7. Instastory

3.1K 346 44
                                    

Vote nya jangan lupa ya

-

Mark melupakan ajakan Saerin untuk bertemu, ia terlalu asik mementingkan perut Haechan daripada perempuan yang menurutnya tak penting itu.

Ditempat lain Saerin dan beberapa temannya menunggu kedatangan Mark, ia coba mengirim pesan di sosial medianya namun sama sekali tak dibalas hanya dm pagi tadi yang dilihat Mark. Padahal Saerin sudah berharap Mark mau membantunya namun sepertinya karena bocah yang mengaku sebagai pacar Mark itu mengganggu rencananya, pikirnya kesal.

Sebenarnya Saerin hanya ingin mengajak Mark menjadi pasangannya untuk model majalah sekolah, karena menurut teman-temannya dan dilihat dari banyaknya fans Mark sudah pasti majalah sekolah akan menggemparkan seluruh warga sekolah dengan tampang tampan milik Mark. Dan jangan lupakan bahwa Saerin menyukai Mark, siapa sih yang tidak tertarik dengan bule Kanada itu? Kan lumayan bisa panjat sosial untuk menaikkan followers atau siapa tahu Mark tergoda dan mau mengencaninya, batinnya.

Sayangnya kau harus mengalahkan Haechan yang menjadi pusat dari kebucinan Mark. Kau tak akan berhasil menandinginya, Kim Saerin.

Namun ia belum menyerah walau teman-temannya mengeluh karena terlalu lama menunggu kedatangan Mark. "apa Mark benar-benar sudah kau hubungi?" tanya ketua ekskul jurnalistik itu. Saerin mengangguk, ia sudah mengajak Mark untuk bertemu siang ini namun tak mungkin kan kalau ia bilang kalau Mark mengabaikan pesannya, mau ditaruh dimana gengsinya.

"ini sudah lebih dari jam makan siang, dia menghabiskan waktuku." kata ketua itu lagi, beberapa anak jurnalistik yang ikut datang untuk membahas tema majalah itu berdiri dan berpamitan untuk pulang.

Saerin meminta maaf untuk Mark yang sebenarnya tidak perlu. Ia tidak ikhlas mengucapkannya dan tak enak bila hanya diam saja secara ia yang mengajak mereka berkumpul, ia malu dan langsung pergi dari kafe itu setelah anak jurnalistik pergi.

"sial." umpatnya.

-

Haechan diberi pesan oleh ibunya bahwa sore nanti ayahnya akan pulang ke Seoul terlebih dahulu untuk bekerja dan menemani Haechan dirumah, sedangkan ibunya akan menjaga kakek sampai bisa ditinggal nanti. Ia sangat senang karena tidak perlu lagi melihat Mark yang akhir-akhir ini sangat manis itu tidur disampingnya saat membuka mata di pagi hari, itu mendebarkan tahu.

"hyung." Mark terdiam namun tetap menoleh kearah Haechan yang ada di bangku penumpang.

"nanti sore ayahku pulang, kau tidak perlu menemaniku lagi." lanjutnya.

"ya." astaga Mark Lee kenapa kau sangat irit bicara sih?! Author geregetan banget sumpah.

Mereka melanjutkan perjalanan pulang dengan diam, Haechan membisu tak tahu harus berbicara apa namun ia bosan kalau hanya diam saja jadi ia iseng mengambil handphone Mark untuk bermain game. "aku pinjam ya." minta Haechan pada Mark yang diangguki si empu.

Haechan melihat-lihat apakah ada game yang seru untuk dicoba tapi sayangnya aplikasi game di handphone Mark sangat sedikit dan itupun ia sudah pernah memainkannya, tidak seru. Namun tangannya yang jahil membuka galeri karena kepo, ia lihat isi galeri itu yang tidak sampai seratus foto yang hanya berisi pemandangan dan tugas sekolah bahkan foto dirinya pun tak ada. Ia lupa bahwa Mark orang yang membosankan sudah pasti isi handphone nya tidak ada yang seru.

Ia iseng mengambil gambar dirinya untuk mengisi galeri Mark yang sangat kosong itu, berbanding terbalik dengan galeri handphone nya yang berisikan banyak foto apalagi foto tugas kiriman dari teman sekelasnya. Ia arahkan handphone itu dan berpose dengan banyak gaya tanpa mempedulikan Mark yang diam sambil meliriknya.

BOYFRIEND (markhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang