Setelah sampai di rumah Haechan mereka segera berpencar, Haechan pergi ke kamarnya untuk berganti baju piyama juga mengambilkan bajunya yang sekiranya muat untuk Mark. Ia mengambil kaos yang dibelikan ayahnya namun ternyata kebesaran dan juga celana training hitam punyanya.
Mark segera berganti baju di kamar mandi dekat dapur dengan cepat, sedangkan Haechan sedang memindahkan belanjaannya ke dalam kulkas. Ia pergi mengelilingi ruangan di rumah Haechan untuk melihat-lihat.
Rumah Haechan sangat sederhana, Memiliki dua lantai dengan 3 kamar tidur, dapur beserta meja makan dan sofa dengan TV untuk ruang keluarga dan juga ada ruang tamu di depan. Oh, jangan lupakan spot dengan kerikil dibawah jendela untuk taman mini indoor buatan ibunya.
Keluarganya bukan dari golongan orang kaya seperti keluarga Mark. Ibunya hanya ibu rumah tangga biasa yang suka sekali mengoleksi tanaman hias juga suka memasak jenis makanan baru. Sedangkan Ayahnya adalah karyawan tetap bank negara, Ayah Haechan sama seperti bapak-bapak komplek pada umumnya yang jahil dan membuat lelucon garing. Tak ada kakak ataupun adik, maka dari itu tingkahnya sangat manja sekali.
Mark melihat foto yang tergantung di dinding, banyak potret keharmonisan keluarga Haechan. Mark beberapa kali masuk ke dalam rumah Haechan namun tak bisa seleluasa sampai melihat barang-barang rumah tersebut, tentu saja ada Ibu Haechan dan Ia tak mau dianggap tak punya sopan santun.
Haechan sangat suka berfoto dengan senyum lebar, tak ada gambaran kaku di wajahnya. Manis sekali. Mark sedikit menyesal karena 5 bulan berpacaran namun tidak pernah mengajak Haechan untuk berfoto bersama selayaknya pasangan kekasih pada umumnya, Mark terlalu gengsi dan sekarang ingin mulai mencoba untuk memperlihatkan rasa sayangnya.
Seharusnya Haechan membuat drama meminta putus sejak dulu.
"apa kau ingin makan lagi hyung?" teriak Haechan keras agar Mark mendengar tawarannya, Mark menghampiri Haechan yang sedang di dapur sambil memegang bungkusan rapokki instan. Bocah manis itu lapar lagi ternyata.
"tidak." jawab Mark sambil duduk di kursi meja makan.
"ayo kita menonton film saja." ajak Haechan semangat sambil memasukkan ramyeon dan tteokpokkinya ke dalam panci. Mark sebenarnya ingin menolak ajakan Haechan karena dirinya tak menyukai drama romansa ataupun adegan kekerasan, film bukan seleranya sekali. Namun tak mungkin Ia menolak ajakan sang kekasih, Ia tahu Haechan sangat suka menonton drama yang dibuat-buat itu.
Hanya anggukan yang dibalasnya, menunggu Haechan selesai memasak dan mereka duduk di karpet bulu tebal di depan tv. Duduk lesehan sambil bersandar di kaki sofa dengan Haechan yang sibuk menyambungkan film ke tv nya.
Kali ini Haechan memilih film berjudul my annoying brother yang dibintangi oleh Do Kyungsoo, aktor favoritnya. Haechan pernah menonton film ini bersama teman-temannya dulu, namun Ia sedang rindu berat dengan member boygroup tersebut sepertinya.
Film di mulai dan Haechan melihat tv dengan diselingi kecapan bibirnya yang mengunyah rapokkinya. Mark hanya diam memperhatikan Haechan yang makan sambil tertawa menonton adegan film tersebut. Kadang tersedak ludahnya sendiri karena terlalu sering tertawa, lucu sekali.
Di menit terakhir Haechan sudah meneteskan air mata, akhir film itu sangat menyedihkan. Mark tak tega melihat Haechan menangis, ia segera memeluk dan menghapus air mata Haechannya dan membiarkannya membasahi kaos bagian dadanya.
Film telah berakhir dan Haechan sudah jatuh tertidur dalam pelukan Mark. Ia senderkan kepala Haechan pada sofa lalu Ia pergi mematikan tv dan membersihkan meja ruang tengah. Mengambil handphone nya untuk mengabari Ibu Mark kalau dirinya akan menginap agar tidak khawatir nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND (markhyuck)
FanficIni perjalanan cinta Mark si pendiam dan Haechan yang cemburuan Warning! BxB (Mark Lee & Lee Haechan) Start: November 2020