My Brother's [END]

Chapter Tiga Belas

Dewi fortuna berpihak pada mereka, Seungmin dan juga Jisung mendapat peringkat pertama dalam kategori duet. Keduanya saling berpelukan saat nama mereka disebutkan. Usaha keras mereka berakhir dengan sangat manis. Jelas saja, dari semua penampilan yang ada, keduanya terbilang paling mampu membolak-balikkan emosi penonton dalam alunan nada.

Senyum bangga dan haru pun terlihat dari wajah seseorang yang masih mengamati Jisung dari kejauhan. Meski ada keinginan untuknya menghampiri sang adik, tetapi dia harus terus mengingat pesan seseorang padanya.

"Kakak akan nunggu kamu pulang dek." Gumamnya sebelum meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Jisung yang telah selesai menerima hadiahnya segera turun dari panggung. Ia di sambut pelukan dari Hyunjin, mereka berpelukan hingga mengabaikan pandangan orang disekeliling keduanya.

Termasuk, Seungmin.

"Jadi, lo mau kan jadi pacar gue?" Ucap Hyunjin dengan lantangnya. Membuat pusat perhatian kini tertuju pada keduanya.

Seungmin yang berada di dekat mereka pun ikut menoleh ke arah keduanya. Jangan tanya Jisung bagaimana, wajahnya sudah merah padam. Bisa-bisanya Hyunjin tidak tau tempat begini memintanya menjadi pacar.

"Terima! Terima! Terima!" Mereka jadi digoda oleh orang-orang di sekitarnya.

"Gimana Sung? Lo mau, kan?" Jisung bingung, sangat. Dia tidak terpikir untuk yang seperti ini sebelumnya. Hatinya masih ragu meski ia pernah menyukai saat mereka berciuman waktu itu.

"Gue mmm..."

"Jisung!" Itu Felix yang datang dengan berlari menuju ke arahnya. Merusak momen sekaligus menyelamatkan Jisung. Seketika sorak kecewa dari penonton adegan barusan menggema.

"Kenapa Lix? Kok elo lari-lari kayak gitu?"

"Kak Changbin.." kening Jisung mengernyit mendengar nama kakaknya disebutkan.

"Kak Changbin kenapa? Lo tarik nafas dulu baru cerita." Ujar Jisung menepuk-nepuk pelan punggung Felix.

Bukannya menjawab, Felix malah memeluknya dan menangis pelan. Membuat Jisung bingung tetapi tetap berusaha menenangkan Felix.

"Kak Changbin kecelakaan, Sung." Rasanya telinga Jisung tuli sejenak, air matanya menetes seketika.

"Lo bohong kan Lix? Dimana kak Changbin, Lix? Gue mau lihat dia." Felix melepaskan pelukannya.

"Ayo, gue anter ke tempat kak Changbin." Keduanya kini meninggalkan tempat tersebut, meninggalkan tatapan iba dan khawatir dari beberapa orang. Hyunjin yang jelas mendengar obrolan keduanya pun hanya diam, bingung harus seperti apa. Jadi ia hanya menyaksikan punggung Jisung dan Felix menghilang dari pandangannya.

"Kamu serius sama Jisung?" Hyunjin menoleh ke arah Seungmin yang barusan berbicara.

"Ya, gak mungkin enggak. Gue sayang sama Jisung."