Part 8

1.9K 73 22
                                    

"Aku juga mencintaimu." Aaron mengecup puncak kepala Leticia lalu mendorong bahu gadis itu dengan lembut, Leticia bergerak mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Aaron.

"Tunggulah diluar, aku akan keluar setelah memakai pakaian," ucap Aaron, membuat Leticia salah tingkah.

"Kau sangat menyebalkan!" gerutu Leticia kesal seraya berbalik keluar dari kamarnya.

Aaron mengusap wajahnya dengan kasar, selama ini dia memang selalu menolak ketika Leticia ingin mencium bibirnya. Aaron tidak ingin kehilangan kendali, karena dia merasa belum mampu untuk bertanggung jawab. Dia masih memikirkan ibu dan juga adiknya yang sakit, karena itulah Aaron bekerja keras. Untunglah untuk gaji menjadi bodyguard putri Presiden adalah dua kali lipat dari gaji yang diterima saat dikantor pusat. Pengobatan adiknya tinggal satu tahun lagi, setelah itu dia akan fokus menabung untuk melamar Leticia.

Aaron mengambil kaos dan juga celana training dari dalam tasnya, karena semua pakaiannya di lemari sudah di packing kedalam dus untuk dibawa ke rumah mereka yang baru.

Setelah itu Aaron menyesap teh hijau yang ada diatas nakas seraya keluar dari kamarnya.

Brenda dan Leticia sedang berbincang sementara Diane terlihat serius membaca bukunya.

"Bagaimana kabarmu hari ini?" Aaron mengusap kepala Diane dengan lembut.

"Aku sangat bersemangat karena kita akan pindah kerumah baru," ucap Diane dengan senyum lebarnya, menampilkan deretan giginya yang putih dan rapi.

Berbeda dengan Diane, Leticia malah terlihat muram.

"Kau bisa mengunjungi kami kapan saja." Brenda seolah mengerti perasaan Leticia.

"Aku akan merindukan kalian." Leticia memeluk Brenda dengan sendu.

"Aku juga. Lagipula itu hanya tiga puluh menit dari sini, kau juga bisa menginap kapan saja." sambung Brenda.

Aaron pun mengajak Brenda dan mendorong kursi roda Diane menuju luar rumah, mereka akan segera berangkat menuju rumah baru mereka.

Aaron menggendong Diane masuk kedalam mobil dinasnya, lalu memasukkan kursi roda ke bagasi mobil.

"Jaga dirimu." Leticia memeluk Aaron dengan erat, seolah tidak ingin berpisah.

"Aku akan sering mengunjungi mu saat tidak bertugas," ucap Aaron seraya mengusap punggung Leticia.

"Jangan dekat dengan tetangga wanita dirumah barumu." ledek Leticia, membuat Aaron terkekeh geli.

Aaron pun mengecup dahi Leticia sebelum masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil menuju Distrik A.

***

Elizabeth duduk dengan gelisah, dari tadi dia tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas kuliahnya. Ternyata berendam di air hangat sama sekali tidak membantunya untuk mengenyahkan pikiran tentang Aaron yang sedang berkencan dengan kekasihnya. Apalagi hari sudah larut tapi Aaron sama sekali belum kembali.

Ceklek.

Pintu kamarnya terbuka, membuat Elizabeth menoleh kearah pintu.

"Kau belum tidur?" tanya Deborah, terlihat Mommy-nya masih mengenakan setelan resmi yang artinya baru saja pulang mendampingi Daddy-nya bekerja.

"Aku masih mengerjakan tugas, apa Mommy baru pulang?" tanya Elizabeth.

Deborah mengangguk dan tersenyum simpul, wajah Mommy-nya tampak begitu kelelahan.

12. Love or Hate (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang