11
dia memang nggak seganteng abang gue. nggak seperfect kak taeyong —senior gue semasa SMA, ataupun nggak secakep xiaojun. oke, untuk yang terakhir itu gue akui kalo xiaojun emang cakep banget.
mark lee cuman cowok biasa yang menurut gue dia emang nggak ganteng-ganteng banget, tapi dia punya kharisma yang cowok lain nggak punya.
gue juga nggak bisa paham gimana gue bisa sampai sesuka ini sama mark. hanya berawal dari ketika gue cuman sekedar mengagumi dia dan berakhir gue naruh perasaan ke dia.
mark lee itu anak yang berbakat. dia jago nyanyi, jago main alat musik, that's no doubt. bahkan gue yakin, bukan cuman gue aja yang naruh perasaan.
mark lee memang punya kaum fans yang banyak, tapi nggak sebanyak kaum fans kak taeyong. fyi, bang jaehyun bukan anak SMA situ.
mark lee juga bukan siswa yang pintar-pintar amat. dia cuman siswa seperti siswa biasa, bahkan yang tadinya gue pikir dia nggak bisa ngehina guru ternyata bisa.
kalo cerita soal awal pendekatan sampai pertengahan, gue yang ngawalin semua itu. gue yang mulai, tapi mark yang mengakhiri.
dan disitulah gue mulai merasa goyah sebenarnya. bingung, ingin pertahanin atau lepaskan.
tapi sesusah itu gue buat ngelupain mark. padahal dia nggak pernah muncul dalam kehidupan gue setelah lulus.
"babe,"
gue tanpa sadar melamun. "eh?"
"kamu kenapa ngelamun? ngelamunin aku, ya?"
gue langsung mendorong mark. "pede banget. yaudah ayo buruan ke rumah xiaojun."
gue sudah berdiri, dan bersiap-siap akan melangkah keluar apartemen. tapi mark masih duduk dengan muka cemberutnya.
sebenarnya kita sekarang udah harus berangkat ke rumah xiaojun. cowok itu ngadain acara kecil-kecilan, spesial ulang tahun mamanya. acara bakal dimulai sekitar pukul enam sore, sementara sekarang sudah jam setengah enam lewat.
"ah, kamu kalo ke rumah xiaojun cepet amat. coba pang, kalo aku suruh samperin ke apartemen buatin aku makan malam. lama banget datangnya."
please, gue benar-benar mau ketawa. ditambah lagi dengan ekspresi mark yang begitu. "xiaojun 'kan cakep, yaiyalah aku gercep ke dia."
"yaudah, pacaran aja sama dia. nggak usah sama aku."
ngerjain mark tuh emang kebahagian yang bahagia tiada tara.
"oke, kita putus, ya?"
"BABE!"
mana sempat lari. mark udah duluan narik tangan gue, dan gue jatuh langsung di pangkuan dia. dia meluk gue, erat banget sampai gue ngerasa sedikit susah buat napas. untung aja kepala gue nyembul sedikit.
"mark, pengap." tangan gue mukul-mukul bahunya. "aku susah napas."
mark emang ngelonggarin, tapi malah muka dia tepat berada di depan gue dengan jarak cuman sejengkal.
"sini aku kasih napas buatan."
"MARK LEE!"
"IYA IYA AMPUN, BABE!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL SUMMER, ᵐᵃʳᵏ ˡᵉᵉ ✓
Fanficketika mantan gebetanmu muncul kembali sebagai tetanggamu. [ C O M P L E T E ]. ©myelegance. 2O2O, Desember.