Part 7

2.1K 72 16
                                    

Tatapan kecewa diberikan oleh Elizabeth, apalagi saat Aaron malah memilih menyusul gadis tadi yang sepertinya sedang merajuk.

"Ah... Sial! Dia punya kekasih." umpat Elizabeth, tapi tak lama setelah itu dia menyeringai devil.

"Tapi aku suka sekali tantangan seperti ini." sambung Elizabeth dengan semangat berapi-api.

Sementara itu Aaron berusaha menyusul Leticia, Ya... benar kalau gadis itu adalah kekasih Aaron.

"Baby... Dengarkan dulu penjelasan ku." Aaron meraih tangan Leticia dan menghentikan langkahnya.

"Apa yang akan kau jelaskan? Kau ingin bilang kalau dia adalah selingkuhan mu?! Aku tidak mengerti kenapa kau melakukan hal kejam seperti ini! Kau bahkan tidak mengatakan akan pindah rumah!" Lecitia menatap Aaron dengan kecewa. Baru saja dia mengetahui kalau keluarga Aaron akan pindah dari Distrik D, dan dia mengetahui dari orang lain bukan dari mulut kekasihnya sendiri.

"Tidak seperti itu, aku benar-benar belum sempat mengatakan kepada mu tentang kepindahan ku. Maafkan aku, Okay." Aaron mengecup punggung tangan Leticia dengan lembut.

"Tck... Kau bisa memberitahu ku lewat telepon ataupun mengirim pesan? Ini bukan zaman batu yang tidak memiliki alat komunikasi." Leticia berdecak kesal.

"Kau juga tidak memberitahuku tentang penghargaan yang kau dapatkan kemarin. Apa aku tidak berarti lagi untukmu?" tanya Leticia lagi.

"Dan siapa wanita itu?" Leticia menatap kearah Elizabeth yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Aku mendapat tugas untuk menjaganya. Dia putri Presiden," ucap Aaron yang juga memandang kearah Elizabeth berada.

"Apa? Dia putri Presiden? Maksudmu Presiden kita?" Leticia menutup mulutnya dengan tangan saking terkejutnya, dia baru saja menatap sinis putri Presiden. Apa yang akan terjadi kalau gadis itu menghukumnya yang sudah bersikap tidak sopan? Leticia langsung panik karena memikirkan apa yang akan dilakukan oleh putri Presiden.

"Apa aku harus minta maaf?" tanya Leticia kepada Aaron.

Aaron mengangguk lalu menggandeng tangan Leticia menghampiri Elizabeth.

"Apa lagi sekarang? Apa mereka sengaja mau menunjukkan kemesraan mereka didepan ku? Menyebalkan!" gerutu Elizabeth didalam hati.

"Nona..." panggil Aaron.

Elizabeth melipat kedua tangannya didepan dada lalu menaikan alisnya, menatap Leticia dari atas ke bawah seolah menilai penampilan wanita yang bisa menjadi kekasih Aaron. Elizabeth bertambah kesal karena menganggap dirinya lebih cantik dibandingkan gadis itu.

"Nona, aku minta maaf sudah salah paham kepada Anda," ucap Leticia dengan nada menyesal.

"Tidak perlu dipikirkan, wajar saja kau berpikir begitu. Kekasih mu ini sangat tampan, jadi banyak gadis yang akan mengincarnya," seru Elizabeth sengaja menyindir Leticia.

"Aku lelah, ayo pulang." Elizabeth berbalik meninggalkan kedua orang itu.

"Aku pergi dulu, nanti aku akan menghubungi mu." Aaron mengusap pipi Leticia dengan lembut, kemudian segera menyusul Elizabeth yang sudah masuk ke dalam mobil.

Leticia menghela nafas lega karena Elizabeth tidak marah atas sikapnya tadi, tapi entah mengapa dia merasa tidak nyaman dengan ucapan Elizabeth tentang gadis yang mengincar kekasihnya.

"Tidak mungkin kalau dia menyukai Aaron-ku." Leticia segera menepis pikiran konyol itu.

***

Elizabeth dan Aaron hanya saling membisu selama perjalanan pulang ke White House.

Elizabeth pun sengaja membuang pandangannya kearah luar jendela mobil, menatap jalanan yang dipadati oleh ratusan kendaraan.

12. Love or Hate (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang