Part 19

2K 75 17
                                    

"Ya Tuhan, kenapa dari semua tempat dan semua orang didunia ini, kami harus bertemu dengan wanita ini." batin Elizabeth, dia melirik Aaron yang terdiam disampingnya.

"Hai." Leticia tersenyum canggung menyapa Aaron dan Elizabeth.

"Kau mengenal mereka?" tanya pria yang sedang bersama Leticia.

"Ya, dia tetanggaku." jawab Leticia gugup.

"Itu dulu, sekarang mereka sudah pindah." sambung Leticia.

"Oh hai..." Pria itu mengulurkan tangannya kepada Aaron, tapi Aaron hanya diam saja tak membalas jabatan tangan calon suami Leticia. Dengan terpaksa Elizabeth yang menjabat tangan pria itu. Aaron melihat tangan Elizabeth bersentuhan dengan tangan pria itu, tiba-tiba saja dia menarik tangan Elizabeth. Semua orang menatapnya, terutama Leticia yang sedikit kecewa.

Calon suami Leticia malah berpikir mereka adalah pasangan suami-istri, karena dia mengira Aaron cemburu saat sang istri berjabat tangan dengannya.

"Nona, pesanan Anda sudah selesai dibungkus," ucap pelayan toko.

"Baiklah." Elizabeth berjalan menghampiri pelayan toko, kemudian menyerahkan credits card untuk membayar tagihan.

"Ayo kita pilih cincinnya," seru calon suami Leticia, membuat Leticia yang sedang mencuri pandang kepada Aaron tersentak kaget. Sedangkan pria itu mati-matian menghindari bertatapan mata dengan Leticia, sang mantan kekasihnya.

"Ini bukan salahku. Kau sendiri yang melepaskan tanganku dan memutuskan hubungan kita." batin Leticia seraya berjalan mengikuti calon suaminya untuk memilih cincin pernikahan.

"Aaron..." Elizabeth dengan ragu memanggil Aaron.

"Apa sudah selesai?" tanya Aaron.

Elizabeth mengangguk. Mereka pun melangkah keluar dari toko itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Elizabeth khawatir, pasti Aaron sangat terkejut saat bertemu kekasihnya yang sedang berselingkuh, pikir Elizabeth.

Aaron hanya diam saja dan melajukan mobilnya kembali ke White House. Pria itu berusaha menenangkan dirinya, meyakinkan dirinya bahwa semua ini sudah menjadi takdir Tuhan.

"Nona, apa kita masih punya pekerjaan lain hari ini?" tanya Aaron.

"Tidak, aku akan mengerjakan tugas nanti. Kau ingin pergi?" Elizabeth menoleh kearah Aaron, takut kalau pria itu sampai berbuat nekat.

Aaron tidak menjawab, dia hanya mengemudi dengan tatapan datar. Lagi-lagi Elizabeth hanya bisa melengos melihat sikap Aaron.

"Seharusnya aku tidak bertanya. Menyebalkan!" gerutu Elizabeth didalam hati.

Mereka pun tiba di White House.

Aaron membukakan pintu mobil untuk Elizabeth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaron membukakan pintu mobil untuk Elizabeth. Setelah itu dia langsung pergi entah kemana, membuat Elizabeth hampir mengumpat saking kesalnya.

Aaron mencari kepala keamanan dan meminta izin untuk pulang kerumahnya. Setelah mendapatkan izin, Aaron menuju mobil dinasnya dan mengendarainya pulang ke Distrik A.

12. Love or Hate (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang