Part 1

6.1K 119 10
                                    

Quito-Ekuador.

Sebuah Buggati mewah berlapis berlian melintasi jalanan Quito dengan diikuti beberapa mobil dibelakangnya.

Gadis cantik yang sedang mengemudikan mobil itu menyeringai seraya melirik kaca spion, kemudian dia menekan pedal gas lebih dalam lagi dan mulai menyalip semua mobil yang berada didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis cantik yang sedang mengemudikan mobil itu menyeringai seraya melirik kaca spion, kemudian dia menekan pedal gas lebih dalam lagi dan mulai menyalip semua mobil yang berada didepannya. Hal itu membuat mobil yang mengikutinya tertinggal dibelakang dan kesulitan mengawal mobilnya.

"Menyebalkan!" gerutunya lalu memutar stir kemudi kedalam sebuah gang sepi dan berhenti disebuah rumah yang cukup mewah tapi tidak mencolok.

Gerbang rumah otomatis terbuka, gadis itu langsung melewati gerbang dan memarkirkan mobilnya didalam garasi.

"Kau terlambat lagi." Seorang gadis berambut pendek membuka pintu untuknya.

"Ya, aku harus bermain tikus dan kucing lebih dulu agar bisa sampai disini." keluh Elizabeth, membuat temannya terkekeh geli.

Elizabeth Rendell, adalah putri dari Presiden Ekuador. Walaupun ayahnya tidak menjadi orang nomor satu di negara itu, keluarganya adalah keluarga terkaya di Ekuador. Sepuluh orang bodyguard terlatih ditempatkan disampingnya, menjaga agar tidak ada orang yang bisa menyakiti putri kesayangan Presiden. Tapi bagaimanapun terlatihnya mereka, tetap saja Elizabeth memiliki cara agar bisa lolos dari pengawalan mereka.

Elizabeth menghempaskan tubuhnya ke sofa, dia akan istirahat dua jam saja di rumah temannya itu. Giana adalah sahabat terbaiknya, dan ini adalah rumah yang sengaja Elizabeth beli untuk mereka berkumpul dan berpesta bersama teman-teman satu kampusnya. Mungkin suatu saat ayahnya akan tahu tentang rumah ini, atau mungkin sudah mengetahuinya tapi membiarkan Elizabeth berbuat sesuka hatinya.

"Lisbeth, kau yakin mereka tidak mengikuti mu kan?" tanya Giana seraya ikut duduk didepan Elizabeth.

Elizabeth hanya mengangguk lalu memilih memejamkan matanya sejenak, dia butuh istirahat agar saat tiba di White House dia tidak akan merasa kesal lagi diawasi semua orang. Semua orang menganggapnya 'Biang Masalah' hanya karena sikap pembangkang dan keras kepalanya. Karena itu Daddy dan Mommy-nya memasang banyak CCTV dirumah mereka, kecuali area kamarnya.

"Bagaimana dengan GPS di mobil mu?" tanya Giana.

"Tenang saja, mereka tidak akan melakukan apapun. Kenapa kau cemas begitu?" Elizabeth berdecak kesal, dia pergi kesini untuk istirahat, kenapa dia malah mendengar ocehan Giana.

"Aku hanya tidak ingin lagi diinterogasi oleh Daddy mu." sahut Giana.

Elizabeth tertawa kecil, Giana selalu ketakutan saat bertemu Daddy-nya, padahal Daddy-nya hanya akan bertanya tentang apa saja yang mereka lakukan seharian ini.

"Bagaimana dengan pesta akhir pekan? Kau sudah memberitahukan kepada mereka?" Elizabeth mengalihkan topik pembicaraan. Sabtu malam mereka akan mengadakan pesta disini, mengundang beberapa teman kampus mereka dan berbincang sampai pagi hari. Bukan pesta minuman keras atau semacamnya, tapi hanya pesta piyama yang diikuti para gadis. Mereka akan saling bercerita tentang liburan musim panas ataupun para pria panas yang ada dikampus.

12. Love or Hate (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang