8

1K 117 3
                                    

Hari ini Hinata bangun seperti biasa. Malakukan aktifitas seperti biasa dan membuat bekal seperti biasa. Namun hari ini dia tidak berniat untuk membawakan bekal untuk Sasuke. Dia tidak ingin menemui pemuda itu dan berakhir dengan kejadian seperti yang dia alami semalam.

Skip

Sesampainya disekolah seperti biasa teman-temannya telah menunggunya di depan pintu gerbang sekolah untuk masuk ke kelas bersama-sama. Setelah jam istirahat, Hinata bersama teman-temannya segera menuju tempat biasa mereka akan makan bersama. Sambil menikmati pemandangan taman belakang yang indah walaupun sedikit terabaikan. Sedangkan dilain tempat seorang pemuda tampan sedang menunggu dengan kesal gadis yang dia tunggu dari tadi untuk membawakan bekal makanan untuk dirinya. Karena si gadis tidak kunjung datang membuat Sasuke Sangat marah, tidak biasanya para gadis mengabaikannya seperti ini, semua gadis berlomba-lomba untuk menarik perhatiannya dan menginginkan kesempatan langka yang dia berikan pada gadis Hyuga itu, namun apa? Dia malah diabaikan. Sungguh gadis Hyuga itu harus mendapatkan hukuman atas apa yang telah dia lakukan hari ini. Membiarkan Sasuke kelaparan demi menikmati bekal yang dibuat oleh gadis itu.

Skip

Sepulang sekolah Hinata mengatakan pada teman-temannya untuk pergi lebih dulu karena dia ingin ke perpustakaan untuk meminjam buku tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata onyks yang menatapnya dengan nanar. Diam-diam Sasuke mengikuti kemana Hinata akan menuju. Tujuannya adalah perpustakaan, kebetulan sekali, karena pada jam pulang sekolah perpustakaan akan sangat sepi dan Sasuke bisa memberikan hukuman pada gadis itu disana.
Hinata masuk kedalam perpustakaan dan segera menuju rak buku yang dia butuhkan. Setelah mengambil buku apa saja yang dia perlukan dia segera menuju ke pintu keluar, namun langkahnya terhenti setelah melihat sosok yang ada didepannya, dia Sasuke, pemuda yang ingin sekali dihindari nya, Sasuke segera mendekat dan mengukung tubuh Hinata diantara kedua lengannya dan memojokkan Hinata pada rak buku yang ada dibelakang gadis itu
"maaf Sasuke-san, apa yang anda lakukan?"
"Hn, tentu saja ingin melihat wajah gadis yang sudah membuatku kelaparan hari ini"
"maaf, tapi bukankah saya sudah membuatkan bekal untuk anda semalam?"
"Hn, dan aku ingin kau membawakan ku bekal setiap hari"
"tapi.. "
"tidak ada penolakan!, Dan sebagai hukumannya maka" Sasuke segera mengangkat wajah Hinata untuk melihat kearah nya dan segera mencium bibir yang telah menjadi candunya. Sedangkan Hinata hanya mampu menutup mata dan menikmati ciuman lembut Sasuke di bibirnya dan tanpa sadar membalas ciuman itu, mereka berciuman cukup lama hingga karena sesak dan membutuhkan oksigen Sasuke mengakhiri ciuman panas itu, Hinata segera menarik nafas dalam-dalam, namun Sasuke segera mengarahkan ciumannya ke leher jenjang Hinata, dia mencium dan menjilat serta menyesapnya dengan perlahan hingga meninggalkan bercak merah yang ketara di kulit putih Hinata, Hinata terkejut namun dia tidak mampu menolak perbuatan Sasuke, setelah melihat tanda kepemilikan dileher jenjang Hinata, Sasuke segera berbisik
"Mulai hari ini kau adalah milikku dan bawakan bekal untuk ku setiap hari ne Hinata" setelah itu Sasuke kembali mencium bibir Hinata namun tidak seperti ciuman panas yang dilakukannya tadi, dia hanya mengecup dan melumat nya, setelah puas Sasuke segera pergi meninggalkan Hinata, Hinata yang telah sadar kembali berjalan menuju meja penjaga perpustakaan dan segera menulis buku apa saja yang ingin dia pinjam. Setelahnya Hinata kembali ke rumah. Sesampainya di rumah Hinata segera menuju kamarnya dan bersiap untuk mandi, sesampainya dikamar mandi, Hinata segera melihat bagian lehernya, dia melihat satu buah kismark dan dia segera menyentuh nya, bersama dengan kembalinya debaran yang dia rasakan. Dia benar-benar tidak tahu kenapa dia tidak melawan ataupun menolak segala perbuatan Sasuke padanya, dia juga mulai merasakan debaran didadanya, debaran yang dia dapatkan ketika Sasuke pertama kali menciumnya. Hinata benar-benar tidak mengerti atas apa yang dia rasakan. Hinata bisa gila karena bayangan wajah tampan itu selalu membayanginya.

Demi mempertahankan kewarasannya Hinata segera membuka keran air dan membasahi tubuhnya untuk menjernihkan kembali pikirannya.

TBC

Maaf kalau saya gak bisa update cepat-cepat, karena saya juga memiliki pekerjaan di dunia nyata. Jadi selamat menikmati ceritanya ya.

 Pilihan AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang