Gadis berumur 15 tahun sedang tergesa-gesa menuju sekolah. Berlari, iya berlari itu semua karena motor nya yang rusak dan sedang berada dibengkel.
"Aw" gadis itu meringis pelan saat tak sengaja tersandung batu ditengah jalan.
"Aduhh, ck batu sialan" ucapnya sambil menendang batu itu sembarang arah, tanpa sadar ternyata mendarat di kepala seseorang.Dia pun mengalihkan pandangannya ke arah tempat batu itu terlempar. Dan tenyata batu itu mengenai kepala seorang remaja laki-laki yang sedang memegang kepalanya sambil mengaduh kesakita
"akhh, siapa yang yang nendang batu ini ke gua HAH?!" teriaknya laki-laki itu.
"aduh mampus nih bisa panjang urusannya kalo dia sampe tau yang nendang batu itu gua, mana udh telat lagi" gumamnya sangat pelan, mungkin hanya dirinya dan tuhan lah yang mendengarnya.
Gadis itu pun langsung lanjut berjalan menuju sekolah sambil berusaha untuk tidak menatap lelaki itu.
"woi lu" ucap remaja lelaki itu, yang mungkin ditujukan padanya.
Gadis itu berusaha untuk tetap diam, dan pura-pura tidak tau saja sambil terus berjalan.
"dipanggil diem bae, budeg ya?" ucap lelaki itu sambil memegang pundaknya.
Gadis itu pun kaget dan langsung melihat kebelakang, dan mendapati lelaki itu sedang menatap nya seperti mengisyaratkan untuk meminta penjelasan.
"hmm, kenapa?" ucap gadis itu setenang mungkin.
"kenapa?, hahaha lu kan yang nendang batu ini ampe kena kepala gua?" ucap lelaki itu sembari menatapnya tajam.
"hah, nggg.. ga kok, g-gua ga nendang batu itu ke lo" ucapnya gugup tanpa berani menatap lawan bicaranya itu
"halah, alasan" ucap lelaki itu sembari langsung melenggang pergi meninggalkan gadis itu yang kini tengah kaget melihatnya sembari membuka mulut.
"orang aneh" gumamnya.
------
Kringggg!!!
Saat aku sampai di gerbang sekolah, bel pun berbunyi, hari pertamaku di SMA bisa-bisanya telat, padahal sejak SD aku jarang dan bisa dibilang 'tidak pernah' datang telat ke sekolah, karena sebagai murid yang teladan dan lumayan pintar kita harus disiplin!, tetapi karena motorku yang rusak plus gara gara si cowok ANEH itu!, semuanya jadi gini.
Aku pun bertanya kepada satpam yang menjaga gerbang sekolahku itu, dilantai berapa kelas X berada.
Aku pun kemudian berjalan menuju kelas X yang ternyata ada di lantai satu, syukurlah jadi aku tidak perlu capek capek naik turun tangga untuk ke kelas.
Lalu aku mencari nama ku pada kertas absen yang ditempel di depan pintu setiap kelas.
Nah, Ketemu!, 'Vanila Haxela Aezera' , ya, itu adalah nama lengkap ku, 'Vanila Haxela Aezera' gadis cantik berkulit putih dan berhidung mancung yang sangat mudah bersosialisasi dan tentunya memiliki banyak teman, yang biasa dipanggil 'Vanila' ataupun 'Xela', terserah kalian mau memanggil ku apa.
Oh, ternyata aku mendapatkan kelas X-c, kelas X terdiri dari 4 kelas yaitu X-a sampai X-d.
Aku pun membuka pintu kelasku, ternyata belum terlalu banyak murid yang datang, aku pun memilih bangku barisan paling depan, yang berada didekat jendela.
Pintu terbuka, kulihat seorang guru perempuan memakai hijab syar'i, sepertinya itu adalah wali kelas ku.
"hei, aku- boleh duduk disini ga?", tanya seorang gadis berhijab padaku sambil menunjuk kursi sebelahku yang kosong.
"oh- boleh, duduk aja" balasku sambil tersenyum kepadanya.
"mm, nama kamu siapa?" tanyanya sambil memberikan uluran tangannya padaku.
"kenalin aku Vanila" jawabku sambil menerima uluran tangannya.
"oohh, kenalin aku mera" katanya sambil tersenyum.
Pembelajaran pun dimulai, tapi masih belum terlalu serius, kebanyakan baru perkenalan antar siswa-siswi saja.
-----
Kringgg!!
Bel istirahat pun berbunyi, hampir semua siswa pergi keluar kelas untuk mengisi perut alias jajan. Aku dan mera pun beriringan untuk ke kantin.
Dug
"aduhh" ucap seorang pria yang menabrakku, ntahlah, dia atau aku yang menabrak.
"anjirrr, tumpah semua, akhh!" ucapnya sambil membersihkan bajunya yang terkena kuah mie ayam, lumayan keras, hingga beberapa murid melihat kearah kami.
"siapa sih yang na-" ucapnya sambil mendongak keatas untuk melihat siapa pelakunya.
"elo-- yang ngelempar batu ke gua tadi pagi kan?, wah emang cewe pembawa sial lu ya!" ucapnya kepada ku, aku yang sedari tadi terdiam pun melihat ke wajahnya, dan ternyata benar!, dia laki laki yang tak sengaja terkena batu yang kutendang tadi pagi.
"e-eh sorry gua ga sengaja, ntar gw ganti deh makanan ku" balasku.
"HAHH!, GAPERLU GUA BISA BELI SENDIRI, LAGIAN LU NGAPAIN SIH BIKIN GUA SIAL MULU HARI INI, DASAR!" teriaknya kepada ku.
Aku yang sekarang sedang diperhatikan semua murid pun merasa tidak terima diteriaki seperti itu!.
"EH LO BISA GA NGOMONG GAUSAH NGEGAS, BIASA AJA KALI!" balasku tak kalah berteriak.
"WAH LU UDAH SALAH NYOLOT LAGI YE!" balasnya lagi.
Sudah, aku sudah capek berdebat tidak jelas seperti ini, aku pun langsung pergi balik ke kelas meninggalkannya di kantin.
"HEH AWAS LU YA, INGET URUSAN KITA BELUM SELESAI!" teriaknya, tapi aku tetap tidak mempedulikannya, dan tetap melenggang ke kelas.
TBC
Makasii ya guyss udah mau baca cerita kuu wkwk, semoga sukaaa-!!.
Dont forget to vote and comment, thanks-!
------
KAMU SEDANG MEMBACA
Double "V"
Roman pour Adolescents! Follow dulu sebelum baca yaa ! :) Awalnya sih "bawa sial", tapi kok endingnya "bawa rasa sayang" sih?. Yahh, benci jadi cinta lagi deh. Yahh, karma lagi deh. Yahh, gabisa mup on yakk??. Sudah lah hidup mu terlalu banyak kata "yahh"nya nak...