Hai nama gua Vanos Stario Jackasa. Biasa dipanggil 'Vanos' atau dipanggil 'Rio' sama temen deket gua aja sih. Hari ini hari pertama gua di SMA Jaya Bangsa. Semoga aja bisa jadi hari pertama yang baik.
Tapi kayanya salah deh.
"akhh kenapa hari ini gua sial banget sih" ucap seorang remaja laki laki yang katanya sebentar lagi akan diamuk singa betina dan singa jantan.
Flashback of
"woy!, bengong mulu lu keanya dari tadi" ucap Jaren, teman dekat Vanos, yang kini mereka sedang menaiki motor masing masing di dekat gerbang sekolah.
"tau tuh, lagi mikirin apa sih?" ucap Angga menimpali perkataan Jaren tadi.
"mikirin utang ya?"
"atauu mikirin keras nya kehidupann?, anjayy"
"ck, apaan sih lo berdua" balas Vanos dengan nada ketus.
"elah si bos mah marah marah mulu, jangan jangan lagi mikirin cewe yaa?"
"hah?, si Rio mikirin cewek?, hahaha mana pernah"
"ih, bisa aja kan, siapa tau dia balik normal lagi, ya nggaa?"
"MAKSUD LU APAAN HAH?!, SELAMA INI GUA GA NORMAL?, GITU?!" balas Vanos tak terima dikatai seperti itu.
"eh eh, ngga kok bos, lagian kan bener bos selama ini ga pernah tuh berurusan sama yang namanya betina"
"akhh, udah ah, bikin mood gua tambah ancur aja"
"ehh bos bos, mau balapan gakk?"
"balapan?, ya udah ayo, siapa takut" balas Vanos.
"ngoghey, kita mulai ya di hitungan ke tiga"
"satu"
"dua"
Brumm
Motor Vanos sudah melaju kencang meninggalkan kedua temannya yang sedang memberi umpatan karena dirinya telah berlaku curang.
"ELAH LU MAH EMANG KAMBING YA KUTU KUPRET"
Tanpa sengaja motor Vanos menabrak motor yang sedang melaju kencang berlawanan arah dengannya.
Dug
Ya, benar. Motor Vanos jatuh dan otomatis ia pun ikut terjatuh.
"aduhh, ssh" ringis Vanos.
"e-eh kamu gapapa?" tanya seorang perempuan yang entah datang dari mana.
"ssh, i--iya" jawab Vanos
"bentar ya aku obatin" ucap gadis itu.
"mana coba yang sa--"
"k-kamu?"
"e eh, elo kan?"
Gadis itu menghela pelan kemudian mengobati tangan Vanos dengan obat merah dan plaster yang kebetulan ada didalam tasnya.
"aw" Vanos meringis pelan
"nah, udah selesai" ucap gadis itu saat selesai memakaikan plester di tangan kiri vanos.
"m-makasih ya" ucap Vanos.
"iya sama sama" balas gadis itu sembari tersenyum.
Anjir cantik juga ni cewe kalo senyum. Batin Vanos. Dih apaan sih gua. Batinnya lagi
*Vanos emang gtu gais orangnya, labil xixi >_<"ya udah aku--pulang dulu ya" ucap gadis itu sembari berdiri.
"eh tunggu" ucap Vanos sambil memegang tanggannya.
"mm kenapa?" balas gadis itu.
Vanos pun menjulurkan tangannya kepada gadis itu.
"Vanila Haxela Aezera!" ucap gadis itu sambil menerima uluran tangan Vanos.
"Vanos Stario Jackasa" balas Vanos.
"mm-- Star?" ucap Vanila.
"hm bolehh, Zera?" balas Vanos.
"okeey, ya udah aku balik dulu yaa"
"oh, mau gua anterin ga?"
"anterin?"
"iya--" ucap Vanos terpotong saat melihat motornya yang telah terbalik dan rusak.
"MOTOR GUA?!, LOH KOK?!" ucap Vanos kaget saat melihat keadaan motornya itu.
"akhh, sial banget sih guaa ni harii yaallah" gerutu Vanos saat baru saja melihat motor barunya, yang baru dibelikan oleh papinya beberapa minggu lalu.
"m-maaf ya, kalo aku yang buat hari kamu jadi sial" ucap Vanila sambil menundukkan kepalanya.
"ha? Ngg--ngga kok, ini bukan gara gara lu" jawab Vanos sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Vanos menghela pelan. "makasih" ucapnya.
"iya" ucap Vanila memaksakan senyumnya kemudian pergi.
Flashback off
Tin Tin Tin
"mampus gua, kayanya mami sama papi udah pulang deh, aduhh gimana nih?!" ucap Vanos uring uringan sendiri.
"apa gua tidur aja ya?" tanyanya pada diri sendiri.
"iya dah, gua tidur aja" ucapnya lagi kemudian langsung melompat ke kasur dan langsung tertidur begitu saja.
*ni bocah pelor (nempel langsung melor) amat sih😒Skip
"hoamm" Vanos menguap beberapa kali kemudian mengalihkan pandangannya ke arah jam, sekarang pukul 05.29 AM.
Ia pun langsung masuk ke kamar mandi. Setelah 15 menit ia pun keluar dengan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Ia pun langsung memakai seragam dan pergi sarapan.
"morning sayang" ucap Sintya. Ibu Vanos.
"morning mom" balas Vanos sambil perlahan melahap nasi goreng yang terletak diatas meja.
"semalem papi sama mami pulang kamu udah tidur ya?" ucap Gio. Ayah Vanos.
"o--oh, iya pi" ucap Vanos gugup.
"oiya, motor kamu mana?" ucap ibunya.
"i--itu d-di bengkel mi" ucap Vanos sambil menunduk.
"di bengkel?" beo ayahnya.
"iya pi"
"kok bisa dibengkel?"
"mm-semalem, aku jatuh dari motor, terus motornya rusak" balas Vanos.
"Astagfirullah nak, kamu gapapa kan?" ucap Sintya, khawatir.
"gapapa kok mi"
"lain kali, hati hati ya nak, mami ga mau kamu kenapa kenapa.
"iya mi, maaf"
"ya udah, lanjut sana makannya"
"papi sama mami ga marah?" tanya Vanos, bingung.
"ngga lah, buat apa marah?" tanya Gio Balik.
Huftt, syukur deh, mana gua udah suudzon kemarin, hehe. Batin Vanos.
TBC
Makasii yaa, udah baca cerita kuu wkwk, semoga sukaa-!!
Dont forget to vote and comment, thanks-!-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Double "V"
Teen Fiction! Follow dulu sebelum baca yaa ! :) Awalnya sih "bawa sial", tapi kok endingnya "bawa rasa sayang" sih?. Yahh, benci jadi cinta lagi deh. Yahh, karma lagi deh. Yahh, gabisa mup on yakk??. Sudah lah hidup mu terlalu banyak kata "yahh"nya nak...