2. Cemburu

5.3K 522 92
                                    

Seperti janji Mark, pagi ini ia menjemput kekasihnya yang kemarin ngambek entah karena apa. Mark nya saja yang tak tahu keadaan.

"kelamaan."

"maaf."

"ayo cepat! Untung aku tidak jadi berangkat sendiri meninggalkanmu."

"masih ngambek?" tanya Mark. Haechan hanya diam dan melangkahkan kakinya tanpa mau menjawab pertanyaan Mark.

Sebenarnya jarak antara rumah Haechan dan sekolah tidak terlalu jauh, hanya sepuluh menit ditempuh dengan jalan kaki saja. Namun jika Mark dan Haechan saja hanya saling diam sudah pasti perjalanan ini terasa jauh dan membosankan.

Di depan sana sudah terlihat gerbang sekolah menengah atas mereka. Tiba-tiba ia berhenti, mengagetkan Mark yang berada dibelakangnya, "ada apa?" Haechan kesal kenapa ia harus bertemu lagi dengan perempuan kegatelan kemarin.

"sana pergi! Sudah ditunggu pacar barumu tuh." tuduhnya seenaknya.

Mark yang sudah melihat arah pandang Haechan dan mengerti maksudnya hanya diam saja, tak mau menjawab. "cepat sana!" perintahnya lagi.

"kau ini kenapa? Dari kemarin mengada-ada saja."

"ck, sudahlah aku ke kelas duluan." ucapnya sambil melarikan diri dari Mark yang hanya diam saja.

Kejar bodoh, kekasihmu sedang cemburu. Lelaki tak ada perasaan, tolong lebih peka.

Namun sebodoh bodohnya Mark, Haechan lebih bodoh karena sedari tadi menunggu chat dari kekasihnya. Sudah tau Mark itu seperti apa tetap saja kau harap-harapkan.

"dia kemana sih? Benar benar selingkuh? Berani-beraninya kau." gumamnya sambil menatap layar handphone nya yang tak memiliki notifikasi apapun.

"chat saja tak mau, masa harus aku duluan. Lalu selama ini dia berkontribusi apa dalam hubungan ini? Mark bodoh!" rutuknya

Sebenarnya hubungan apa ini, kenapa berkomunikasi saja sangat susah? Kalau tidak mau memberi kabar tidak usah pacaran saja dari awal. Dari dulu permasalahan mereka hanya jarangnya komunikasi, sebenarnya Mark yang tak mau berkomunikasi.

"lihatlah bocah ini, semakin hari semakin menjadi-jadi saja otaknya."

"sstt dia sedang ngambek, jangan kau ganggu."

"setiap hari kok ngambek, aku lelah melihatnya." ucapnya yang diangguki temannya, setuju maksudnya.

"Mark bajingan."

"tidak peka."

"tukang selingkuh."

"buaya darat."

"anjing."

"babi."

"diamlah! Lihatlah Mark sunbae sedang berduaan dengan perempuan, sana pergi saja dan urus suamimu!" ini Renjun yang berbicara, dia sudah kesal karena Haechan merusak kesehatan telinganya.

Renjun hanya melirik keluar jendela, yang artinya disitu ada Mark yang sedang bersama perempuan yang dimaksud.

Haechan ingin berlaga diam agar diperhatikan Mark namun kekasihnya tak mengerti dan malah memperpanas hatinya. Haechan ini seperti gadis pms saja!

Bisa-bisanya lelaki itu berduaan dengan perempuan tidak jelas. Haechan bingung harus mendatangi mereka atau diam saja, kalau didatangi ia terlalu gengsi namun jika dibiarkan hatinya harus sakit melihat mereka berdua.

Terlalu banyak berfikir akhirnya Haechan bergegas pergi menuju tepi lapangan outdoor untuk menemui kekasihnya. Perempuan itu maunya apa sih? Mengganggu saja!.

"mark hyung!" panggil Haechan kencang, malas sekali melihat perempuan itu lagi. Mark hanya menengok tanpa ekspresi, kebiasaan.

"kau lagi kau lagi."

"dasar ular! Aku yang harusnya berkata itu padamu. Apa maumu? Menggoda pacarku?" cerocos Haechan, Mark lagi-lagi hanya diam memperhatikan.

"pacarmu? Mark sunbae saja tak menganggapmu pacar." jawabnya sok tahu, ah nama perempuan itu Kim saerin anak kelas 11. Dia termasuk gadis populer di angkatan Haechan.

"kau tak tahu diri."

"apa?! Berani-beraninya kau!"

Mengabaikan Saerin yang melotot Haechan pun menatap Mark yang dari tadi hanya diam, "kenapa kau bersamanya?" tanyanya.

"aku tak mengenalnya." jawab Mark yakin, Haechan tak menemukan kebohongan di mata Mark. Lelaki itu jujur, "benarkah?" tanyanya lagi untuk memastikan dan hanya dijawab dengan deheman Mark.

Haechan tersenyum menang, perempuan itu bukan siapa-siapa kenapa dia berfikiran kemana-mana dan membuat otak serta hatinya terbakar. Ia menatap wanita itu, menyunggingkan bibirnya tanda kalau ia meremehkan Saerin.

"kau dengar kan? sana pergi! Mark hyung tak mengenalmu." ucapnya sombong. Perempuan itu pergi meninggalkan pasangan itu, kesal karena perkataan si dua sejoli.

"apa kau sudah tidak ngambek lagi?" tanya Mark. Ia sangat tak suka jika Haechan marah, Merepotkan.

"kapan aku ngambek? Aku biasa-biasa saja tuh." jawab Haechan dengan ekspresi bahagianya. Mark hanya mendengus, bocah itu tak mau mengaku.

"oh iya hyung, ayo nanti kita pergi berkencan! Sudah lama kau mengabaikanku." ajak Haechan dengan senang, maklum saja moodnya sedang bagus karena fikiran di otaknya meleset jauh.

"tidak." selamat Mark Lee kau menggelindingkan hati kekasihmu.

"kenapa?!"

Giliran Haechan marah dibaik-baikin, sekarang moodnya sudah kembali malah kau ajak marah lagi, sudah tahu sifat Haechan seperti apa terus saja kau ajak main-main.

"aku ada urusan." jawabnya santai.

"urusan apa lagi? Jangan memberi alasan palsu!" belum lima menit Haechan kembali marah.

"basket."

"basket terus yang kau pikirkan, pacarmu itu basket atau aku hyung?" Haechan sudah hampir menangis karena Mark yang selalu mengabaikan ajakannya, "baiklah, urusi saja basketmu itu. Tidak usah kencan segala, jangan temui aku lagi." lanjutnya mengalah.

Haechan sudah akan melangkah menjauhi Mark, mungkin ia harus berhenti mengharapkan Mark dan menyudahi semuanya. Sudah lelah untuk marah, sudah lelah untuk menjalin kasih sendirian. Ya, Haechan akan menjauhi Mark agar hatinya tidak sakit lagi.

"apa maksudmu?"

"kita sudahi saja, aku lelah cemburu sendirian, lelah menunggumu untuk mengerti dan peka terhadapku, aku akan mundur." putusnya.

⛅⛅⛅

Selalu tunggu update an aku ya, jangan lupa vote dan komen.

<3

BOYFRIEND (markhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang