01

22.3K 916 8
                                    

Senin, pukul 04.55 seorang gadis masih menyembunyikan  seluruh badannya di balik selimut tebalnya, ia enggan membuka matanya walaupun alarm sedang bernyanyi dengan begitu nyaring di dalam kamar seorang gadis itu. Hingga pukul 05.01 gadis itu belum juga membuka kedua bola matanya.

Alarm bernyawa pun akhirnya turun tangan. Seorang wanita cantik, walaupun sudah memiliki dua anak namun terlihat masih muda itu menghampiri kamar gadisnya.

Tok..tok..tok..

"Tata bangun," seru seorang wanita tersebut.

Wanita dua anak itu tidak mendengar ada sahutan dari dalam sana. Dia pun memasuki kamar gadis satu satunya itu.

Clek

pintu terbuka. Mata wanita tersebut melihat sebuah gundukan yang berada di tengah-tengah kasur gadis nya.Wanita itu mendekatkan diri ke sebuah gundukan tersebut.Saat wanita itu menyibak selimut tersebut matanya terbelalak.

"Ya ampun taa bangun ai kamu, udah jam berapa ini teh," sambil menggoyangkan punggung gadis nya.

"Hmmm .. iya ini bangun kok," dengan suara serak khas bangun tidur, gadis itu menjawab namun masih mempertahankan posisinya yang tidak enak di pandang oleh mata itu.

"Udah bangun tapi matanya masih merem," sindir sang wanita tersebut.

Gadis itu langsung membuka matanya." ini tata bangun, mama salah liat tadi," ujar nya.

"Terserah kamu, cepet bangun," ucap sang wanita yang di panggil mama itu sambil berlalu pergi untuk kembali ke dapur menyelesaikan tugasnya yang sempat tertunda tadi.

Gadis yang berada dalam kamar merubah posisinya menjadi duduk meski harus menahan rasa kantuk yang menyerang. Sambil menunggu nyawanya kembali pulang ke habitat nya, gadis itu menepuk nepuk pipinya dengan pelan.

"Ayo taa bangun lawan setan nya biar tata ga tidur lagi," masih dengan gerakan menepuk pipinya.

Gadis itu pun bangkit dari tempat ternyaman nya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dan melaksanakan kewajiban nya sebagai umat islam.

Beres dengan ritual membersihkan diri dan beribadah nya, gadis itu bersiap siap memakai perlengkapan sekolah nya. Beres memakai seragam, dia menuju meja rias yang berada di dalam kamarnya.

Memoleskan make up sedikit agar tidak terlihat seperti tidak mandi, mengikat rambutnya menjadi satu meskipun nantinya bakalan ada yang menarik ikatan nya hingga rambutnya tergerai kembali.

Saat akan mengambil tas, satu notifikasi masuk.

Kak pacar♡

[woi cepet turun gue di bawah,,lama amat.]

Iya bentar ini tatanya udah kok

Gadis itu buru buru turun ke bawah untuk menemui kekasih nya. Sekalian untuk makan sarapan yang sudah di buatkan mamanya sejak subuh tadi.

Menuruni tangga dengan cepat agar segera sampai bawah dengan selamat. Terkadang dia sering jatuh namun tidak membuat dia kapok.

"PAGI SEMUAAA--," teriaknya melengking melebihi toa mesjid bayangkan saja berisik nya seperti apa.

"Jangan triak triak, kebiasaan deh." Ujar sang mama karena mendengar teriakan sang anak gadis nya yang begitu berisik.

Si pelaku hanya bisa menunjukan deretan gigi rapinya tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Pagi bang Reno," sapa nya tak lupa tangan yang terulur untuk menyubit pipi sang manusia yang di panggil abang tersebut.

"Ta dia adik kamu loh masa kamu Panggil abang," kaget sang mama

Dengan polos nya dia menjawab." Kan kata bang Reno dia laki-laki jadi harus di panggil abang," ucapnya sambil mengambil piring.  

RENO ADITYA FERDIAN sang adik dari seorang kalista yang baru menginjak pendidikan kelas dua. Sekolah Menengah Pertama hanya tertawa tanpa suara menertawakan kepolosan sang kakak perempuan satu satunya.

"Terserah kamu deh," final sang mama.


    

Si gadis polos [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang