𝐡𝐨𝐚𝐱

22 2 0
                                    

8

hari ini benar-benar tidak seperti hari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hari ini benar-benar tidak seperti hari biasanya. para pelanggan datang lebih banyak yang membuat hasil penjualan melonjak cukup tinggi. reysha menatap struk hasil penjualan dengan kagum, begitu pula dengan rekan kerjanya.

"kita nggak pernah ngalamin penjualan begini loh, sha." ujar pemuda yang berusia setahun lebih muda darinya, na jaemin. "sumpah, baru kali ini."

"iya, jaem. asli, gue aja nggak nyangka."

"berarti kita dapat bonus, dong?"

reysha mendongak. "lo bener. AAAAAA!!!"

gadis itu langsung menarik jaemin, berpelukan sambil menukar rasa kebahagiaan satu sama lain. berputar-putar di daerah pantry, seakan dunia mereka hanya berdua saja di cafe yang sudah sepi itu.

"heh, gue juga dapat kali."

celetukan dari arah pintu dapur membuat reysha dan jaemin melepas peluk. sosok pemuda yang masih mengenakan sarung tangan dan celemek hitam, berdiri di ambang pintu sambil melipat tangan depan dada.

"berarti kita bertiga dapat bonus." ucap jaemin. "reysha, gue, sama lo, jen."

"iyalah." pemuda yang disapa 'jen' itu berjalan mendekat. "btw, sebentar lagi jam tutup. kita beres-beres aja."

reysha dan jaemin menganggukkan kepala. mereka segera membereskan daerah kerja masing-masing. reysha menghitung penghasilan hari ini, jaemin membersihkan dan mengatur rapi properti cafe, sementara jeno kembali ke dapur membereskan seisi dapur.

KRING!

"sudah tutup?"

reysha mengangkat kepalanya. "loh, mark?"

mark tersenyum, kemudian berjalan menghampiri. "masih buka, 'kan? aku pesan iced latte, dong. yang medium, ya?"

"o–oke, totalnya dua puluh ribu rupiah."

mark merogoh isi saku celananya dan mengeluarkan selembar uang pas. selagi reysha menerima transaksi, ia berteriak. "jen! iced latte medium satu."

"oke!"

"silahkan tunggu pesanannya."

tak usah menunggu lama. hanya perlu lima menit, jeno membawakan pesanan iced latte itu.

"mark, pesanan lo." ucap reysha sambil menyodorkan pesanan mark.

"thank you," saat mark hendak berbalik, pemuda itu kembali pada posisinya. "kamu pulang sama siapa?"

reysha mengernyit. "sendiri."

"bang jaehyun kemana?"

"hari ini bang jaehyun lembur kerja."

mark mengangguk-anggukkan kepalanya. "oke, kalo gitu tambah satu pesanan lagi. coffee rocksalt and cheese, yang medium."

coffee rocksalt and cheese? hmm jadi mau juga.

"jadi pesan satu lagi?" tanya reysha.

"iya."

"totalnya dua puluh tiga ribu." ucap reysha. setelah ia menerima uang dari mark, mulutnya kembali berteriak. "jeno! coffee rocksalt and cheese medium satu!"

"oke!"

"bentar lagi selesai shift, 'kan?"

reysha melirik jam tangannya. tinggal sepuluh menit lagi. "iya. kenapa?"

"pulang bareng aku, ya?"



.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.


"kamu pikir aku beneran sudah punya pacar?"

reysha mengangguk. "iya, soalnya waktu itu gue nggak sengaja liat bio di ig lo."

"astaga," mark tertawa kecil. "itu botean doang. aku ngetag profil temen aku itu karena dare."

tolol banget. reysha menahan malunya dengan menekan bibirnya. ingin rasanya ia cepat-cepat sampai di apartemen.

"selama aku kuliah disana, aku nggak ada pacaran."

sontak, reysha langsung menoleh. matanya membola. "yang bener aja lo?"

mark mengangguk. "iya bener."

"kenapa?"

"aku ngerasa kayak nggak srek aja sama cewe-cewe disana. semua kuanggap temen biasa."

"dih, sayang banget."

"tapi aku lebih sayang kamu."

"MARK APAAN SIHHHHH!!"

"MARK APAAN SIHHHHH!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CRUEL SUMMER, ᵐᵃʳᵏ ˡᵉᵉ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang