𝐦𝐲 𝐭𝐞𝐚𝐫𝐬 𝐫𝐢𝐜𝐨𝐜𝐡𝐞𝐭

36 5 0
                                    

5

3 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 tahun. butuh waktu lama untuk resyha membulatkan keputusannya untuk move on. setelah tiga kali ia mengucapkan kata move on tanpa niat, akhirnya dia benar-benar dengan omongannya waktu itu.

tapi, dengan hadirnya kembali mark lee yang secara mendadak bahkan tanpa reysha gambarkan dalam imajinasinya membuat semua usahanya untuk move on seketika berkurang hingga lima puluh persen.

"abang bilang apa?" jaehyun mengusap-usap rambut adiknya yang sedang duduk bersandar pada bahunya. "kamu boleh move on, tapi jangan move on yang mengisyaratkan kamu benci dia."

siapa yang nggak benci kalo doi dengan sengaja nggak view snapgram padahal lagi aktif? siapa yang nggak kesel kalo doi ngucapin hbd lewat dm tapi terkesan terpaksa karena nggak enak aja?

namanya juga cewe, suka ngebaca situasi lewat tulisan bahkan lagaknya.

"ya tapi kan, reysha emang benci sama dia, bang."

jaehyun meringis. "jadi sebenarnya kamu tuh move on atau cuman sekedar benci sama dia?"

ini dia. reysha sendiri pun tidak mengerti dengan jawabannya. "reysha nggak paham sama diri sendiri, bang."

"percuma kamu nangisin dia, percuma kamu hujat dia pake kata-kata kasar, percuma kamu ngomong kamu benci sama dia tapi hati reysha nggak seturut sama mulut."

reysha terdiam mendengar ujaran jaehyun. kembali ia mengingat, dimana ia pernah mengatakan itu semua. benar, hanya mulut yang menyatakan tapi hatinya tidak sepenuhnya.

"reysha, dengerin abang," jaehyun memegang kedua bahu adiknya, menuntun reysha untuk berhadapan dengannya. "reysha nggak perlu benci dia kalo reysha mau move on. reysha bisa anggap dia sebagai teman, mencoba melupakan perasaan yang reysha punya. abang yakin resyha bisa lakuin itu. abang yakin reysha bisa kalo reysha punya niat yang bulat."



.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.



"reysha, ya?"

reysha menoleh ketika seseorang menyebut namanya dari belakang. "eh, siapa—"

"hendery." pemuda itu mengulurkan tangan, mengajak bersalaman. "gue hendery wong, temannya mark."

reysha menyambut uluran tangan hendery. "gue reysha jung. ada apa?"

hendery menarik tangannya, menyembunyikannya dalam saku celana. "ada liat mark keluar apartemen, nggak?"

"gue kurang tau sih, soalnya gue baru aja mau masuk."

"oh, okedeh. makasih, ya!"

pemuda itu berlalu dengan lambaian tangan dan berlari kecil menuju lift, kembali turun entah mungkin saja ke lantai bawah.

reysha mengangkat bahunya. "ah, nggak tau deh gue— LO NGAPAIN DI APARTEMEN GUE?!"

hampir saja reysha terjungkang ke belakang kalo dia tidak sempat menyeimbangi badannya yang sempat terlompat.

bagaimana tidak? begitu ia membuka pintu setelah menekan password, yang menyambutnya adalah sesosok pemuda berkacamata dengan kaus merah dan celana pendek selutut.

"KOK LO—"

tepat saat suara lift berdenting, mark langsung menarik reysha untuk segera masuk dan menutup pintu apartemen.

"MARK LEE LO—"

"jangan teriak-teriak dulu," mark menginterupsi. "dengerin penjelasan aku, baru setelahnya kamu boleh ngomel-ngomel. oke?"

 oke?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CRUEL SUMMER, ᵐᵃʳᵏ ˡᵉᵉ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang