9. Cuekin aja

3.5K 310 34
                                    

Vote n comment jangan lupa

-

Haechan ingin menangis sambil tersenyum dan tertawa, perasaan tadi masih terasa sampai sekarang padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Apakah Mark juga merasakan apa yang ia rasakan sekarang? Ngomong ngomong soal Mark sampai saat ini si bule Kanada itu belum menghubunginya padahal Haechan sudah mengatakan untuk menelfon setelah sampai dirumah, apakah Mark baik-baik saja? Atau lelaki itu lupa dengan perkataannya tadi?! Menyebalkan!

Haechan menatap layar hitam handphonenya menunggu kabar sang kekasih, ia berfikir apa sebaiknya dia duluan saja yang menelfon atau menunggu Mark yang berinisiatif. Ia memilih mengirimkan pesan saja daripada terus uring-uringan.

Markkeu hyung 😠

Hyung?
Sedang apa?
Kenapa lama sekali?
Tadi katanya berjanji
Hyung?
Markkeu hyung~
Ish!
Kau ini kemana?

Tanggung jawab sialan! Lee Haechan mengamuk lagi, bule ini membuat repot saja.

Chatnya tak dibalas sama sekali dan dia juga sudah menghubungi Mark berulang kali. Mark melupakan janjinya sore tadi dan membuat Haechan mendapat harapan palsu lagi, ia matikan telefon genggamnya dan melemparnya ke atas kasur.

Haechan marah, ia menenggelamkan kepalanya di bantal dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Masa malam minggu sama saja seperti malam-malam biasa tidak ada komunikasi jarak jauh, tak ada kata romantis bahkan mengucapkan selamat tidur saja tidak ada.

Mark tertidur ia tak ingat bahwa tadi Haechan menyuruh untuk menelfonnya dan bersikap layaknya pasangan pada umumnya, Mark lelah seharian ini mendengarkan suara Haechan yang sangat berisik dan tak mau diam.

Mark sialan.

⛅⛅⛅

Pagi harinya mood Haechan sangat buruk, saat sarapan ia hanya mengunyah roti tanpa minat membuat ayahnya heran, Haechan itu suka makan jadi tidak mungkin ia mengabaikan sarapan paginya seperti itu.

"what's going on, baby?" Tanya ayah Haechan sambil menyeruput kopi hitamnya. Haechan hanya menggelengkan kepala saja tidak ingin membalas pertanyaan ayahnya.

"kau berbuat ulah ya?" Tuduh ayahnya. Haechan kembali menggelengkan kepala lagi

"kau menghabiskan uang bulananmu?" Ayahnya menatap dengan penuh menyelidik, uangnya saja masih utuh ayah. Haechan gelengkan lagi kepalanya lalu menyuapkan roti selai itu malas malas.

"lalu?" Tanya ayahnya lagi penasaran.

"bukan apa-apa." Jawab Haechan malas.

"cerita atau uangmu papa potong." Tegas ayahnya, Johnny.

"aku sedang tidak mood bercerita." Jawabnya kesal lalu meninggalkan ayahnya untuk pergi ke kamar. Anak kurang ajar!

Haechan membanting pintu kamar lalu menguncinya dan langsung berbaring di tempat tidur, hatinya lelah di gantung sang kekasih yang kadang sikapnya melembut dan kadang seperti anjing, eh!

Ia benahi tidurnya menatap langit-langit kamar lalu memejamkan mata memikirkan kemana perginya janji si Mark Lee tukang php itu. Haechan lelah diberi harapan palsu lebih baik ia menjauhi Mark saja, ia harus menjadi lelaki cuek dan tegar bukan seperti Lee Haechan yang perasa dan mudah emosi. Tahan haechan tahan, kita yakin dirimu tidak bisa berlama-lama bermarahan dengan Mark.

Ia abaikan handphone nya yang kehabisan baterai dan pergi mandi dan langsung pergi keluar rumah tanpa seijin ayahnya untuk berjalan-jalan sendirian, ia memilih pergi ke salah satu toko pernak pernik dan oleh-oleh untuk mencuci mata dan hatinya.

Sedangkan Mark baru saja menggeliatkan badan tanda ia sudah puas tidur semalaman, mengumpulkan nyawanya dan melihat kearah jarum jam yang menunjukkan angka 11, ia tengokkan kepalanya menghadap jendela yang sudah tertembus sinar matahari. Mati, pikirnya.

Lee Haechan pasti akan mengamuk karena sudah melewatkan janji berbicara ditelfon semalam, ia ambil handphone nya dan menemukan rentetan pesan beserta misscall dari kekasihnya. Ia telfon balik nomor Haechan namun tidak tersambung, ia berlari menuju kamar mandi untuk bersiap untuk menemui Haechan.

Ia lajukan mobilnya dengan kencang dan mencoba menghubungi nomor Haechan tapi nihil tak ada panggilan yang terjawab, sesampainya di rumah Haechan ia ketuk pintu rumahnya dan mendapati ayah Haechan yang membuka pintu.

Mark mengangguk sopan, "selamat pagi paman. Apa aku bisa bertemu Haechan?" Tanya Mark langsung.

"Langsung saja ke kamarnya. Hari ini moodnya sangat buruk apa kalian bertengkar sebelumnya?" Tanya ayah Haechan penasaran.

"Ah tidak, kami tidak sedang bertengkar." Jelas Mark.

Johnny menyilahkan Mark untuk masuk ke dalam kamar Haechan, namun yang ditemui Mark adalah kekosongan. Hanya ada handphone merah Haechan yang ditinggalkan pemiliknya tanpa ada daya.

Mark pergi mencari Johnny, "Haechan tidak ada di kamar paman." Tutur Mark.

"loh, aku tadi melihatnya pergi ke kamar dan tak melihatnya keluar dari pintu. Coba kau hubungi."

"dia meninggalkan handphone nya." Tunjuk Mark sambil menyodorkan handphone merah milik Haechan yang kehabisan daya.

"kau tunggu saja mungkin anak itu sedang mencari cemilan di mini market." Jawabnya tenang padahal aslinya Johnny sudah khawatir dengan putra manisnya yang tidak memberi kabar, seperti bukan Haechan.

"kemarilah." Johnny mengajak Mark untuk duduk  di depan televisi dan menyuguhkan teh hangat untuk menjamu. Mereka asyik berbincang mulai dari kegiatan sekolah, kehidupan sehari-hari sampai membicarakan cita-cita Mark.

Haechan belum pulang sampai sekarang padahal jam makan siang sudah hampir terlewat, "kemana anak itu?" Gumam Johnny mulai khawatir. Mark ingin mencari Haechan tapi ia tak tahu kemana tempat favorit kekasihnya itu.

"Mungkin sebentar lagi dia pulang." Pikir Johnny positif.

Tak lama kemudian pintu terbuka dan terlihatlah badan gemuk si manis dengan tangan penuh tas belanja, kedua lelaki dominan itu menghembuskan nafas lega. Mereka menghampiri Haechan namun anaknya malah langsung menuju ke kamar dan menutup pintu dan menguncinya.

"Rasakan pembalasanku, Mark Lee." Batinnya sambil menutup mulut agar dua lelaki dominan itu tak mendengar suara cekikikannya.

⛅⛅⛅

Aku gak suka kalo uke tertindas gitu, anti banget.

HIDUP UKE?! HIDUP!

Jujur aku kehabisan ide wkwk, mana tadi kepencet publish pas revisi :( semoga gak bosen sama ceritaku

Btw

Kalian kemarin ikut kondangan gak? Kemarin aku kondangan dong pake kebaya juga awalnya bingung mau kasih amplop berapa duit tapi seru banget resepsinya kek mau nangis kek aku tuh seneng banget kek mo meninggoy gitu liatnya, ini review jujur ya aku...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalian kemarin ikut kondangan gak? Kemarin aku kondangan dong pake kebaya juga awalnya bingung mau kasih amplop berapa duit tapi seru banget resepsinya kek mau nangis kek aku tuh seneng banget kek mo meninggoy gitu liatnya, ini review jujur ya aku gak di endorse kok

Vote dan komennya wan kawan

<3

BOYFRIEND (markhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang