Chapter Tujuh Belas [END]

1.8K 120 52
                                    

Suasana lampu temaram menambah kesan damai di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana lampu temaram menambah kesan damai di antara mereka. Sengaja memang, berbaring dengan posisi miring dan saling menghadap wajah satu sama lainnya.

Tangan Jisung yang sengaja ia letakkan di bantal, kini digenggam oleh Hyunjin. Berulang kali lelaki di hadapannya itu mengecup tangannya. Dan kini malah menariknya ke arah pipi.

"Jadi, gimana rasanya jauh dari aku?" Gantian Hyunjin yang penasaran.

"Awalnya biasa aja sih, tapi lama-lama kayak ada yang kurang gitu." Jisung mengalihkan pandangannya sebelum kembali melirik netra coklat Hyunjin.

"Hayo, berat ya jauh dari aku?" Goda Hyunjin lagi.

"Jangan ge'er kamu, gak berat ya. Cuma ya gitu.." Jisung menundukkan kepalanya.

"Gitu apa sayangku?" Perlahan sekali, Hyunjin menarik Jisung ke dalam dekapannya.

"Ya itu, gak lengkap." Senyumnya mengembang mendengar ungkapan jujur Jisung. Ia kemudian mengecup dahi Jisung cukup lama. Sementara Jisung memejamkan matanya.

"Mau tidur sekarang?" Jisung menggelengkan kepalanya, jujur saja ia masih rindu. Tetapi kata yang ia ucapkan justru,

"Gak enak mau tidur cepat-cepat." Mengundang kekehan dari Hyunjin.

Dari sudut ia memandang Hyunjin sekarang, Jisung memperhatikan wajah lelaki yang masih setia memeluknya kini.

"Kenapa liatinnya begitu?"

"Heran aja, kok bisa ya aku mau sama kamu."

"Ganteng, kak Chan lebih ganteng," Hyunjin memasang wajah datarnya.

"Jago berantem, itu Soobin juga bisa mana ganteng juga," kali ini Hyunjin mendengus kesal.

"Pinter, Seungmin jauh lebih pinter plus ganteng juga," Hyunjin langsung memainkan peran seolah dadanya tertusuk akibat ucapan Jisung.

"Perhatian dan penyayang, kak Changbin juga jagonya. Terus apa dong yang buat aku malah milih kamu?" Loh, Hyunjin yang mukanya masam mana mengerti. Jadinya, dia malah ikutan nanya.

"Nah loh, apa tuh yang buat kamu milih aku? Gak ada bagusnya aku ini." Jisung jadi terkekeh mendengar ucapan Hyunjin.

"Gak tau, padahal kalau di tatap dari dekat sama mereka, aku juga bisa deg-degan.." langsung saja Hyunjin melepas pelukannya. Memunggungi Jisung yang sudah menahan tawa. Memang favoritnya jika Hyunjin ngambek begini.

"Tapi gak bisa lama, sama kamu detak jantung aku beda. Kayaknya iramanya sama aja kayak kamu." Jisung memeluk erat tubuh Hyunjin dari belakang. Sejenak keduanya diam untuk mendengarkan detak yang berpacu.

"Hyunjin, lihat aku." Perlahan Hyunjin membalikkan tubuhnya ke arah Jisung. Keduanya saling menatap tanpa suara.

Perlahan Jisung menempelkan telinganya untuk memastikan sesuatu, beberapa saat sebelum senyumnya terangkat.

My Brother's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang