Chapter#8

643 50 0
                                    

Cahaya mentari pagi menyinari hari minggu yang cerah ini. Langit biru bersih dengan semburat awan putih tampak menghiasi. Di hari yang cerah ini sangat cocok untuk berjalan-jalan ke pusat kota atau sekedar berwisata kuliner bersama sahabat maupun pasangan.

Namun tidak untuk gadis berambut merah muda yang kini masih bergelung di bawah selimutnya. Bahkan suara berisik dari luar kamar  tak mengusik mimpi panjangnya.

Tok
Tok
Tok

Mata Sakura yang masih terpejam mengerjap. Gadis itu menggeliat sekejap. Menyingkap selimut yang masih menutupi seluruh tubuhnya.

"Sebentar, nii-san," teriak Sakura parau. Gadis itu beringsut turun dari ranjangnya. Dan berjalan ke arah pintu dengan mata setengah terpejam.

Ceklek

Pintu terbuka. Menampakkan pemuda berambut merah yang berdiri dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

Sasori geleng-geleng kepala sambil berdecak, "Saku, kau ini malas sekali. Mana ada seorang gadis yang bangun sesiang ini?" ucap Sasori dengan wajah kesal.

Sakura menyenderkan tubuhnya pada daun pintu, "apa sih, nii-san. Ini kan hari minggu," gadis itu menguap lebar dengan sebelah tangan yang menutupi mulutnya.

"Kau tak malu sama temanmu?" Sasori menaikan sebelah alisnya.

"Ck, mereka tak akan tahu. Lagian mereka juga tak ada di sini," balas Sakura.

Sasori mendekatkan wajahnya pada Sakura, "bagaimana kalau temanmu yang bernama Uchiha Sasuke itu ada di sini?" bisik Sasori di telinga Sakura dengan seringaian lebar.

Sakura terperanjat kaget. Emeraldnya yang semula setengah terpejam kini terbuka lebar. Refleks gadis itu menegakan tubuhnya dengan cepat. "Sa..Sa..Sasuke-san?"tanya Sakura dengan terbata.

"Iya..," Sasori menganggukan kepala dengan senyum misterius terpatri di wajah baby face nya.

JDERR

Pintu tertutup dengan kasar sehingga menimbulkan suara dentuman yang sangat keras. Sasori yang masih berdiri di depan pintu, terbengong menatap pintu dengan mata yang membulat.

Sakura segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Gadis itu mengambil sikat gigi kemudian membubuhkan pasta gigi di atasnya. Menyikat gigi dengan gerakan cepat.

"Sasuke-san? Untuk apa dia datang ke sini di pagi buta? Apa jangan-jangan dia ingin mengajakku berkencan?" gumam Sakura.
"Berkencan?" semburat merah tampak menghiasi kedua pipi ranumnya, "tidak-tidak, "gadis itu menggelengkan kepala dengan gerakan cepat, "tidak mungkin Sasuke-san mengajakku berkencan. Sudahlah, nanti juga tahu jawabannya," putusnya. Gadis itu segera membasuh mulutnya yang masih penuh dengan busa dan bergegas memasuki bilik shower.
~
~
~
"Sasuke-san,"suara merdu Sakura mengalihkan atensi Sasori dan Sasuke yang tengah asyik berbincang di ruang keluarga.

Sasuke terperangah melihat seorang gadis cantik berdiri di dekat sofa. Penampilan Sakura yang berbalut dress selutut berwarna putih tulang dengan hiasan bunga mawar putih pada bagian dada sebelah kiri membuat gadis itu tampak mempesona. Jepit rambut berbentuk bunga sakura yang tersemat di rambut soft pink panjangnya mempermanis penampilan Sakura. Sasori menyeringai tipis melihat Sasuke yang membeku melihat penampilan Sakura.

"Ehemm.." deheman Sasori menyadarkan Sasuke dari lamunan.

Sasuke menjadi salah tingkah. Pemuda itu ikut-ikutan berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya. Sakura yang melihatnya hanya tersenyum tipis. Gadis itu lekas mendudukan diri di samping Sasori.

"Sasuke-san, ada perlu apa kau datang sepagi ini?" tanya Sakura.

"Ng?" Sasuke mengernyit.

"Pagi? Saku, kau tak lihat jam. Ini sudah hampir pukul 10. Dan kau bilang masih pagi," Sasori menepuk dahi, "astaga.. bagaimana bisa aku memiliki adik sebodoh ini,"lanjutnya dengan nada yang di dramatisir.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang