07

989 148 5
                                    

D I A M O N D

II

~ Break All the White Rules ~

.

.

.

Selamat Membaca


Di tengah lapangan basket, terlihat beberapa remaja laki-laki sedang asyik bermain permainan bola basket. Akan tetapi, permainan yang mereka mainkan ini sedikit berbeda.

Tidak ada yang namanya tim. Mereka bertanding secara individu, melawan sosok berpostur tubuh yang tidak begitu tinggi, tetapi lihat dalam menggiring bola basket dan mencetak point.

Pemuda tampan dengan jersey bertuliskan Mashiho, berlari dengan gesit sembari menggiring bola. Dari jarak jauh, ia melompat dan menembakan bola ke dalam ring.

Siapapun yang melihat aksi Mashiho, mungkin akan berpikir bola itu akan meleset. Tapi sayang tidak, bola itu justru masuk ke dalam ring dengan mulus.

"Yashh ! Aku menang lagi !" seru Mashiho senang.

Ia ambil bola basket yang tadi ia tembakan, lalu berjalan menuju seseorang yang sudah siap menerima hukuman karena kalah darinya.

"Sudah siap ?" tanya Mashiho dengan senyuman di wajahnya.

Orang yang ditanyai oleh Mashiho sebenarnya tidak siap. Tubuhnya bahkan bergetar takut kala Mashiho menarik tangannya untuk segera mengayunkan bola dan menembak bola ke arahnya.

"Satu... dua.. tiga !"

Bamm !

Bunyi benturan keras mennggema di dalam gedung olahraga. Orang yang menerima tembakan bola dari Mashiho, kini terbujur lemah di atas lapangan sembari memegangi perutnya yang kesakitan.

Bukannya merasa iba dan bersalah, Mashiho justru tersenyum puas. Inilah permainan bola basket yang ia suka. Siapa yang kalah, akan menerima lemparan bola baskat darinya. Dan jangan tanyakan sebagaimana kuatnya Mashiho melempat bola basket.

Karena bila sudah menyangkut melukai fisik orang lain, Mashiho tidak akan segan-segang mengerahkan seluruh tenaganya.

Fakta lain yang terjadi di gedung olahraga saat ini adalah, orang yang tadi terbujur lemah bukanlah orang pertama yang menerima tembakan bola dari Mashiho. Justru orang itulah orang terakhir dari belasan orang lainnya yang Mashiho lawan seorang diri.

Mereka semua kalah dan Mashiho pun puas akan kemenangannya.

"Takata Mashiho."

Mendengar suara yang sangat ia kenal telah memanggil namanya, Mashiho pun berbalik badan kemudian menatap lurus ke arah si pendatang.

"Mau apa kau kesini, Hwang Jinri ? Tugasku sudah selesai," ucap Mashiho ketus.

Ya, orang yang datang itu adalah Hwang Jinri. Gadis bersurai hitam panjang yang diikat satu ke samping, kemudian selalu terlihat membawa tablet di tangannya.

"Aku datang bukan karena mau memberimu tugas. Tapi ada hal lain yang ingin aku katakan," ucap Jinri.

Dahi Mashiho berkerut bingung. Segera ia ambil sekaleng minuman segar miliknya, lalu menenggak habis cairan itu dalam sekali telan.

Sedetik setelahnya, Mashiho mendesah lega karena tenggorokannya tak lagi kering.

"Katakan saja apa maumu," ucap Mashiho.

D I A M O N D   II ~ Break All the White Rules ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang