Chapter#6

652 51 0
                                    

Pemuda berambut hitam dan bermata onixs berjalan menyusuri koridor kampus tempat Sakura menempuh pendidikan. Sasuke, pemuda itu berniat menemui Sakura kembali setelah pertemuan mereka kemarin. Pemuda itu mengedarkan pandangannya ke seluruh area kampus. Berharap menemukan seseorang yang ia cari. Di ujung koridor terlihat siluet merah muda sedang berdiri dengan gadis berambut pirang yang ia temui kemarin. Tampak mengobrol dengan di selingi canda tawa dari keduanya. Terlihat Sakura yang kadang tertawa dengan menutup mulutnya menggunakan sebelah tangannya. Pemuda itu mempercepat langkahnya. Tak ingin kehilangan jejak Sakura kembali.
"Sakura," teriak Sasuke kala melihat gadis itu akan melangkah pergi beranjak tempatnya berdiri saat ini.
Sakura menoleh begitu pula dengan Ino yang berdiri di sampingnya. Senyum Sakura mengembang melihat Sasuke yang berlari kecil ke arahnya.
"Sasuke-san," ujarnya saat Sasuke sudah berdiri di depannya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Sakura kembali.
"Aku mencarimu," balas Sasuke.
Mata pemuda itu mengerling ke arah Ino. Gadis itu tersenyum samar. Mengerti bahwa Sasuke ingin bicara berdua dengan Sakura.
"Sakura, aku ke kelas dulu ya. 15menit lagi aku ada kelas," ujar Ino.
"Baiklah. Jika bertemu Gaara tolong sampaikan padanya, hari ini aku tidak bisa pulang bersama ya," Sakura mengerling sekilas ke arah Sasuke.
Ino menganggukan kepala sambil tersenyum samar,"aku mengerti," jawab Ino.
"Jaa,Sakura, Sasuke-san," pamit gadis itu. Melangkahkan kaki pergi sambil melambaikan sebelah tangannya.
"Hn,"gumam Sasuke. Hati Sasuke terasa sesak mendengar Sakura menyebut nama pemuda lain. Apalagi pemuda itu nampak sangat dekat dengan Sakura.
"Jaa, pig," Sakura melambaikan tangan dengan senyuman manis terpatri di wajahnya.
~
~
~
"Sasuke-san, ada apa? Apa ada yang aneh dengan wajahku?" gadis itu meraba wajahnya sendiri. Memastikan tidak ada sesuatu di wajahnya. Pasalnya, sejak tadi mereka sampai di sebuah kafe dekat kampus Sakura, Sasuke terus saja memandang dirinya.
"Hmm, tidak. Aku.. aku hanya rindu," ujar Sasuke dengan pandangan sendu.
Sakura tersentak mendengar ucapan Sasuke, "rindu?" pandangan Sakura tertuju pada mata Sasuke. Mencari kejujuran atas penuturan pemuda itu.
"Iya," Sasuke menganggukan kepala mantap," aku benar merindukanmu," senyum sendu terpatri di wajahnya.
Sakura hanya tersenyum canggung menanggapi Sasuke. Tak tau harus merespon seperti apa. Gadis itu belum mengerti dengan keadaan yang sebenarnya. Namun, hati Sakura terasa menghangat mendengar Sasuke merindukan dirinya. Seolah ada sesuatu dalam dirinya yang telah kembali setelah sekian lama hilang.
"Kau pasti bingung ya dengan semua ini," ujar Sasuke seolah mengerti kebingungan dalam benak Sakura.
Gadis itu mengangguk pelan. Sasuke yang semula duduk berhadapan dengan Sakura, kini berpindah tempat duduk di samping gadis itu.
"Aku akan membantumu mengingat semuanya," lanjut Sasuke.
"Bagaimana caranya," tanya Sakura dengan pandangan bingung.
Sasuke mengeluarkan ponsel dari kantong celananya. Mengotak-atik benda persegi tersebut.
"Semoga dengan cara ini kau bisa mulai mengingatnya," Sasuke menyerahkan ponselnya pada Sakura.
Gadis itu melihat Sasuke dengan tatapan ragu. Sasuke yang melihat keraguan Sakura, menganggukan kepala. Meyakinkan kembali gadis itu. Kemudian, Sakura meraih ponsel yang berada di tangan Sasuke.
"Di situ ada banyak foto-foto kita dulu. Kau bisa melihat semuanya. Mungkin kau bisa sedikit mengingatnya," Sasuke sungguh berharap banyak Sakura akan kembali mengingat dirinya.
Sakura mulai memperhatikan tampilan foto yang ada di ponsel Sasuke. Tampak dirinya tersenyum manis dengan memegang es krim di sebelah tangannya. Sedangkan Sasuke mencium pipinya dengan mata terpejam. Tampak menikmati kebersamaan mereka. Di lihat sekilas pun terlihat jelas jika di foto itu dirinya tampak bahagia bersama pemuda yang saat ini berada di sampingnya. Sakura mengerling Sasuke sekilas. Gadis itu terus menscroll layar ponsel ke atas. Melihat semua foto yang ada di folder ponsel Sasuke.
Sasuke menatap Sakura dengan penuh arti. Menarik sudut bibirnya sedikit. Sungguh menyakitkan bagi Sasuke. Orang yang begitu ia cintai melupakan dirinya. "Apa ini karma untukku," Sasuke tersenyum miris.

                         🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Seorang pemuda berambut merah tengah berjalan tergesa di koridor rumah sakit Suna. Sasori, pemuda itu sedang menuju ruangan sahabatnya Uchiha Itachi yang menjadi salah satu dokter di sini. Sasori menerobos pintu masuk tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Itachi yang sibuk memeriksa data pasien, mendongakan kepala. Terkejut dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba tanpa permisi.
"Sasori, apa kau tak bisa mengetuk pintu?" seru Itachi dengan tatapan tajam.
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," Sasori mendudukan diri di kursi di depan meja Itachi. Tak menghiraukan tatapan tajam Itachi.
"Apa sesuatu yang sangat penting? Hingga kau tak sempat mengetuk pintu?" Itachi masih kesal dengan tindakan Sasori.
"Ck, lupakan soal mengetuk pintu. Ini jauh lebih penting," ujar Sasori serius.
Itachi bangkit dari duduknya. Berjalan ke arah Sasori dan duduk di atas mejanya menghadap Sasori.
"Baiklah. Apa yang ingin kau bicarakan?"tanya Itachi.
"Soal Sasuke Uchiha dan adikku,"
Itachi mengernyitkan dahi," ada apa antara adikku dan Sakura?"
"Jadi benar Sasuke Uchiha itu adikmu?" tanya Sasori balik.
"Iya, benar. Ada apa sebenarnya?" Itachi makin penasaran.
"Apa kau tahu kalau dulu adikmu pernah menjalin hubungan dengan Sakura?"Sasori mulai mengintrogasi Itachi. Tatapan serius terpancar dari kedua matanya. Sasori ingin mencari tahu kebenaran atas apa yang di ceritakan Sakura tempo hari. Dirinya tak ingin di buat mati penasaran jika hanya menerka-nerka tanpa tahu yang sebenarnya.
"Tidak," Itachi menggelengkan kepala," aku tidak mengetahui apapun soal mereka. Kau tahu sendiri, sejak kuliah aku tinggal di apartemen dan jarang pulang rumah. Ada apa sebenarnya?"

Sasori tampak berpikir keras. Jika Itachi tidak mengetahui tentang hubungan mereka, lalu apa lagi yang akan ia tanyakan. Itachi mengernyit merasa heran dengan tingkah Sasori hari ini yang menurutnya sedikit aneh dan mencurigakan.
Sejenak, Sasori tersenyum samar. Ingat kembali dengan apa yang ingin ia tanyakan.
"Bukankah adikmu sudah menikah? Lalu kenapa sekarang dia ada di sini? Bagaimana hubungannya dengan istrinya? Apa dia juga sudah mempunyai anak?" Sasori memberondong Itachi dengan beberapa pertanyaan sekaligus.
"Satu-satu kalau bertanya," seru Itachi kesal.
"Ck, jawab saja," gerutu Sasori.
Itachi hanya menggelengkan kepala menghadapi Sasori yang seperti ini.
"Iya, Sasuke memang sudah menikah. Tapi mereka sudah bercerai setelah Shion melahirkan. Dan sekarang dia di sini karena memang Sasuke sedang berlibur bersama Ibuku," terang Itachi.
"Bercerai? Bagaimana bisa? Lalu bagaimana dengan anak mereka?" tanya Sasori kembali.
"Ceritanya rumit,"
"Ceritakan saja," desak Sasori.
"Ck, kau ini. Jika benar penting, tanyakan saja sendiri pada Sasuke. Kau datang membrondongku dengan banyak pertanyaan tapi tak menceritakan sebenarnya yang terjadi. Sekarang pergilah, aku harus mengecek pasienku," usir Itachi dengan nada kesal.
"Dimana aku bisa menemui Sasuke?"
"Datang saja ke apartemenku. Sekarang pergilah," Itachi kembali pada tempat duduknya semula.
"Baiklah. Aku pergi," Sasori melangkahkan kaki keluar dari ruangan Itachi.
~
~
~
Saat ini Sasori sedang berada di basement apartemen Itachi. Sasori tak ingin membuang-buang waktu. Dirinya harus cepat menemui Sasuke untuk mengetahui masa lalu adik nya. Ya, semua ia lakukan demi Sakura. Walaupun Sakura terlihat bahagia dengan kehidupannya sekarang, namun Sasori juga menginginkan Sakura kembali mengingat masa lalunya. Terutama tentang dirinya, orangtuanya juga mungkin sahabat-sahabatnya. Dan kunci utama saat ini adalah Sasuke Uchiha.
Ketika Sasori melangkahkan kaki keluar basement, dirinya melihat siluet hitam mencuat yang keluar dari sebuah mobil sport berwarna biru metalic. Tak salah lagi, dialah yang Sasori cari. Sasori sudah pernah bertemu Sasuke di pesta pernikahannya. Karena memang saat itu Sasori di undang oleh Itachi. Sasori menghampiri Sasuke yang juga akan keluar basement.
"Sasuke Uchiha," seru Sasori.
Sasuke menghentikan langkahnya. Saat mendengar ada yang memanggilnya. Menolehkan kepala ke arah sumber suara. Di lihatnya seorang pemuda berambut merah menghampirinya.
"Aku Sasori Haruno," Sasori mengulurkan tangan di depan Sasuke.
"Haruno?" tanya Sasuke.
" Ya, Haruno. Kau pasti mengenal Sakura Haruno bukan?" tanya Sasori balik.
Sasuke menganggukan kepala.
"Sasuke Uchiha," kemudian menjabat tangan Sasori sekilas.
"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu," ucap Sasori to the point.
"Ada apa?" tanya Sasuke penasaran. Pasalnya, yang sekarang berdiri di hadapannya adalah seseorang bermarga Haruno. Marga yang sama dengan Sakura. Pasti yang ingin dia bicarakan ada hubungannya dengan Sakura, tebak Sasuke dalam hati.
"Kita bicara di tempat lain," ujar Sasori.
"Baiklah,"
Mereka berdua melangkahkan kaki menuju mobil masing-masing. Melajukan mobil perlahan dan mulai meninggalkan area apartemen menuju tempat dimana mereka akan membicarakan sesuatu yang menyangkut kehidupan masa lalu Sakura.

Bersambung....




Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang