6.

101 58 137
                                    

Mau lari tapi gak ada yang ngejar, yaudah goyang aja lah.

- Naura Meisie Grizelle Derandra

***

Minggu pagi ini cuacanya sangat cerah secerah suasana hati seorang gadis yang tengah selesai membersihkan diri di kamar mandi. Dia Naura, gadis itu berinisiatif ingin lari pagi dari depan komplek sampai taman komplek rumahnya. Di rumah hanya ada dia dan mamanya saja karena Kevin kemarin menginap di rumah temannya dan papa Naura masih di luar kota, biasa holang sibuk ya begitu meskipun begitu papa Naura masih menyempatkan dirinya untuk keluarganya. Akan tetapi, kali ini ada rapat penting yang harus ia hadiri menyebabkan mereka tidak bisa weekend bersama.

Kini Naura sudah siap dengan memakai trining olahraga dan juga kaos hitam polos dengan kaki beralaskan sepatu olahraga hitam putih. Penampilan Naura sangat sederhana namun tak mengurangi kadar kecantikannya.

Naura menuruni tangga, terlihatlah sang mama yang tengah berkutat dengan alat masaknya didapur.

"Pagi mah," sapa Naura seraya mengambil selembar roti yang ada di meja makan.

"Pagi nak pungot," balas Mamah Naura santai.

Sedangkan Naura yang sedang meminum susu tersedak, "Uhuk-uhukk!"

"Astagfirullahalajim aku anakmu mak," ucap Naura dramatis.

"Anak pungut maksudnya," ralat Mamah Naura sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ah tau lah, mamah gak asikk!" Naura memonyongkan bibirnya hingga maju beberapa senti.

Naisila terkikik senang melihat wajah Naura yang kesal. Emang ya, emak ga ada akhlak. Eh astagfirullohalajim ga boleh gitu.

"Tumben udah bangun, biasanya ngebo terus," kata Naisila.

"Bangun pagi salah, siang salah emang ya Naura cangtip ini serba salah," ucap Naura seolah tersakiti.

Tiba-tiba lagu Ku Menangis - Rossa mengalun indah dari televisi. Mereka berdua tersentak kaget, melongo.

Ku menangis..
Membayangkan..
Betapa kejamnya dirimu atas diriku..
Kau-

"Oh emak, mengapa kau tega kepadaku," Naura jatuh terduduk sambil memeragakan gaya sesedih mungkin. Drama sekali kau nak.

Naisila memutar bola mata malas, drama sekali anaknya ini.

"Udah-udah kok malah jadi drama gini," heran Naisila.

Naura bangkit seraya membersihkan bagian belakang yang kotor, "Mana saya tau, saya kan cantik,"

"Iyain dah iyain umur gak ada yang tau, iyain-iyain," ucap Naisila.

Naisila melihat penampilan anaknya dari atas sampai bawah, seolah-olah ia sedang menilai penampilannya.

"Tumben udah rapi, mau kemana?" tanya Mamah Naura seraya melanjutkan memasaknya yang tertunda.

"Kemana-mana hati ku senang...lalalalalaala..." nyanyi Naura sengaja ingin membuat Mamah nya kesal. Wohh ternyata ingin balas dendam HAHAHAHA.

Naisila berkacak pinggang, memasang wajak galak, "Busett malah nyanyi,"

Naura sengaja berpura-pura tidak mendengar, masih melanjutkan nyanyian absurd-nya. Merasa di kacangi, Mamah Naura pun menjewer telinga Naura.

"Aduuhh, ampun mbak jago," ringis Naura saat merasa telinganya ditarik kuat.

"Salah sendiri ngacangin orang, gak tau apa dikacangin tuh sakit," lahh kok curhat buk.

"Ish iya-iya Mah, lepasin dulu ini nya," rengek Naura.

Naisila akhirnya melepaskan tarikannya hingga Naura bernafas lega.

"Mau kemana? Tumben," tanya Mamah Naura sekali lagi.

"Mau lari pagi depan komplek sampek taman Mah," jawab Naura

Mamah Naura membulatkan mulutnya sehingga berbentuk 'o' seraya mengangguk paham. "Hmm abis kepentok tembok kan?" Mamah Naura memincingkan mata curiga.

Sedangkan Naura mengeryitkan dahi bingung, "Enggak, emang kenapa Mah?" Naura memiringkan kepalanya.

"Kagak ada, cuma herman aja tumben bangun pagi terus mau lari pagi. Pasti mau diet ye lu?" Mamah Naura curiga.

Naura melongo, "Ngapain diet tubuh Naura udah body goals gini," ucapnya pede.

"Udah ah, Naura mau lari dulu babay muach," tanpa menunggu jawaban Naura langsung ngancir duluan, Naisila hanya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan masaknya.

***

Arkan melaju mengendarai motor sportnya, ia ingin membeli bubur ayam pesanan Bunda-nya di dekat taman. Tak lama kemudian, dia sampai ke tempat tersebut.

"Mang, bungkus bubur ayam dua yang satu gak pake kacang ya," ujar Arkan pada tukang bubur tersebut.

"Siap den," balasnya seraya mengacungkan jempolnya.

Arkan menunggu pesanan dengan bermain handphone. Tak lama setelah itu, bubur sudah siap. "Ini Mang," Arkan menyerahkan uang berwarna hijau satu lembar.

Arkan memutuskan untuk ke taman terlebih dahulu, ingin melihat-lihat. Dia duduk disebuah bangku taman yang cukup dua orang. Suasana taman tampak ramai karena hari Minggu banyak yang lari pagi ataupun jalan-jalan disini.

Tiba-tiba dia mendengar seseorang menyetel lagu dengan keras, dia mencari asal suara tersebut. Matanya terpaku pada gadis yang berdiri tak jauh darinya sedang berjoget didepan handphone-nya. Bukannya olahraga malah toktok-an, pikir Arkan heran.

Sorry bang jago..
Ampun bang jago..
Tretetetet..

Naura, gadis itu berjoget-ria mengikuti irama musik yang ia setel. Banyak pasang mata yang melihat gadis itu namun tidak dihiraukan.

Arkan bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju Naura.

"Heh Markonah!" suara Arkan mengejutkan Naura yang sedang asyik di dunianya sendiri.

"Apa seh?! Ganggu ae lu," judes Naura.

"Ngapain joget-joget gak jelas kek orgil gitu?" tanya Arkan tanpa menghirau ucapan Naura.

"Serah gue lah, ngapa? Pengen ikutan? Yaudah sini," Naura menarik tangan Arkan.

"Heh gue gak mau," kilah Arkan.

"Harus mau, salah lo sendiri ngapain ganggu orang," paksa Naura.

"Lagian lo gak jelas gitu yaudah gue samperin lah," ucap Arkan tak mau disalahkan.

Ucapan Arkan tak Naura hiraukan, ia sibuk mengotak-atik handphone-nya. Tak lama kemuadian ia menyambungkan saluran handphone nya dengan bluetoohth dan terdengarlah musik yang di setel Naura.

Banyak pasang mata yang melihat, Naura asyik berjoget ria. Merasa diperhatikan, Naura menatap sekeliling. "Busett ngapa pada lihatin gue,"

"Mending gue ajak goyang aja lah," gumamnya lagi.

"BAPAK-BAPAK, IBUK-IBUK, ADEK-ADEK DARIPADA BENGONG LIATIN BIDADARI MENDING KITA GOYANG BARENG YUKS!" pekik Naura semangat.

Semua yang mendengar itu langsung merapat, "MUSYIKKK!" seru Naura.

Musik mulai terdengar. Naura mempimpin di depan diikuti oleh semua orang. Arkan hanya menggelengkan kepala heran.

"TAREK SEST! SEMONGKO!"

***
hahahah gaje banget sih emang, lagi gada ide.

MAAP BARU UPDATE KARENA GADA IDE TRUS JADI GINI DEH

VOTE AND KOMENT! JANGAN SIDERS YAWW.

BABAYY💙

WITH YOU WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang