37

1.2K 148 73
                                    

D I A M O N D
II

~ Break All the White Rules ~


Selamat Membaca

***

Bunyi alat pasien monitor yang berdetak dalam ritme teratur mengalun di salah satu kamar rumah sakit swasta. Di atas ranjang rumah sakit kamar rawat itu, Yoon Jaehyuk terbaring lemah dengan beberapa alat medis yang menempel di tubuhnya.

Pemuda bermarga Yoon itu sedang dalam kondisi kritis. Luka yang ditinggalkan akibat perkelahiannya dengan Yoshi membuatnya harus berakhir tak berdaya di tempat ini. Entah kapan dirinya akan sadar, sampai seorang dokter pun tidak bisa memprediksi.

Di kamar itu, tidak hanya ada Jaehyuk saja. Kim Junkyu pun ada disana, ketua sekaligus orang terdekat Jaehyuk itu masih sesenggukan setelah berjam-jam dia menangisi kondisi Jaehyuk. Hati siapa yang tidak terpukul bila mendengar kabar orang yang kalian hargai dan kalian sayangi dilarikan ke rumah sakit dan berakhir dalam kondisi kritis ?

Junkyu tidak pernah menyangka akan melihat Jaehyuk seperti ini. Bila tahu Jaehyuk akan berakhir di rumah sakit, seharusnya kemarin ia mengajak Jaehyuk pulang bersama. Bukannya membiarkan pemuda Yoon itu pulang lebih dulu.

"Junkyu, sudahlah. Ini bukan salahmu." Lengan kokoh khas laki-laki mengusap pundak Junkyu lembut.

Sang pemilik lengan, yakni Haruto, menatap iba ke arah Junkyu. Haruto bisa melihat betapa terpukulnya Junkyu melihat orang terdekatnya tengah kritis.

"Ini salahku... kalau aku tidak mengizinkan dia pulang lebih dulu, dia tidak akan seperti ini. Jaehyuk tidak akan kritis," ucap Junkyu seraya kembali menjatuhkan air matanya.

Haruto gelengkan kepalanya, lalu membawa tubuh Junkyu ke dalam dekapan hangatnya. "Berhenti menyalahkan dirimu sendiri, Kim Junkyu. Apa kau pikir Jaehyuk akan senang melihatmu seperti ini ? Tidak, kan ? kalau begitu berhenti merasa bersalah. Doa-kan saja Jaehyuk supaya bisa cepat sadar," tutur Haruto lembut.

Anggukan pelan pun Junkyu berikan. Meskipun begitu, sesekali ia masih sesenggukan.

Sementara itu, Asahi, Doyoung, Yedam, Mashiho dan Jinri yang menunggu di luar kamar rawat Jaehyuk tampak termenung.

Keempatnya sudah melihat kondisi Jaehyuk, tapi karena ingin memberi waktu untuk Junkyu, mereka berempat memutuskan segera keluar dari kamar rawat dan menunggu di luar.

Sebenarnya bukan hanya itu alasan mereka menunggu di luar. Haruto meminta pada Doyoung, Yedam, Mashiho dan Jinri untuk mengawasi Asahi. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan membuat Asahi hilang kendali.

"Hhh, kenapa Jaehyuk bisa sekarat, ya ?" tanya Doyoung setelah menghela nafas. "Apa menurut kalian ini tidak aneh ?"

Kedua remaja didekatnya—kecuali Asahi, menatap Doyoung dengan dahi berkerut.

"Aneh kenapa ?" tanya Mashiho.

Doyoung kembali menghela nafasnya. "Jaehyuk itu jarang terlibat masalah dengan orang lain. Apalagi dengan berandalan di luar sekolah. Kalaupun Jaehyuk bertemu dengan berandalan sekolah lain, yang terjadi hanya dua. Melawan dan pergi."

"Disini Jaehyuk sudah jelas-jelas melawan. Tapi bukankah aneh kalau Jaehyuk kalah ? bahkan sampai kondisinya separah ini ? Kita tahu Jaehyuk itu pandai berkelahi. Jadi sudah jelas ini aneh," jelas Doyoung.

"Tapi bisa saja kan Jaehyuk seperti ini karena dia bertemu lawan yang lebih kuat dari dia ?" timpal Yedam. "Contohnya Haruto. Jaehyuk bisa kalah dari Haruto. Itu artinya kemungkinan besar di luar sana banyak yang lebih kuat dari Jaehyuk dan sialnya Jaehyuk bertemu orang-orang itu. Kalau kuingat-ingat lagi, terakhir aku melihat Jaehyuk kalah itu bukankah saat dia melawan ketua kelompok berandal dari Seogi Han ?"

D I A M O N D   II ~ Break All the White Rules ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang