Nol

3K 301 41
                                    

"Sa-saya suka sama Teh Hana."

Tanpa malu sama sekali, Jay menembak salah satu panitia di ospek, Hana namanya, mahasiswi semester 5
yang cantik-cantik sadis karena dia ini komdis.

Dan Jay baru aja nebak komdis di depan banyak orang karena sebenernya ini lagi prosesi salam-salaman pasca kelar ospek universitas.

Lo bayangin dah nembak kakak tingkat di depan satu angkatan dan semua panitia ospek. Otomatis semua mata tertuju kepada mereka. Jay doang emang yang nekat.

Hana menatap Jay bingung untuk beberapa saat, "Oh makasih," respon Hana seadanya, kayanya emang gadis berambut panjang itu cuman bisa ngerespon singkat kalo ada orang yang bilang suka sama dia. "silahkan maju, temen-temen kamu udah pada maju."

"Jay ga mau maju," tolak Jay yang ngebuat Hana berserta orang-orang di aula besar ini bertanya-tanya keheranan. Ini bocah ngapa dah? "sebelum Jay diterima jadi pacar Teh Hana, Jay enggak mau maju."

Ekspresi Hana yang semula cuman bingung kini berubah menjadi lebih menyeramkan, ya persis ketika tiga jam lalu dimana ospek hampir saja dilanjut jadi satu bulan.

Hana menatap Jay dengan tajam sampai-sampai lelaki bernama lengkap Elang Jaya Nugraha itu menelan ludahnya. Sieun.

"Lebih baik kamu maju, sebelum hal ini menjadi bumerang buat kamu nantinya," ucap Hana dengan dinginnya. "karena saya enggak akan nerima kamu buat jadi pacar saya."

Jujur, hati Jay pecah berkeping-keping, Lelaki itu bahkan merasa dunianya hancur.

Jay merasa dirinya jatuh ... Sampai akhirnya terbangun karena alarm yang entah kenapa jadi lagu Wanna One, "WING WING WING WING, BUMERANG."

"ANJIRT!" bukannya ngucapin doa bangun pagi, Jay malah cursing.

Iya lah Ryujin ngejawab, "Emang ga ada ahlak elo Lang, bangun tidur bukannya ngedoa malah ngomong anjirt. Pantes aja Kak Hana kaga nerima elo, ckck."

"WANJIRT TEH RYU NGAPAIN KESINI?!" Teriak Jay kaget karena kedatangan sodaranya yang macem preman bajingan. Dateng-dateng ngerusak paginya Jay dengan ngeganti alarm Jay pake lagu Wanna One.

Padahal Jay alergi sama kata bumerang, keingetan penolakan yang masih terasa nyata buat dia. Saking nyatanya selalu kebawa mimpi.

Jay jadi mikir, apa salahnya sih dia suka sama Hana?

"Ngebangunin elo lah, takutnya elo lupa hari ini ada jadwal dance," balas Ryujin.

Karena FYI aja Jay sama Ryujin tergabung dalam satu komunitas dance yang ada di kota kembang ini. Sebenernya Jay masuk rada pake paksaan karena dia sodaranya Ryujin sih, tapi yah ujung-ujungnya dia masuk juga.

"Di dance ga ada gebetan lo, ga usah ngarep," kata Ryujin lagi. "jadi mendingan elo mandi."

"Teh Ryu," Jay natap sodara yang umurnya satu tahun lebih tua darinya. "gue emang beneran ga pantes buat jadi pacarnya Teh Hana ya?"

Ryujin heran dong, kesambet apa ini bocah tiba-tiba nanya gini? "Lo napa sih? Ih kesambet apa sih lo jadi sadboi gini?!"

"Teh, gue beneran suka sama Teh Hana, tapi kayanya Tah Hana ga suka sama gue." Jay mengheningkan cipta untuk dirinya sendiri, beneran jadi sad boy ini orang.

"Ya mau suka gimana? Elo nembak dia didepan banyak orang! Dia tuh ga suka jadi pusat perhatian, Jaya!"

"Tapi kan dia komdis."

"Beda lagi itu tuh!"

"Tapi kan Teh--"

"Ih udahlah, nyerah aja lo. Gue kasih tau aja Teh Hana ini lagi deket dosen baru, terus mantannya anak aktif semua. Anak baru macem elo mah dilirik aja kaga bakal, yang ada dianggap virus kaya korona," kata Ryujin panjang kali lebar, bikin Jay berasa ketusuk-tusuk akupuntur dan disuruh mundur.

Crush On You • Jay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang