Part ini aku khusus kan buat POV Vanos yaa-!!
Happy Reading-!
Vanos POV
Saat ini gua lagi ada di sebuah mall, tapi tiba tiba gua ngeliat seorang cewek yang gua kenalin banget.
Gua liat dia lagi kesusahan karena es krim yang dimakannya cair.
"makanya kalo beli es krim itu langsung dimakan" ucap gua yang jelas ngagetin dia.
"si-apa" ucapnya tersentak, mungkin kaget kali ya ngeliat tiba tiba ada cogan disampingnya.
"star" ucapnya lagi terus buang muka gitu aja.
"hm" jawab gua, terus berinisiatif aja gitu pengen ngebersihin mulut dia yang belepotan kena es krim.
Tapi tunggu.
Kok gua rada deg deg an gini ya?
Akh, tau dah.
"kok muka lu merah Zer?" tanya gua, muka Zera emang keliatan merah gitu, apa jangan jangan dia salting?
Ck, apansih Van.
"lo sakit?"
"ha? m-masa sih?" ucapnya.
"iya beneran, lu sakit?" tanya gua lagi.
"ngg- ga kok" jawab dia.
Aku tak mudah mencintai
Tak mudah bilang cinta
Tapi mengapa kini dengan aku jatuh cinta
Tuhan tolong, dengarkanku
Beri aku dia
Tapi jika belum jodoh
Aku bisa apaAnjay lagu apaan tuh, bagus. Batin Vanos.
Sesuai sama suasana hati gua lagi.
HAH?!, APAANSIH NGACO!
"star" ucap Vanila membuyarkan lamunan gua.
"iya?"
"emm, ngg, gajadi deh" jawabnya.
Gua pun tertawa kecil. "lo lucu" ucap gua, emang kenyataan nya dia lucu sih, imut, cantik, pipi dia yang merah alami itu bikin gua pengen coba ngelus pipinya, tapi gua tahan karena takutnya dia malah ilfeel sama gua.
"zer, udah jangan bengong mulu napa, kuy jan jalan" ucap gua memecah keheningan.
"l-lo duluan aja" jawab Vanila.
"ck, udah ayo" ucap gua sembari narik tangan dia, HEH i--ini maksudnya bukan ngegandeng kok, c-cuman narik doang..
Terus gua ngajak dia ke sebuah PhotoBooth.
"ngapain kesini?" tanya dia
"jualan, pake nanya lagi noh liat tuh tulisannya" ucap gua nunjuk sebuah papan nama.
UDAH KALIAN GAUSAH NANYA NGAPAIN GUA NGAJAK DIA FOTO BARENG DEH!
*LAH KOK NGAMOK?!😤😤"kuy" ajak gua ke ruangan berfoto.
"ini kameranya ya zer, ntar liatnya ke kerarah sini" ucap gua menjelaskan, tapi tunggu, kok kayanya Vanila merhatiin gua gitu banget ya?
AH APASIH?!
Tapi tiba tiba.
Tanpa diduga duga.
VANILA NGERAPIIN RAMBUT GUA!
WAH APANIH BOSQUE?!
Tenang Vanos, tenang.
ANJIR JANTUNG GUA KOK GINI?!"m-maaf" ucap Vanila kemudian menurunkan tangannya dari kepala gua.
Yahh, kok di turunin sih? :(
HEH ITU BUKAN GUA YANG NGOMONG TAPI AUTHOR! 😤 -Vanos."gapapa" jawab Vanos.
Lalu gua pun nyalain kameranya dan timernya pun berbunyi.
"satu, dua, tiga" ia sudah bergaya sekarang, tapi kenapa Vanila terus memperhatikannya sih?!, terus kok gua jadi salting begini sih?!, akh!
Hasil foto pun sudah keluar, Vanos mengambil hasil fotonya, ada dua.
"baguss kann" ucap Vanos sembari menunjukkan hasil fotonya tersebut kepada Vanila.
Sedangkan Vanila hanya mengangguk sembari tersenyum, kenapa manis sekali?
"nih satu buat lo, satu lagi buat gua" ucap Vanos seraya memberikan salah satu fotonya.
"okey" jawab Vanila
"mau kemana lagi nih sekarang?" tanya Vanos.
"pulang aja deh" jawab Vanila.
"okey, gua anter ya?" tanya Vanos lagi.
"hm, boleh" jawab Vanila.
Lalu mereka pun sampai di parkiran mall.
"ayo duduk" ucap Vanos sembari menepuk kursi motornya.
Vanila pun naik keatas motor, lalu mereka pun pergi keluar dari mall.
Saat ini langit senja tampak sangat indah, sama seperti orang yang duduk dibelakangnya saat ini.
Dan Vanos pun berinisiatif untuk mengambil tangan Vanila.
Dia pun menarik tangan Vanila, melingkarkannya di pinggangnya.
"pegangan biar ga jatoh" ucap Vanos santai, padahal hatinya sedang membuat pertunjukan jedag jedug sekarang.
Mereka pun sudah sampai di rumah Vanila.
"makasih ya" ucap Vanila.
"makasih buat?"
"yaa-- udah nganterin pulang" jawab Vanila sembari menggaruk pipi kirinya.
Menggemaskan menurut Vanos.
Vanos tertawa kecil. "iya sama sama, ya udah sana masuk" ucap Vanos.
"okeyy, dahh" ucap Vanila kemudian berlari kecil masuk ke dalam rumahnya.
"Zer, lo udah bikin gua gila" ucap Vanos pelan, kemudian melajukan motornya.
Vanos pun sudah sampai di rumahnya.
"huftt" hela Vanos dan merebahkan tubuhnya dikasur.
"apa benar gua ada rasa sama Vanila?" gumam Vanos.
"iya, lo suka sama dia" ucap seseorang tiba tiba berada di samping nya.
"l-lo kok bisa disini?" ucap Vanos kaget.
"bisalah, ini rumah bokap gua" ucap orang tersebut, ya itu adalah Mars, saudara laki laki Vanos.
Vanos menghela pelan, kemudian kembali merebahkan dirinya dikasur dan perlahan menutup matanya.
Apa benar dia menyukai Vanila?
Apa benar dia telah sayang dengan Vanila?
Atau bahkan, cinta?
Semua pertanyaan pertanyaan tersebut berputar putar di kepala Vanos.
TBC
Makasii yaa udah baca ceritakuu, semoga sukaa-!!
Keep vomment, thanks-! 💗💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Double "V"
Novela Juvenil! Follow dulu sebelum baca yaa ! :) Awalnya sih "bawa sial", tapi kok endingnya "bawa rasa sayang" sih?. Yahh, benci jadi cinta lagi deh. Yahh, karma lagi deh. Yahh, gabisa mup on yakk??. Sudah lah hidup mu terlalu banyak kata "yahh"nya nak...