D I A M O N D II ~ Break All the White Rules ~

25

D I A M O N D
II

~ Break All the White Rules ~

Cast

Watanabe Haruto | Kim Junkyu

So Junghwan | Park Jeongwoo | Ha Yoonbin

Choi Hyunsuk | Park Jihoon | Kanemoto Yoshinori

Yoon Jaehyuk | Hamada Asahi | Takata Mashiho | Kim Doyoung | Bang Yedam

Warning !

Bagian ini mengandung unsur kekerasan, secara verbal maupun nonverbal.

Selamat Membaca

***

"Jadi ... kamu terima tantangan Junkyu ?"

Di dalam kelas 11-B, hampir semua pasang mata tertuju ke arah Haruto. Saat ini mereka sedang membahas tentang perlawanan mereka pada Diamond. Kelas 11-B menjadi kelas pertama yang mendukung Haruto, tentu karena Haruto adalah bagian dari mereka.

Walaupun sebenarnya mereka takut, tapi mereka yakin dan percaya pada kekuatan Haruto. Buktinya Haruto bisa mengalahkan empat anggota Dewan 6.

"Ya, aku tidak punya pilihan. Gadis gila itu mengancam kehidupan keluarga kalian kalau aku menolak," ujar Haruto yang diselingi hela nafas.

"Haruto, apa ada yang bisa kami bantu ?" tanya salah satu murid kelas 11-B.

Haruto menatap ke arah murid itu lalu menggelengkan kepala. "Tidak ada. Mereka melarang kalian datang. Hanya aku dan anggota Diamond yang boleh datang kesana. Kalian tidak perlu khawatir, kurasa mereka bukan orang yang senang dengan cara curang."

Semua orang di kelas itu pun mengangguk. Yang dapat mereka lakukan sekarang hanyalah mendukung Haruto dan mendoakan keberhasilan Haruto. Bila Haruto bisa menang melawan Asahi, maka kehidupan mereka di sekolah ini dapat diselamatkan.

Bunyi bell pulang yang sejak tadi mereka tunggu pun akhirnya berbunyi. Semua orang bergegas merapihkan peralatan tulis mereka sebelum keluar kelas.

"Haruto." Jeongwoo memanggil Haruto yang duduk tak jauh dari kursinya.

"Apa ?" sahut Haruto.

Sejenak Jeongwoo diam. Sampai lima detik kemudian, Jeongwoo pun kembali bersuara. "Apa kamu yakin mau tetap maju ?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Haruto mengerutkan keningnya. "Kenapa kau bertanya seperti itu ?" tanyanya.

Jeongwoo gelengkan kepala, lalu berkata, "Aku tidak meremehkanmu. Aku... aku hanya merasa kalau aku sudah merepotkanmu. Bagaimanapun juga semua ini berawal dari permintaanku. Seandainya aku tidak memintamu membantu merubah Junkyu, aku yakin kamu tidak akan mendapat tantangan itu. Aku takut kalau kamu nanti kalah, kamu justru harus jadi budak mereka. Kamu sama saja mengorbankan hidup kamu sendiri."

Senyum tipis Haruto ulas. Entah kenapa hatinya senang mengetahui ada orang yang sangat mengkhawatirkan dirinya selain keluarganya. Apakah ini rasanya mempunyai sosok yang disebut teman ?

"Tenang saja, aku maju juga bukan hanya karena ingin membantumu. Aku maju untuk mencari alasan kenapa aku harus berkelahi. Mungkin ... kalian adalah alasanku," jawab Haruto.