Chapter Lima Belas

1K 123 46
                                    

Semuanya kembali berjalan seperti seharusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya kembali berjalan seperti seharusnya. Jisung kembali tinggal di rumah bersama kedua kakaknya. Hubungan mereka pun berangsur pulih seperti sebelumnya. Jisung kembali dengan mode manjanya. Meski sudah lebih terkontrol.

Jisung sudah tidak bekerja lagi sekarang, mengingat ia pun yang sebentar lagi akan ujian. Bunda dan ayahnya bisa mengamuk jika ia membantah.

Memasuki akhir semester, Jisung menjadi rajin belajar bersama Hyunjin. Terkadang, ia sampai menginap dirumah Hyunjin. Dan jika sudah begitu, Jeongin yang notabenenya masih teman serumah Hyunjin jadi terpaksa pergi. Main ke rumah temannya, takut mengganggu katanya. Padahal dua sejoli ini memang murni mau belajar, bukan belajar plus plus.

"Sung, bosen. Main dulu yuk." Hyunjin dengan wajah kusutnya akhirnya menutup buku. Mengundang lirikan tajam dari Jisung.

"Selesaikan cepat, besok Seungmin mau lihat hasil kita." Kalau udah begitu, mau gak mau Hyunjin nurut. Meski dia bete banget setiap Jisung nyebut nama Seungmin. Soalnya dia tau banget Seungmin masih demen sama Jisung. Mana mereka lulusan masih setengah semester lagi.

"Tsk, Seungmin lagi. Padahal ada yang lain." Jisung meletakkan penanya.

"Siapa yang lain? Kak Chan?" Hyunjin mendelik mendengar ucapan Jisung. Ya memang dia akuin, Bangchan itu pinter meski dia sudah tak lagi menggarap pelajaran mereka.

"Ogah! Ya udah aku kerjain." Hyunjin lanjut ngerjakan soal sambil misuh. Membuat Jisung yang melihatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.



. . . . .




Satu jam berlalu, sekarang sudah pukul sembilan malam. Kali ini barulah keduanya menghentikan belajar. Istirahat satu jam, sebelum lanjut lagi. Pokoknya sampe panas kepala.

Kesempatan seperti ini tidak di buang-buang oleh Hyunjin. Ia beringsut mendekati Jisung. Merebahkan kepalanya di paha Jisung, yang sudah tau kebiasaannya jika sedang lelah.

"Capek hm?" Hyunjin menganggukkan kepalanya pelan. Memejamkan mata untuk membantu meredakan lelahnya.

"Kenapa sih otak aku cuma setengah aja, Sung." Jisung terkekeh sembari menyentil hidung mancung Hyunjin.

"Udah syukur di kasih otak. Coba kalau enggak, mikir aja susah." Helaan nafas berat terdengar dari bibir Hyunjin. Perlahan Jisung merapikan rambut Hyunjin.

"Lulus nanti, kamu mau kuliah dimana?" Tanya Jisung yang masih setia mengelus rambut Hyunjin.

"Aku? Jurusan Ekonomi."

"Wih keren, mau lanjutin usaha papa kamu ya?" Hyunjin menggelengkan kepalanya cepat.

"Enggak, aku mau buka usaha sendiri rencananya."

"Mau buka usaha apa kamu?"

"Usaha membangun rumah tangga sama kamu." Jisung mendecih mendengar jawaban Hyunjin yang sangat cheezy.

My Brother's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang