Chapter#10

722 48 0
                                    

"Itachi,bagaimana keadaan Sakura?" tanya Sasori saat dia menemui Itachi di ruangannya.

"Kondisi Sakura sudah membaik. Sore nanti dia sudah bisa pulang," jawab Itachi.

"Lalu bagaimana dengan ingatannya?" tanya Sasuke yang juga ikut menemui kakaknya.

"Dari hasil observasi, kemungkinan ingatan Sakura sudah kembali. Meskipun belum sepenuhnya, namun sebagian besar masa lalunya sudah dapat dia ingat kembali," jelas Itachi panjang lebar.

Setelahnya Sasuke tak lagi mendengarkan pembicaraan Itachi dengan Sasori. Pikirannya melayang jauh memikirkan tentang Sakura. Sasuke terdiam. Perasaan takut menguasai hatinya. Jantungnya semakin berdebar. Bagaimana jika sebenarnya Sakura sudah tahu kesalahannya di masa lalu? Dan sekarang Sakura telah mengingatnya kembali. Lalu dia akan membencinya tanpa tahu kejadian yang sebenarnya. Otak Sasuke mencerna beragam kejadian yang terjadi pada Sakura akhir-akhir ini. Setelah pertengkaran dengan Shion terjadi, Sakura kecelakaan. Lalu dia sadar dan tiba-tiba bersikap kasar seolah sangat membencinya. Jangan-jangan..

Sasuke berdiri dengan cepat membuat kursi yang di dudukinya terjungkal ke belakang. Sasori dan Itachi yang tengah berbincang, terkejut dengan suara keras yang di timbulkan oleh kursi yang membentur lantai dengan keras. Sasuke melangkahkan kakinya lebar-lebar keluar dari ruangan Itachi.

"Sasuke, kau mau kemana?" teriak Itachi. Sasori dan Itachi memandang kepergian Sasuke dengan beragam pertanyaan di kepala mereka masing-masing.
~
~
~
Ceklek

Pintu terbuka dengan kasar. Dengan langkah cepat, Sasuke menuju ranjang Sakura. Namun, di balik tirai yang tertutup, samar-samar terdengar suara seorang pemuda yang tengah tertawa bersama Sakura. Sasuke memelankan langkah kakinya agar tak menimbulkan suara. Bukan bermaksud menguping, dia hanya penasaran dengan pembicaraan antara Sakura dan pemuda itu.

"Saku, kapan kau akan pulang?" tanya pemuda yang tengah bersama Sakura.

"Entahlah, Gaara. Aku juga belum tahu. Semoga saja aku bisa pulang secepatnya," jawab Sakura lirih.

Gaara? Nama itu sepertinya tidak asing bagi Sasuke. Otak cerdasnya mencoba mengingat-ingat. Ah, iya dia ingat. Gaara, pemuda berambut merah yang sering bersama dengan Sakura di kampus. Tangan Sasuke mengepal. Perasaannya bergemuruh. Sungguh dia sangat kesal melihat Sakura bersama pria lain. Namun, dia mencoba menahan emosinya agar tak meledak di sini.

Sasuke kembali menajamkan pendengarannya. Rasa penasarannya semakin besar setelah mengetahui pemuda itu adalah Gaara.

"Sakura, aku tahu ini bukan waktu yang tepat. Tapi aku ingin meminta jawabanmu sekarang. Aku harap kau sudah siap untuk menjawabnya," kata Gaara.

Menjawab? Menjawab apa? Apa jangan-jangan Gaara menyatakan perasaannya?

Deg

Jantung Sasuke berdebar semakin kencang. Kepalan tangannya menjadi semakin erat hingga buku-buku jarinya terlihat. Meskipun itu hanya hipotesanya saja, tapi itu sudah membuat amarah Sasuke memuncak.

"Hm... Gaara, sebelumnya aku minta maaf. Aku tidak bisa membalas perasaanmu. Sungguh, aku tak bermaksud menyakitimu. Hanya saja aku belum siap menjalin hubungan kembali," jawab Sakura dengan perasaan bersalah.

Sudut bibir Sasuke tertarik. Menyunggingkan senyum kemenangan. Namun, setelahnya ucapan Sakura mampu memudarkan senyuman Sasuke.

"Aku harus memberitahumu agar kau mengerti posisiku sekarang, Gaara. Sebenarnya aku sudah mengingat masa lalu ku. Aku ingat siapa aku, kak Sasori dan juga...," Sakura menjeda ucapannya, "Sasuke," lanjutnya, "aku ingat tabrakan yang terjadi padaku dulu tidak murni kecelakaan. Aku mencoba bunuh diri setelah aku mengetahui bahwa Sasuke telah menghamili Shion yang aku ketahui dia adalah teman dekat Sai sahabat Sasuke," jelas Sakura dengan suara bergetar.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang