Second

541 60 4
                                    

~ 2013 - 22 ~

Jin sedang merapihkan buku-buku nya setelah selesai pelajaran tentang sipil. Dia meneruskan study nya utk menjadi polisi, cita-cita nya sejak dulu. Maka dari itu dia mengambil sekolah kepolisian.

Ddrrrrtt
Dering ponsel Jin berbunyi.

"Jimin-a, aku sudah selesai kelas, jadi kita mau bertemu dimana?" tanya Jin.
"...................."
"Hm baiklah, sampai bertemu nanti" ucap Jin.

Pip
Sambungan telepon di matikan.

Dengan wajah merona nya dia keluar kelas.
Pasalnya hampir 1 tahun dia, Jimin dan Jungkook sudah tidak pernah bertemu karena kesibukan masing-masing.
Jimin sudah menjadi Pegawai Negeri di salah satu dinas di Gangnam. Jungkook sudah jelas melanjutkan perusahaan fashion milik ibu nya.
Hari ini mereka janji bertemu di salah satu bar daerah Gangnam.

Hari sudah gelap, Jin tiba di depan bar itu lalu segera masuk ke dalam.
Disana sudah ada Jungkook dan Jimin sedang bersenda gurau.

"Oy" panggil Jin.
"Jiiinnnn!" Panggil mereka berdua lalu berpelukan, mereka tidak peduli jadi pusat perhatian orang-orang di bar.
Mereka pun duduk.
Seorang pelayan menghampiri meja mereka.
"Ah saya pesan cola saja" ucap Jin.
"Hey men kau sudah dewasa sudah legal kenapa kau tidak minum" ucap Jungkook sambil menirukan gaya meminum soju.
"Ah kalian kan tahu aku sekolah kepolisian, setiap masuk kelas kami selalu di cek kadar alkohol dan itu masuk ke penilaian" terang Jin.
"Ah ribet" gumam Jimin "Bagaimana kabar kalian?" lanjut Jimin.
"Ah pusing bro" keluh Jungkook.
"Aku biasa aja, bagaimana seperti sekolah biasanya" ucap Jin.
"Ah ya minggu ini Minggyu ngadain party, kita join yuk" ucap Jimin.
"Males ah, gue gabisa bawa cewek, gue baru putus dari Yeri" ucap Jungkook kesal.
"Ahilah makanya gausah so so-an setia etaunya di selingkuhin juga wkwkwk" ucap Jimin diikuti dgn tawa ejekan nya.
"Aish sekkya!" Gumam Jungkook menenggak alkohol nya.
"Kamu gimana Jin?" Tanya Jimin.
"Aku sih ikut aja kalau kalian ikut" ucap Jin.
"Nah ini nih yg aku suka dari Jin ngikut mulu diajak kemanapun, diajak ke neraka juga kek nya mau" ucap Jungkook.
"Gila kamu!" Gumam Jin.
"Ko kamu bisa sih masih manjang sama Yeri?" tanya Jin tiba-tiba. Jungkook bingung.
"Bucin" ucap Jimin acuh sambil meminum vodka di gelas nya.
"Eh kamu ga sadar diri yah, kamu juga masih ngejar-ngejar Seulgi tuh, padahal udah di tolak mentah-mentah hahahaha" tawa Jungkook pecah, Jin hanya senyum-senyum melihat tingkah sahabat nya yg tidak berubah.
"Tapi sumpah deh kamu ga penasaran sama kabar Joo Hyun? Dulu aja udah cantik apalagi skrg, errr" ucap Jungkook merinding. Jin terdiam sejenak, mereka ulang kejadian dulu saat di salon lalu tiba-tiba tersenyum.
"Dih gila, liat dia tiba-tiba senyum sendiri" ucap Jungkook, pasalnya mereka tidak tahu apa yg terjadi pada Jin dan Joo Hyun.
Mereka pun lanjut berbincang sambil minum-minum.

Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Mereka memutuskan utk pulang karena jadwal masing-masing di esok hari nya.
Jin pun berjalan dari bar, karena apart nya tidak jauh dari bar tadi.
Jalanan masih lumayan ramai, namun saat masuk ke perkomplekan jalanan mulai sepi. Jin menikmati angin malam. Namun dia merasa janggal pada orang yg ada di depan nya.
Seorang wanita terlihat terus menerus melirik ke belakang, di ikuti pria dgn pakaian serba hitam. Jin mencoba mempercepat langkah nya dan wanita itu berlari, pria berhodie itu juga berlari, Jin pun ikut berlari merasa ada yg tidak beres.

Hosh hosh hosh

Nafas Jin tersengal. Dia paham skrg kenapa dia harus mendapatkan latihan tambahan, masa dia mendaftar menjadi polisi tapi larinya lamban, fikirnya.

Kyaaa

Jin mengikuti suara teriakan itu. Dan ketemu, wanita yg tadi sedang di hadang oleh 3 pria bersenjata, mereka membawa balok kayu yg lumayan besar.

"Ya!" Teriak Jin tanpa fikir panjang.
"Ternyata kalian yg meresahkan daerah ini, akan ku hajar kalian" ucap Jin. Ketiga pria itu bertarung melawan Jin, sangat tidak sepadan. Namun jangan salah, meskipun lari Jin lamban tapi kemampuan beladiri nya patut di acungi jempol, dia pemegang sabuk hitam taekwondo hapkido dan karate. Jelas mereka yg salah memilih lawan.
Dalam hitungan detik ketiga preman itu tumbang di hajar Jin, tak lama suara mobil patroli datang.

The Third Charm [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang