1225 word
"[Name] aku akan mandi dulu, kau sesudah ku ok,"ucap Lea yang baru masuk ke kamar dan melihat [Name] duduk di ujung kasur.
"Ya, ya aku juga masih ada urusan," ucap [Name] tanpa melihat ke arah Lea dan Lea pun menganggukan kepalanya saja. Saat [Name] memastikan Lea tidak ada lagi buru-buru dia mengambil buku yang ada di bawah kasur—di bukanya dan mulai menulis.
Kreek
Lama [Name] menulis, saat dia mendengar suara pintu ingin terbuka, buru-buru dia menutup buku itu dan membawanya masuk ke kamar mandi.
"[Name]! Kau ingin membawa buku itu ke kamar mandi?" tanya Lea.
"Hum yah, isinya tentang tanaman herbologi, kau tau aku akan membuat sesuatu," ucap [Name] sambil tersenyum lebar dan Lea hanya menatap bingung saat [Name] langsung menutup pintu kamar mandi.
--
Saat ini [Name] berbaring di tempat tidurnya dengan keadaan selimut menutup seluruh tubuhnya. [Name] terus melihat ke arah jam tangan yang hanya dia pakai setiap hari Rabu. Dia hanya ingin memastikan sesuatu, tapi kali ini rasanya dia ingin sekali mengikuti temannya itu sampai ke tempat tujuan. [Name] bingung.
Keresahan [Name] terus bertambah setiap jarum panjang tersebut terus berputar, sampai akhirnya keputusan [Name] telah bulat, hari ini tepat detik ini dia akan ikut hadir ke tempat temannya selama beberapa bulan ini yang sering pergi tengah malam setiap hari rabu. Dua tahun lalu temannya itu tidak pernah keluar, tetapi mengapa di tahun ketiga dia sering pergi ke tempat tinggi itu.
[Name] membuka perlahan selimutnya, dan mendongak perlahan menuju tempat tidur Lea. Saat memastikan Lea telah tidur, kaki jenjangnya dia turunkan perlahan hingga menapak di lantai pualam asramannya. Tidak apa dia memakai baju tidur, saat ini yang terpenting dia ingin menuju temannya?
[Name] turun perlahan dari asrama putri menuju ruang rekreasi Slytherin. Saat sampai di ujung tangga dia melihat ke arah jamnya, saat jarum panjangnya ingin ke arah dua belas, tepat saat itu di arah tangga, berlawanan dengan tangga asrama putri temannya keluar dengan pakaian hitam seperti biasa.
[Name] mulai berjalan perlahan saat temannya menuju ke pintu keluar asrama. [Name] berjalan sejauh dua meter dari temannya, mengendap seperti seseorang yang ingin menculik, pikir [Name] begitu. [Name] terus menaiki tangga untuk ke tempat tujuannya.
Temannya itu tidak berpikir apa, kalo letak asramanya di dasar Hogwarts dan dia ingin ke atas Hogwarts. Tidak jauh hah? [Name] yang kelelahan dan terus mencaci maki temannya itu pun berhenti untuk duduk sebentar, toh dia juga sudah tau dimana tujuan temannya itu. [Name] berpikir apa temannya itu tau jika dia mengikutinya, maka dari itu dia menambah kecepatan berjalannya, tapi yang benar adalah [Name] nya saja yang langsung lelah ketika baru berjalan beberapa meter.
[Name] ingin memulai langkahnya saat di rasa dirinya telah cukup beristirahat, tapi ketika dia ingin berbelok, di ujung sana terlihat Prefek Gryffindor sedang melihat-lihat— Sepertinya ingin mencari siswa yang berkeliaran, oh tidak [Name] baru ingat jika asrama Gryffindor tidur di aula akibat nyonya gemuk hilang.
Saat Prefek itu ingin menatap ke arah [Name], [Name] langsung berbalik dan berjalan cepat agar tidak ketahuan dan asrama Slytherin akan di kurangkan poin asramannya. [Name] tidak ingin itu terjadi.
Namun sepertinya kebaikan tidak berpihak padanya kali ini. Niat ingin menghindari prefek Gryffindor, malahan di depannya terpampang jelas prefek dari asrama Hufflepuff.
"Oh tidak, demi Salazar Slytherin apa yang harus ku lakukan," batin [Name].
Prefek Hufflpuff itu sedari tadi terus menatap ke ujung koridir, karna keadaan di sisi ujung itu sangat remang cahaya, wajah saja tidak terlihat, tetapi jika ada orang sudah pasti terlihat. Dan bagai keberuntungan untuk [Name] dia mulai mendudukan kepalanya, untuk berpura-pura tidur—tidur berjalan pikirnya.
Cedric langsung berlari saat melihat siswa keluar pada tengah malam, sebenarnya dia ingin kembali ke asrama ketika semua tugas sudah di selesaikannya. Tapi dia pikir sepertinya akan ada tugas baru karna kedapatan siswa keluar tengah malam.
"[Name]? Sedang apa kau berjalan saat tengah malam?" ucap Cedric saat ingin mendekat, ternyata itu [Name] dan Cedric langsung berdiri di samping [Name] yang sedang menunduk itu.
Karna tidak ingin acara berbohongnya terbongkar, [Name] menghiraukan pertanyaan Cedric dan terus berjalan menunduk tanpa tujuan.
Cedric yang merasa dihiraukan dan ditinggalkan langsung menuju [Name] dan menarik lengan [Name] dari belakang, sehingga [Name] yang terkejud mendapatkan serangan dari belakang tiba-tiba tidak bisa menjaga keseimbang tubuhnya sampai dia terjatuh.
Dan tentu saja Cedric tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia langsung menangkap tubuh [Name] yang akan terjatuh di lantai pualam dingin itu dan langsung memeluknya.
[Name] yang seharusnya jatuh ke lantai dengan keadaan bokong mendarat terlebih dahulu, tiba-tiba di suguhkan antara dada dan lengan Cedric dan sedikit membungkuk.
[Name] segera menjauhkan wajahnya tetapi Cedric memegang kedua bahunya dan di hadapkan ke arahnya.
"Kau tidak apa [Name]?" tanya Cedric.
"Hum t-tidak, aku hanya kaget saja, d-dan kenapa aku bisa ada disini?" ucap [Name] sedikit gugup dan tentu saja berbohong.
"Kau tidak ingat? Oh yah mungkin saja kau tertidur sambil berjalan [Name]," ucap Cedric yang masih betah memegang bahu [Name].
"Ah, yah, mungkin. Hum dan terima kasih Cedric, mungkin jika tidak ada kau aku tidak tau nanti akan kemana," ucap [Name] kikuk tetapi berbeda dengan batinnya.
"Huftt jika saja kau tidak ada, mungkin aku langsung ke atas,"
"Yah tidak masalah. Em boleh ku antar ke asramamu?" ucap Cedric dengan perkataan yang sedikit ragu menurut [Name].
"Hum Cedric, tapi asramaku jauh dibawah sana dan asramamu ada di lantai ini, aku tidak ingin membuatmu repot,"ucap [Name] yang terkesan memberi peraetujuan tetapi malu, padahal sebenernya dia ingin langsung pergi ke atas saat Cedric pergi.
"Tidak, tidak akan merepotkan [Name], dan juga jika kau sendirian dan bertemu prefek yang lain atau lebih parah bertemu Flich kau pasti akan dapat masalah besar, tetapi jika kau bersamaku aku akan menjelaskan kepada mereka dan mereka juga percaya," ucap Cedric menjelaskan.
[Name] tidak bisa mengelak kali ini, jika dia ingin menolak kemungkinan kebohongannya akan terbongkar. Tidak ada cara lain lagi, [Name] mengangguk kepala tanda setuju dan tersenyum seperti paksaan Draco saja.
"Hum yah kau benar, ayo" ajak [Name] sambil melepaskan pegangan Cedric dan mereka pun mulai berjalan menuju lantai bawah.
Lama mereka berjalan dengan kesunyian, tiba-tiba saat sampai di koridor yang masih di lantai yang sama tetapi langsung disuguhkan dengan keadaan langit terang bulan.[Name] langsung memeluk lengan Cedric ketika matanya menatap bayangan hitam yang terbang bebas di langit malam.
"Ada apa?" ucap Cedric yang sebetulnya kaget ketika [Name] memeluk lengannya. Dia pikir apa [Name] juga sepemikiran dengannya, tetapi langsung memeluk lengannya? Cedric sebetulnya dari tadi ingin mengenggam tangan [Name] tetapi selalu tidak jadi, dan sekarang? Rasanya Cedric menjadi orang paling bahagia sekarang, tapi harapannya pupus saat [Name] menjelaskan apa yang dia perbuat.
"Maaf aku tidak bermaksud begitu, aku hanya kaget melihat dementor yang beterbangan, aku pikir itu apa. Kau tahu aku baru saja bangun dan belum sepenuhnya sadar," jelas [Name] dengan sedikit tertawa. Dan cedric hanya menganggukan kepala nya.
Mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju asrama Slytherin. Dan akhirnya mereka telah sampai di depan pintu asrama Slytherin, yang suhunya sekarang bertambah dingin karna letaknya yang ada di dasar danau hitam.
"Baiklah, terima kasih Cedric telah mengantarku sampai di depan asrama," ucap [Name] dengan senyum manisnya beda dengan Cedric yang langsung terhipnotis dengan senyuman manis [Name] ditambah cahaya hijau yang berasal dari api dan juga pantulan air danau hitam itu.
"Kenapa kau sangat cantik [Name]," ucap Cedric yang sekarang mendekat ke arah [Name] dan memegang pipi [Name].
--
Tbc
Hiks sorry hp tertinggal di rumah seminggu ini dan baru pulang .
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban (Draco x Reader)
Fantasy•Tahun ketiga HARRY POTTER AND THE PRISONER OF AZKABAN Draco malfoy. Entahlah, orang dengan nama ini sangat berbeda tahun ini. Mungkin karna aku tak menyapanya seperti dua tahun lalu, atapun menggangunya. Ditahun ketiga ini aku merasa sakit dan baha...