Seperti hari biasanya Hinata melakukan rutinitas seperti biasa. Namun pagi ini Hinata juga membuatkan bekal untuk Sasuke. Dia membuatkan onigiri, telur gulung, sosis bakar dan salad tomat serta jus tomat tanpa gula untuk bekal Sasuke. Dia menyusun bekal dengan rapi sambil tersenyum membayangkan wajah datar pemuda itu. Anggaplah Hinata sudah gila, namun dia masih belum bisa menghentikan debaran dihatinya.
Sesampainya disekolah teman-temannya telah menunggunya di depan gerbang sekolah. Sambil berjalan mereka melihat sekumpulan gadis telah berkumpul untuk menantikan kedatangan para pangeran KIHS. Para pemuda juga tidak kalah banyak untuk menunggu kedatangan gadis-gadis populer di KIHS. Hinata hanya menatap heran pada para fans itu, apa mereka tidak bosan melakukan rutinitas yang sama setiap harinya? Itulah pikir Hinata. Namun Hinata dan teman-temannya mengabaikan pemandangan yang telah sangat biasa itu. Hinata segera menuju loker dan menyimpan bekal yang dia bawa untuk dimakan bersama pada jam istirahat makan nanti. Dia kembali teringat dengan pemuda tampan itu. Hinata merasa sedikit aneh dengan sikap yang di tunjukkan pemuda itu, karena setahu Hinata pemuda itu merupakan lelaki dingin yang sangat sulit didekati. Banyak perempuan yang mengalami patah hati karena pernyataan cintanya ditolak mentah-mentah oleh pemuda dingin itu. Namun sikap nya sangat bertolak belakang dengan apa yang Hinata dengar, karena pemuda itu adalah orang yang mencuri ciuman pertamanya dan banyak bicara padanya. Namun Hinata tidak ingin terlalu pusing memikirkan hal itu. Setelah berganti sepatu Hinata segera masuk ke ruang kelas nya.Tak terasa lonceng tanda istirahat berbunyi. Hinata segera pamit pada teman-temannya dan mohon maaf karena tidak bisa ikut makan bersama teman-temannya, karena dia akan makan bersama Sasuke. Hinata segera menuju ke atap, tempat pertama kali dia bertemu Sasuke. Disana dia telah melihat pemuda itu tengah membelakangi nya. Mendengar langkah kaki yang mendekat, Sasuke segera berbalik dan dihadapannya telah berdiri sosok gadis yang selama ini dia tunggu. Tanpa banyak bicara Sasuke segera duduk dan menunggu Hinata memberikan bekal masakan yang dibuatnya untuk Sasuke. Setelah mendapat kan bekalnya Sasuke dan Hinata segera makan. Makanan yang dimasak oleh Hinata terasa sangat lezat dilidah Sasuke. Sasuke juga sangat senang karena Hinata membuat kan salad tomat untuknya. Setelah selesai makan, Sasuke segera mendekati Hinata dan berbisik
"Mulai hari ini kau adalah kekasihku dan tidak ada penolakan"
"tidak, aku tidak mau" jawab tegas Hinata, Sasuke yang mendengar penolakan Hinata merasa sangat kesal, belum pernah sekalipun dia ditolak oleh seorang perempuan, tapi lihatlah gadis ini berani sekali menolaknya
"mau atau tidak kau harus mau"
"tidak, aku tetap menolak, anda tidak bisa memaksakan kehendak anda padaku Sasuke-san"
"bila kau menolak maka kau akan tahu akibatnya"
"aku tidak peduli, kalaupun aku harus keluar dari sekolah ini aku tidak peduli" tegas Hinata.
Segera saja Hinata meninggalkan pemuda itu dengan perasaan dongkol. 'memangnya dia pikir siapa dia itu, memaksaku menjadi kekasihnya, menyebalkan sekali' gerutu Hinata dalam hati, sedangkan di atap sekolah, Sasuke segera mengeluarkan smirk nya. 'menolakku eh, kita lihat apa besok kau masih bisa menolak ku'.Hari itu berlalu dengan perasaan yang tidak menentu. Hinata yang kesal dengan sikap Sasuke dan Sasuke yang telah memikirkan sebuah rencana untuk menjerat Hinata.
Skip
Keesokan paginya Hinata pergi seperti biasanya,namun kali ini dia hanya membawa satu bekal seperti biasanya. Namun pagi ini dia tidak melihat kedua sahabatnya seperti biasanya, tentu saja melihat hal yang tak biasa itu Hinata merasa cemas. Dengan terburu-buru Hinata segera menuju kelasnya. Di dalam kelas Hinata melihat sahabatnya Matsuri tengah menangis di dampingi oleh Tenten disebelahnya, Tenten juga terlihat murung. Hinata yang melihat kedua temannya tidak baik-baik saja segera menghampiri.
"Teman-teman apa yang terjadi?"
"Hiks hiks Hinata, sepertinya aku tidak akan bisa bersekolah disini lagi, orang tuaku tiba-tiba mendapat masalah dikantor tempatnya bekerja, mungkin dia akan segera dipecat" tangis Matsuri menceritakan masalahnya.
"Dimana ayahmu bekerja?"
"Perusahaan milik Uchiha, hiks hiks"
"Tenten apa yang terjadi denganmu? Kau juga tampak sedih?"
"Tempat usaha yang dibangun oleh Ayahku sedang mendapat masalah, perusahaan yang bekerja sama dengannya tiba-tiba saja menarik semua investasi pada perusahaan yang dirintis ayahku, kau tahu bukan Hinata bahwa perusahaan ayahku hanyalah perusahaan kecil yang baru akan berkembang, namun masalah ini terjadi dengan sangat tiba-tiba, apa yang harus aku lakukan Hinata? Aku benar-benar tidak tahu"
Hinata yang mendengar apa yang terjadi pada kedua teman-temannya pun merasa ada hal yang sangat janggal, tiba-tiba dia teringat pada sosok pemuda yang semalam memberi peringatan padanya. Segera saja Hinata berlari dan menuju kelas pemuda itu, bahkan dia mengebaikan teriakan teman-temannya yang memanggilnya.Dengan napas ngos-ngosan Hinata telah sampai didepan kelas pemuda itu
"Ano, apakah Uchiha-san ada di dalam?" Tanya Hinata pada pemuda bersurai kuning dihadapannya.
"Sasuke ada gadis yang mencarimu"
"hn, suruh dia pergi dobe" namun Hinata segera menerobos masuk ke kelas pemuda itu, melihat siapa orang yang dicarinya sasuke segera menyunggingkan senyum tipisnya, akhirnya gadis itu datang juga. Hinata segera mendekati Sasuke,
"aku ingin bicara denganmu Sasuke-san"
"hn, aku menolak" tanpa peduli dengan penolakan Sasuke, Hinata segera menarik tangan pemuda itu dan menyeretnya keluar kelas. Semua orang yang melihat hal itu cukup terkejut dengan keberanian gadis itu, sedangkan Sasuke, dia hanya mengikuti kemana Hinata membawanya, bukan Sasuke tidak bisa melawan seretan gadis ini, hanya saja memang inilah yang dia inginkan. Setelah sampai dibelakang sekolah yang sepi, Sasuke segera menyentak genggaman tangan Hinata dan membalik posisi hingga sekarang gadis itulah yang berada dalam Kungkungan nya. Hinata segera bertanya maksudnya mengajak Sasuke bicara
"apa yang telah kau lakukan pada teman-temanku?"
"Hn, kau suka kejutannya?"
"Ini sama sekali tidak lucu Sasuke-san"
"maka lakukan apa yang kuinginkan maka teman-temanmu akan aman. Bagaimana?"
"Apa maumu?" Sasuke tersenyum dan berbisik
"KAU"
Hinata terpaku dengan pernyataan Sasuke.
"Kau tidak bisa memaksaku"
"hn, jadi kekasihku atau ucapkan selamat tinggal pada teman-teman mu!"
"Kenapa harus aku?"
"Karena yang kuinginkan adalah kau"
"kau kejam"
"terima kasih atas pujiannya, sekarang apa keputusan mu?"
Hinata ingin menolak, tapi bagaimana dengan teman-temannya, Hinata bisa saja membantu teman-temannya namun pasti penyamaran nya pasti akan ketahuan, hingga akhirnya
"baiklah"
"bagus, aku memang tidak mungkin menyakiti mu, tapi aku bisa menyakiti teman-temanmu" setelah itu Sasuke segera menyentuh dagu Hinata dan mencium bibir yang menjadi candu baginya,
"pulang sekolah kau akan pulang bersamaku"
Setelah itu Sasuke segera pergi, Hinata pun segera menuju kelasnya.Hinata tahu dengan pasti bahwa sekarang hari-harinya tidak akan lagi sama.
TBC
See you next time.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Akhir
RomanceDalam menjalani kehidupan setiap orang pasti memiliki masalahnya sendiri. Demikian juga pada Hinata. kehidupan yang dijalani tentu tidak mudah. namun bukan berarti menyerah adalah jawabannya. terutama dalam urusan perasaan dan cinta. Hingga suatu pi...