Prologue

1.7K 80 5
                                    

HAIIII

CERITANYA LAGI TAHAP REFISI YYAAA
SO... MOHON MAAP KALO NTAR ADA PERUBAHAN ALUR ATAUPUN NAMA TOKOH.

SYERIUSS SYUMPAHH INI TUH AUTHOR GATEL PEN GANTI NAMA TOKOH COWONYA.

KAN AWALNYA REZI YAK, RASANYA GAK COCOK AJA GITU.

Jadi ntar mau ganti dulu. Masih bingung si mau ganti apa. Doain aja yaaaa

👁👅👁

"Lihat, mereka sudah sampai"

"Apa lagi yang akan mereka lakukan?"

"Diam, diam, merea jalan kesini."

Brakh!

Dua gadis cantik; yang satu berwajah judes, yang satu berwajah polos membelah keramainan di kantin."Gosip apaan lo pada, huh?!" Gertak salah satunya.

"Kalo gak suka ngomong di depan kita! jangan main belakang!" Ia melayangkan tangannya menjambak si gadis berkacamata yang sekarang menunduk ketakutan di depannya.

"Akhhh."

Tak lama, satu gadis cantik lain dengan wajah datar khasnya memasuki area kantin yang ramai karena ulah dua sahabatnya. Tanpa perintah siswa siswi di sana langsung memberi jalan untuk dirinya agar bisa sampai di tengah-tengah keributan dengan selamat.

Semua orang menunduk patuh padanya, oh, ralat, lebih tepatnya menunduk takut pada tiga gadis cantik itu, terlebih pada gadis yang baru saja datang. Bagaikan bidadari cantik rupanya, namun seperti dirasuki arwah jahat di jiwanya.

Mereka bertiga adalah siswi SMA GARUDA. Cantik, pintar, semua mereka miliki, kecuali attitude. Ada mungkin, namun sedikit.

Mereka adalah Shifa si gadis polos yang menyukai lolipop. Ntah mengapa bisa bersahabat dengan Alana yang memiliki sifat judes, ketus, dan cerewet.

Sedangkan Karin adalah gadis berwajah datar dan tidak suka kemaraian, Berwajah datar adalah khas dari Karin, diam, namun paling mengerikan jika bertindak. Sekali pergerakan sudah membuat korbannya ingin menyerah.

Untungnya Shifa, Alana dan Karin berasal dari keluarga kaya raya, jika tidak mungkin mereka bertiga sudah dikeluarkan dari sekolah sejak lama. Karena, segalanya dapat diselesaikan dengan uang. Begitulah prinsip hidup orang zaman sekrang.

"Hai, Karin." Sapa Shifa dengan wajah polos miliknya membuat empu yang disapa menarik sedikit sudut bibirnya membentuk sebuah lengkungan kecil yang jarang terlihat.

"Stop, Lan." Alana berhentik mengikuti perintah, ia sedikit menoleh heran pada Karin.

"Ada yang lebih penting dari pada ngurusin sampah, Lan. Ayo."

Shifa si gadis berwajah polos menepuk dahinya, "Astaga iya lupa! Kan hari ini janjinya mau ke bandara! jemput kembaran Karin." Tak hanya wajahnya saja yang polos, ternyata sampai ke otak-otaknya juga Shifa ini sangat polos sekali.

Karin dan Alana menoleh garang pada Shifa, memberi kode bahwa Shifa tak boleh membeberkan Karin punya kembaran di khalayak ramai seperti ini. "Shifa..." geram Alana tersenyum paksa.

Sayangnya kepolosan Shifa tak menangkap kode itu, "kenapa? Benerkan, Karin?" Shifa menoleh pada Karin. Sedangkan Karin memejamkan matanya sebentar lalu mengangguk pasrah.

Pengakuan Karin cukup mengejutkan orang-orang di sana, tak ada yang tahu ternyata gadis yang terkenal ratu bullying di sekolah mereka memiliki kembaran. Mereka bahkan sudah membayangkan sifat kembaran Karin yang tak jauh beda dari Karin. Berkuasa dan mengerikan.

Karin menghela nafas, "cabut." Perintah Karin  diikuti oleh Alana dan Shifa.

Sementara itu murid-murid di sana menghela nafas lega, ahirnya ratu bullying pergi juga, selamat untuk hari pikir mereka semua.

Ya, semua orang mengharapkan Karin pergi.

***

"Shifa! ampun deh gue sama lo! Kan udah dibilang sama Karin jangan ada yang tau kalo Karin punya kembaran! Kenapa malah lo kasi tau, geblek!" Cerocos Alana saat mereka sudah di dalam mobil Karin menuju bandara.

Jangan tanya bagaimana mereka bertiga bisa keluar begitu saja dari sekolah. Tentu saja mereka melakukan yang namanya membolos.

"Gue gak kasih tau ya!" Elak Shifa.

"Terus kalo gak kasih tau, tadi itu apa, huh?! Sekalian aja lo ngomong pake toa kantor biar satu sekolah dengar." Gas Alana tanpa henti.

"Gue gak kasih tau orang kalo Karin punya kembaran, Alan! Gue cuman ngomong kalo kita pergi mau jemput kembaran Karin." Ucap Shifa membela diri.

"Sama aja, kucing! Lo ngomong di depan anak-anak sekolah tadi, itu artinya lo ngasih tau satu sekolah, hih!" Geram Alana dengan kelakuan Shifa yang kelewatan polos. Untung saja Alana menyayangi sahabat sedari SMP nya itu.

"Udah lha, udah terjadi juga, gak usah di perpanjang." Lirih Karin sembari memutar stir.

"Dikira STNK diperpanjang." Gumam Alana namun masih terdengar di telinga Karin dan Shifa.

"Hahahahaaahahahaaa... haha." Gelak Shifa berlebihan, ia memegangi pipi bulatnya karena sudah kelelahan tertawa. "Lucu, lucu." Gumam Shifa disela sela tawanya.

Sementara Alana hanya menengok horor Shifa yang tertawa tiba-tiba seperti kerasukan, "sinting," gumam Alana. Sementara Karin tersenyum kecil melihat perilaku dua sahabatnya yang always beradu mulut.

"Buang aja lah, Rin. Ntar singgah ke rawa-rawa bentar." Ucap Alana menunjuk Shifa yang tak berhenti tertawa.
.
.
.
Tbc.

👁👅👁

Heyyo
assalamualaikum
Selamat pagi
Selamat siang
Selamat malam

Jika ada typo atau kesalahan mohon di krisar di kolom komentar yaaaa

Jangan lupa juga VOTE cerita ini dan AJAK TEMAN-TEMAN KALIAN untuk BACA cerita MEMORIES.

Semakin banyak yang baca semakin asik ceritanya dan author semakin semangat untuk update setiap hariiii

***
Sampai disini udah bisa nebak gimana alur ceritanya?

Btw, Alana cerewet banget yah tapi gumush sama Shifaaaa pengen tak hih!!

Putrifdillh__
16 November 2020

***

Sumpah november 2020?! Dan sekrng udah oktober 2021 bentar lagi mo 2022 tapi ini cerita kagak kelar kelar.

MasyaAllah...

MOHON MAAP YAAA
CERITANYA LAGI TAHAP REFISI BIAR AUTHORNYA SEMANGAT UP LAGI JADINYA MAU DIREFISI DULU.

MUNGKIN BAKAL BANYAK BANGET PERUBAHAN DICERITA INI. GAK PAPA KAN?!

SEMOGA DENGAN REFISI AUTHOR NANTI JADI RAJIN UP YYA

DEMI APA SI TWING INI TUH UDAH LUPA SEMUA OUTLINE CERITA INI. MAKANYA AUTHOR VAKUMIN. TAPI BAKAL DIREFISI DARI AWAL BIAR TAK LANJUTIN HEHEEE

NGOHEYYY

Refisi cangtip ; 29 oktober 2021

Memories [vakum sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang