Saat ini bocah lelaki itu sedang berjalan di lorong sekolah sambil mencoba menelfon kekasihnya. Ia Lee Haechan anak kelas 11 yang memiliki tinggi rata-rata anak lelaki SMA pada umumnya, berparas manis dan bermulut cerewet yang sedang menjalin hubungan dengan kakak kelas tampan berkebangsaan Kanada bernama Mark Lee.
Sayangnya sang kekasih sedang hilang kabar, ditelfon tak diangkat, dikirimi pesan tak dibalas, ditemui dikelasnya pun tak ada. Kemana perginya lelaki itu? Apakah Mark sedang absen sekolah? Mengapa tak mengabari Haechan?.
Haechan bukan orang yang sabaran, ia terlanjur kesal. Tidak lagi mencoba menghubungi kekasihnya, ia lelah dengan Mark yang terlalu bodoamat dengan yang namanya komunikasi dengan pasangan.
Mungkinkah Mark sudah bosan dengannya? Atau bahkan Mark sudah memiliki kekasih baru? Apakah hubungannya selama 5 bulan ini tak penting untuk Mark?. Cukup Haechan jangan terus dipikirkan itu hanya membuatmu semakin kesal pada priamu.
Mau bagaimana lagi mood Haechan terlanjur berantakan, hari ini ia pikir ia dapat menghabiskan waktu kencan bersama pacarnya, setelah seminggu harus berdiam tak mengusik Mark yang sedang sibuk mengurusi ekskul basketnya yang berantakan.
Oh itu
Itu Mark Lee.
Sedang berbincang serius dengan teman-temannya di lapangan basket, Haechan urungkan niatnya untuk merusuh diantara mereka. Ia hanya menunggu Mark selesai dengan urusannya dan mereka akan pulang bersama untuk kencan seperti yang Haechan bayangkan sebelumnya.
Tetapi sayang nasib tak berpihak padanya, seorang perempuan terlebih dulu menghampiri Mark dengan senyuman. Apa itu? Berani-beraninya perempuan itu mendekati kekasih Lee Haechan.
Haechan hanya berdiam menunggu mereka, entah apa yang mereka perbincangkan dengan raut penuh senyuman itu, walau Haechan bukan orang yang sabar tetapi dia tau etika dengan tidak memotong pembicaraan orang lain, tapi Mark kan bukan orang lain kenapa Haechan harus peduli dengan etika?
Akhirnya setelah berdiam diri sambil memikirkan kemungkinan yang sudah melantur Haechan menghampiri keduanya. "aku tidak tertarik." kata Mark dengan sopan "ayolah sunbae bantu aku." jawab perempuan itu dengan senyum dan suara yang dibuat-buat.
"ayo hyung kita pulang." suara Haechan mengalihkan perhatian dua orang itu.
"apa-apaan denganmu? Kenapa mengganggu perbincangan kami?" jawab perempuan itu dengan sinis. Ada apa dengan perempuan itu, berbicara dengan Mark dengan senyum yang menjijikkan dan tiba-tiba berubah sinis dengan datangnya Haechan.
"kau yang apa-apaan! Aku hanya mengajak Mark hyung pulang, ayo kita pulang." jawabnya sambil melirik Mark tajam, Haechan sedang menahan kekesalannya.
Haechan memberi kode agar Mark segera membereskan barang-barangnya dan mengikutinya pulang, Mark pun mengikutinya karena sudah sangat lelah hari ini, ia tak mau membuat kekasihnya semakin kesal.
Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan perempuan itu yang sekarang sedang menahan marah karena tindakan Haechan yang seenaknya saja mengganggunya.
"jelaskan!" kata Haechan sambil memberhentikan langkahnya.
"apa?" jawab Mark sambil menolehkan wajahnya. "hubunganmu dengan perempuan itu."
"aku tak mengenalnya." jawab Mark seenaknya.
"pembohong!" bantah Haechan.
"ada apa denganmu? Satu minggu tak bertemu sekalinya bertemu malah marah marah tak jelas." Mark sangat kesal kenapa Haechan seperti ini disaat yang tak tepat, "kau yang membuatku seperti ini." jawabnya lebih keras.
"katakan!"
"apalagi Haechan?!" jawab Mark dengan tatapan kesalnya, kenapa Mark yang jadi kesal seharusnya Haechan lah yang meneruskan kekesalannya tadi.
"sudahlah, lebih baik aku pulang."
"aku akan mengantarmu." tawar Mark, ia tak tega melihat Haechan pulang sendirian apalagi matahari akan terbenam. Bilang saja kau khawatir. "tak perlu, aku bisa sendiri." tolak Haechan.
"jangan membantah dan membuatku kesal."
Haechanpun mengiyakan ajakan Mark atau bisa dibilang paksaannya, sejujurnya ia sangat takut pulang sendirian apalagi ini sudah sore. Haechan itu penakut, ia tak berani dengan gelap dan hantu. Dasar anak mama!
Mereka hanya berjalan beriringan dengan keterdiaman, Mark yang lelah dan Haechan yang masih ngambek.
"terimakasih sudah mengantarku." bocah ini benar-benar tak ada sopan santun, berterimakasih tanpa melihat lawan bicaranya. Mark tak memperdulikan ucapan Haechan ia hanya ingin segera pulang dan istirahat, "besok pagi aku jemput, aku pulang." ucapnya sambil berlalu meninggalkan rumah Haechan.
"dasar lelaki menyebalkan! Kenapa kau sangat cuek sih! Bisanya hanya membuatku kesal saja."
"kenapa kau tak jujur saja padaku tentang perempuan itu, bilang saja kalau dia kekasih barumu."
"sialan."
⛅⛅⛅
Aku gatau aku nulis apa, semoga suka dan jangan lupa vote dan komennya ya, silahkan kritik atau kasih saran ttg tulisanku di dm.
Jangan lupa masukin ke library ya
<3
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND (markhyuck)
FanfictionIni perjalanan cinta Mark si pendiam dan Haechan yang cemburuan Warning! BxB (Mark Lee & Lee Haechan) Start: November 2020