D I A M O N D II ~ Break All the White Rules ~

38

D I A M O N D
II

~ Break All the White Rules ~

Cast

Watanabe Haruto | Kim Junkyu

Selamat Membaca

***

Sunyi menyelimuti ruangan Diamond. Mashiho, Doyoung, Yedam, Jinri dan Asahi duduk di kursi mereka masing-masing guna menunggu kembalinya Haruto dari ruangan pribadi milik Junkyu.

Setelah cukup lama mereka menunggu, akhirnya pintu lain di ruangan Diamond itupun terbuka. Haruto dan Junkyu keluar bersamaan, kemudian berjalan dengan Haruto yang berada satu langkah di depan Junkyu.

"Haruto, bagaimana ?" tanya Yedam.

Haruto menghentikan lajunya sejenak. Ia lirik Junkyu di sampingnya, kemudian saat Junkyu memberi respon berupa anggukan, Haruto pun kembali menatap teman-temannya.

"Junkyu sudah tahu dan dia menyetujui rencana kita," ucap Haruto.

Semua yang mendengar kabar itu—kecuali Asahi, tersenyum senang. Itu artinya mereka sudah mendapatkan izin oleh Junkyu untuk membalas perbuatan Seogi Han pada mereka, terutama pada Jaehyuk dan Junghwan.

"Tapi ada satu orang diantara kalian yang tidak boleh ikut." Selaan Junkyu baru saja sukses membuat teman-temannya mengernyit bingung.

Junkyu gerakan kakinya, menapaki lantai demi lantai hingga akhirnya ia sampai di depan Asahi. Mendapati Junkyu di depannya, Asahi pun mengangkat wajahnya.

"Asahi," panggil Junkyu. "Asahi tidak boleh ikut bersama kalian."

Semua pasang mata di ruang itu—kecuali Haruto, membulat terkejut. Menyadari keterkejutan di wajah teman-temannya pun membuat Junkyu menghela nafasnya.

"Jaehyuk sudah sadar," ucap Junkyu.

"Apa ? Jaehyuk sudah sadar dari masa kritisnya ?" sahut Yedam.

Junkyu mengangguk. "Aku kesini karean Jaehyuk menitip pesan. Jaehyuk memintaku untuk tidak melibatkan Asahi di perkelahian manapun, termasuk rencana kalian. Untuk sementara, Asahi akan tinggal di rumah Jaehyuk bersama adik Jaehyuk. Saat berangkat pun Asahi harus bersama adik Jaehyuik."

"Kenapa begitu ?" Orang yang saat ini menjadi topik pembicaraan pun akhirnya angkat suara. "Kenapa aku harus tinggal di rumah Jaehyuk ? Aku masih punya rumahku sendiri."

Mendengar penolakan halus Asahi, Junkyu pun menggeleng. "Tidak, Asahi. Jaehyuk bilang ada seseorang yang mengincarmu. Karena kamu mau fokus untuk tidak berkelahi lagi, maka kamu harus tinggal sementara di rumah Jaehyuk sampai kondisi membaik."

Asahi diam sejenak untuk berpikir. Tidak sampai 10 detik, Asahi menganggukan kepalanya. "Aku akan menuruti apa mau Jaehyuk," Asahi tengok teman-temannya, lalu menundukan kepalanya, "Maaf, aku tidak bisa ikut dengan kalian."

"Ah tidak apa-apa, Hamada-ssi. Dengan kami saja sudah cukup kok," ucap Doyoung seraya menggaruk rambutnya.

Yedam dan Mashiho mengangguk menimpali ucapan Doyoung. Sementara Haruto, pemuda Watanabe itu tersenyum tipis. Ia pun kemudian mendekati Asahi, lalu menepuk pundak pemuda Hamada itu sampai si empunya menoleh ke arahnya.

"Kalau kau mau membantu juga tidak apa-apa sebenarnya. Hanya saja, memang lebih baik kau turuti saja apa mau si mulut lebar itu."

"Haruto," tegur Junkyu.