D I A M O N D II ~ Break All the White Rules ~

08

D I A M O N D

II

~ Break All the White Rules ~

Cast :

Watanabe Haruto | Kim Junkyu

So Junghwan | Park Jeongwoo | Ha Yoonbin

Selamat Membaca

~oOo~

"Haruto."

"Haruto !"

Haruto memutarkan bola matanya bosan. Terpaksa ia hentikan laju kakinya, lalu dengan malas ia berbalik guna menatap So Junghwan yang terus menerus memanggil namanya.

"Haruto hhh kamu mau kemana ?" tanya Junghwan sedikit tersengal-sengal.

"Bukan urusanmu." Begitulah jawaban Haruto. Ia putar lagi tubuhnya, lalu dengan acuh ia kembali berjalan.

Namun, baru beberapa langkah Haruto berjalan, Junghwan tiba-tiba mencekal tangannya. Haruto yang diperlakukan seperti itu sontak kembali berbalik dan menatap Junghwan dengan tatapan dingin.

"A—ah maaf," sadar Junghwan lalu ia lepaskan cengkraman tangannya, "Kamu mau kemana ? apa kamu mau ke gedung olahraga ? kamu mau mengiyakan ajakan Mashiho ?" tanya Junghwan bertubi-tubi.

"Kenapa kau selalu ingin tahu urusanku ?" tanya Haruto.

Junghwan terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan Haruto.

"Kenapa diam ?" Haruto kembali bertanya suara datarnya. Ia sudah malas dengan anak yang selalu mencoba mendekatinya ini.

Entah karena tujuan apa, Junghwan selalu mencoba dekat dengannya. Haruto sudah bertekad bahwa dirinya tidak membutuhkan teman. Termasuk Junghwan. Bagi Haruto, teman hanyalah orang-orang yang nanti akan merepotkannya.

"I—itu..." Junghwan mulai bersuara, tetapi nadanya terdengar gugup. "Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa. Kamu kan murid baru dan aku sebagai teman sekelasmu sedang berusaha supaya kamu tidak terlibat masalah di sekolah ini. Hanya itu saja kok," jelasnya.

Dengusan pun terdengar dari mulut Haruto. "Teman ?" tanyanya. Haruto tatap mata Junghwan dalam-dalam, membuat yang ditatap menelan ludahnya gugup.

"Aku tidak butuh teman. Apalagi teman yang lemah sepertimu." Ucapan Haruto barusan telak memukul hati Junghwan.

Tidak pernah Junghwan sangka Haruto akan mengatakan kata itu padanya. Rasanya sakit sekali, apalagi Junghwan sudah percaya pada Haruto dan menganggap Haruto berbeda dengan orang-orang disekitarnya.

Melihat keterdiaman Junghwan membuat Haruto mendesah berat. Tanpa mengatakan sepatah kata lagi, Haruto berjalan pergi dari sana, meninggalkan Junghwan yang kin menyandarkan punggungnya pada dinding koridor.

***

Di sinilah Haruto berakhir, di atap sekolah bagian barat. Di tempat ini Haruto menikmati waktu sendiriannya dengan tidur-tiduran di atas meja kayu yang tak lagi terpakai.

Kedua tangannya ia jadikan bantal, menatap lurus ke arah langit biru yang terlihat cerah.

Hela nafas berat terdengar dari bibir pemuda Watanabe tersebut. Dirinya kembali kepikiran tentang kejadian beberapa menit yang lalu, dimana ia mengatai Junghwan dengan kata lemah.

Sejujurnya, Haruto tidak berniat untuk menghina pemuda itu. Hanya saja, Haruto tidak punya pilihan lain supaya Junghwan berhenti mengurusi urusannya.