Seperti yang telah dikatakannya sepulangnya dari sekolah Sasuke pun langsung menunggu Hinata di depan kelasnya. Hinata yang telah melihat Sasuke tidak dapat menghindar lagi, mau ataupun tidak dia pun segera mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia akan pulang bersama Sasuke dia menyuruh teman-temannya untuk pergi meninggalkannya berdua dengan Sasuke karena Hinata tidak ini sesuatu yang buruk akan terjadi pada teman-temannya lagi, setelah melihat bagaimana Sasuke melakukan sesuatu yang buruk terhadap teman-temannya Hinata tahu bahwa Sasuke bisa melakukan apapun yang dia inginkan terhadap teman-temannya karena pada dasarnya seorang Uchiha adalah orang yang egois dan tidak ingin jika setiap apa yang diinginkannya dibantah oleh orang lain, namun itulah yang bisa membuat perusahaan Uchiha menjadi perusahaan yang sangat besar.
"Sasuke san kau tidak perlu menjemputku seperti ini"
"hn, dan membiarkan kau kabur begitu? Dan mulai sekarang panggil aku sasuke-kun bukan Sasuke san aku ini kekasihmu sekarang apa kau mengerti Hinata?"
"Ha'i, aku mengerti." "Bagus, sekarang ikut aku!" Perintah mutlak Sasuke. Hinata hanya mampu mengikuti Sasuke dibelakangnya, menatap punggung lebar itu, punggung lebar dari seorang laki-laki yang telah memaksanya untuk menjadi kekasihnya. Hinata juga sadar bahwa kelak dia akan selalu melihat punggung ini berada di depannya dan dia harus mencoba terbiasa dengan hal itu.Di dalam mobil hanya ada keheningan karena Hinata juga tidak tahu apa yang harus dikatakan dengan lelaki asing yang tiba-tiba masuk dalam kehidupannya, Sasuke juga tidak ingin repot-repot untuk membuka pembicaraan karena dia memang menyukai keheningan tapi bukan berarti dia menyukai kesepian, dia tidak menyesal menjadikan Hinata sebagai kekasihnya karena Hinata adalah wanita yang cukup pendiam tidak seperti fansnya yang lain, yang selalu saja meneriakkan namanya hingga kupingnya terasa sangat sakit mendengarnya. Hinata juga bukan tipe wanita yang suka meminta hal-hal yang aneh ataupun memoles wajahnya dengan dandanan yang sangat menor seperti kebanyakan gadis yang mendekati nya selama ini. Sasuke juga bukan lelaki naif yang tidak akan tergoda dengan kecantikan seorang wanita namun Hinata telah memiliki semua kecantikan itu jadi tentu saja dia sangat menginginkan wanita ini disamping sangat berbeda juga ada tantangan tersendiri bagi nya untuk bisa melakukan hati gadis yang ada di sampingnya ini. Hinata juga merupakan gadis yang cukup pintar sehingga tentu saja dia sangat pantas untuk berada di sisi Uchiha Sasuke itulah pemikiran Sasuke selama ini.
"Kau tinggal dikediaman Hyuga bukan?"
"Ha'i, aku tinggal di kediaman utama Hyuga"
"apa hubunganmu dengan mereka?"
"Tidak ada, aku hanyalah anak salah satu kerabat yang beruntung hingga Hiashi-sama mau mengadopsi ku"
"benarkah? Awalnya aku berpikir bahwa kau adalah putrinya, mengingat wajahmu cukup mirip untuk menjadi putrinya"
"tidak, aku hanyalah anak angkatnya dari kerabat dekat, mungkin karena itu aku memiliki kemiripan dengan mereka"
"hn, walaupun begitu aku tidak peduli, kau tetaplah kekasihku, ingat itu".
Sesampainya dikediaman Hyuga, Hinata berniat untuk segera membuka pintu mobil dan segera turun, namun gerakannya terhenti ketika Sasuke menarik tangannya, Sasuke segera menangkap pipinya dan memberikan kecupan di bibirnya, namun kecupan itu tidak bertahan lama, karena setelah itu Sasuke segera merubahnya menjadi sebuah ciuman panjang dan menggairahkan. Sasuke juga tidak mengerti mengapa dengan gadis ini dia bisa begitu keluar dari karakter nya, dia bisa banyak bicara, bahkan dia sangat bergairah dan sangat menyukai rasa dari bibir Hinata, bibirnya lembut dan manis, hingga membuat Sasuke selalu ingin memangutnya, katakanlah bahwa dia mesum, Sasuke sama sekali tidak peduli, karena hanya gadis ini yang mampu membangkitkan sisi liarnya.Setelah dirasa membutuhkan oksigen, Sasuke segera melepaskan pangutan bibir mereka. Hah hah hah terdengar suara Hinata yang ngos-ngosan dan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Dengan bibir yang sedikit membengkak dan wajah yang memerah, hal itu menambah kesan imut dan sexy dari seorang Hinata
"itu adalah ciuman perpisahan hime, kau harus terbiasa dengan itu"
Segera Sasuke mencium pipi chubby Hinata. Hinata segera membuka pintu mobil dan bergegas meninggalkan Sasuke dengan detak jantung yang memacu cepat. Sedangkan Sasuke yang melihatnya hanya tersenyum dan segera melajukan mobilnya menuju mansion Uchiha.Hinata POV
Aku tidak pernah menyangka bahwa akan bertemu dan menjadi kekasih dari seorang pria arogan yang sangat diminati di sekolah, ku akui dia adalah pemuda yang tampan, cerdas dan pastinya kaya, hingga tidak heran akan ada banyak wanita yang menginginkan nya. Namun kenapa dia harus memilih diriku bahkan sampai memaksaku menjadi kekasihnya. Bukankah ada banyak gadis diluaran sana yang mengejarnya bahkan menginginkan nya. Belum lagi sentuhannya, sentuhannya selalu bisa membuat pikiranku kosong dan membawa getaran aneh di tubuh dan hatiku, tentu aku gadis normal yang bisa terangsang ketika menerima sentuhan, namun siapa yang menyangka bahwa lelaki arogan itulah yang mampu membuatku hampir gila, aku memang tidak mencintainya, karena aku memiliki seorang lelaki yang kusukai, dia lelaki tampan dan cerdas juga sangat sopan. Bila mengingat lelaki itu wajahku bahkan sampai memerah seperti ini. Aku merindukan nya. Baiklah kurasa sekarang aku harus mandi untuk menjernihkan pikiran ku.
POV end
Sesampainya dikediaman Uchiha, Sasuke segera menuju ke kamarnya dan segera membuka galeri hp nya. Disana terdapat photo gadis manis nan imut yang baru beberapa jam ini resmi menjadi kekasih nya.
"Aku tidak akan melepaskan mu hime, kau adalah milikku"
Ya, Hinata hanya miliknya, milik Uchiha Sasuke. Dia tidak akan membiarkan Hinata dimiliki oleh lelaki manapun. Hanya dia yang boleh dan pantas bersama Hinata. Obsesinya terhadap Hinata benar-benar menggelapkan akal pikirannya.TBC
See you next time. Sekalian promo ya buat cerita baru saya IL FASTIDIO DELL'AMORE. Cek di profil saya. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Akhir
RomanceDalam menjalani kehidupan setiap orang pasti memiliki masalahnya sendiri. Demikian juga pada Hinata. kehidupan yang dijalani tentu tidak mudah. namun bukan berarti menyerah adalah jawabannya. terutama dalam urusan perasaan dan cinta. Hingga suatu pi...