku," ucapnya melihat gadis kecil berambut  platinum blue itu dan beralih menatap lelaki berambut merah dengan tatapan meremehkan. "My name is funny do you know to ask you yours red hair and hand me down robes you must feel weasley,"

"Owh, my name is [Name] Darcly, senang bisa bertemu denganmu Malfoy," ucap gadis itu dengan cengiran lebar.

¤¤¤

"Mengapa aku selalu mengingat masa-masa itu, sialan kau pirang,"  batin [Name].

Saat [Name] meletakan koper-kopernya tiba-tiba saja susananya berubah menjadi mencengkram. Suasana menjadi sangat dingin, [Name] langsung melihat ke arah jendela. Suhunya seperti ingin musim salju, napas [Name] saja sampai mengeluarkan uap.

Setelah berapa lama, [Name]  keluar dari kompartemenya menuju jendela di depan pintu kompartemenya. Saat dia ingin berbalik menghadap belakang tiba-tiba saja dia kaget dan meghantam dinding kereta.

Brukk

"Aww" ucap [Name] merasakan sakit di punggungya.

"Sialan kau pirang, mengagetkanku saja,"  batin [Name].

"Heh, kenapa kau melihatku seperti bertemu hantu  saja. Oh yah, aku kesini hanya ingin mengatakan jangan gang-," ucapan Draco terpotong karna [Name] mendorongnya kesamping dan langsung menutup pintu dengan kencang tidak lupa juga mengunci pintunya.

"[Name], aku belum selesai bicara dan kau langsung menutup pintu ini. Buka pintu ini [Name]," ucap Draco melihat [Name] dari jendela pintu.

[Name] hanya menganggap suara Draco sebagai angin lalu saja, dia berdiri menghadap ke jendela dan menikmati pemandangan di luar.

Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban (Draco x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang