2.

167 80 299
                                    

"GES GESSH!" heboh Galen saat memasuki kelas.


"Apaan?!" kompak seluruh kelas menjawab, kek paduan suara ae.

"Mo cerita nih, jadi ginii-" belum sempat melanjutkan, Galen mengaduh saat kepalanya dilempar penghapus.

"Hilih cerita-cerita, palingan cuma bikin kesel aja," dengus Putra.

"Sirik ae lo, gue punya pengumuman ini," sinis Galen. Yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat keduanya. Sudah biasa, pikir mereka.

"Pengumuman apaan?" tanya Fikri - ketua kelas, mewakili semuanya.

"KITA FREE KELAS UHUYY!" pekik Galen kegirangan. Tiga detik hening..

"BENER LU?!"

"ASEKK KONSER AHH"

"TIDOR GESS TIDORR"

"SI KECIL AKTIF YA BUND"

"ODADINGNYA QAQA"

Seketika kelas seperti kapal pecah. Seluruh murid 11 IPS 1 melakukan kegiatan masing-masing. Ada yang mojok, nyanyi-nyanyi gak jelas, molor, ngebucin, sampai jungkir balik pun ada.

Galen menatap miris kelasnya dan mulai berseru, "AKANG GENDANG KALO SAYA BILANG MUTER, MUTER YA!"

"MUTER,"

"MUTER,"

"MAJU, MAJU!"

"MUNDUR,"

Kelas bertambah riuh saat Galen berseru. Arkan dan Devan hanya geleng-geleng kepala.

"Oke, para sobat ambar sekalian silahkan merapat. Dan mari kita party," pekik Putra, ikut berseru.

"AKU CINTA PADAMU! SOBAT AMBYAR MANA SUARANYA?!"

"MESKI KU BUKAN YANG PERTAMA DIHATIMU TAPI," nyanyi Galen.

"CINTAKU TERBAIK UNTUKMU MESKI!" lanjut Putra.

"KU BUKAN BINTANG DI LANGIT!" Galen heboh.

"TAPI CINTAKU YANG TERBAIK!" sambung seluruh sobat ambyar, eh seluruh kelas.

'Hoa hoe'

'Uhuyyy

'Tarikk sess'

'Semongko'

Kelas bertambah riuh, apalagi bel istirahat sudah berbunyi. Banyak dari mereka yang ikut konser dadakan ini.

"OKE GAIS, SEKIAN DARI GALEN YANG GANTENGNYA KEK MANU RIOS," Galen membungkukkan badan sebagai tanda hormat dan dibalas lemparan kertas kecil oleh semuanya.

"Huuuu,"

"Wah parah kalean berdosa anjerr," pekik Galen, lalu kabur begitu saja menghindari serangan para kaum ambyar.

Arkan, Devan, dan Putra keluar kelas menyusul Galen menuju kantin karena perut mereka yang berbunyi.

"Pada ganas semua anjir hahha," Putra cekikikan, senang atas penderitaan Galen.

"Kek lo," ucap Devan, ambigu.

"Lah ngapa gue," ucap Putra tak terima.

"Ambigu Van," celetuk Galen dan dibalas geplakan kepala.

"Adooh,"

"Pikiran lo jorok banget sih," ucap Arkan setelah menggeplak kepala Galen.

Galen nyengir kuda lalu berucap bangga, "Maap-maap nih ye, pikiran gue pada ke cecan semua,"

WITH YOU WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang