Part 22

845 121 10
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######




Yul mengusap pelan rambut Sinbi, dia tidak berkata apa-apa dan menunggu mereka berhenti menangis. Tapi saat Sinbi mendongkak dan melihatnya, dia langsung tersenyum. Lalu Yul berlutut di depan Sinbi dan Jessica.

Yul meraih tangan Sinbi dan diusapnya pelan. "Kita baru sebentar bersama. Appa tidak bisa memaksamu untuk bercerita apa yang membuatmu nyaman dan tidak nyaman. Kita masih canggung untuk saling berterus-terang. Appa juga takut melukaimu tanpa sadar."

"Meskipun pergi sendiri itu kebiasaanmu untuk menenangkan diri. Appa harap kamu memberitahu kami, dimana kamu berada?, sampai jam berapa kamu disana?. Kamu bisa pulang sendiri atau ingin dijemput appa atau mommy?."

"Maaf membuat kalian khawatir."sesal Sinbi

Jessica yang masih duduk disebelah Sinbi mengusap pipi anaknya, dan menghapus air mata yang ada disana. "Gwaenchana... Mommy juga salah."

"Kita bertiga yang salah."koreksi Yul dan membuat keduanya tersenyum

Kruuk.. Kruuk...

Mereka bertiga menoleh ke arah suara itu, Sowon terlihat memegang perutnya.

"Jhehe.. Setelah belajar dan mencari Sinbi, aku belum makan apapun."cengir Sowon

"Aigo... Yoong bisa memarahiku karena membiarkanmu kelaparan."ujar Yul "Jessi, kau punya bahan makanan apa saja? Biar aku yang memasak."

"Entahlah, kau lihat saja di kulkas. Kalau tidak ada makanan. Kita pesan saja."

Yul mengikuti Jessica ke dapur,

"Oppa mengatakan semuanya pada mereka?."tanya Sinbi sambil menghampiri Sowon yang berada dekat pintu
"Anni, hanya point penting. Yang mungkin akan membuat mereka sedikit mengerti"jawab Sowon
"Gomawo... Maaf karena aku mengira kau berbohong."
"Gwaenchana... Gajja, kita susul mereka."

"Oppa..."panggil Sinbi lagi saat Sowon sudah berjalan sedikit menjauh
"Wae?."

Sinbi memberi kode agar Sowon sedikit menunduk, dia seperti akan membisikan sesuatu tapi tiba-tiba mengecup pipi Sowon.

"Sekali lagi terimakasih, oppa."bisiknya dan kemudian berlari meninggalkan Sowon

"Sinbi besar di Amerika, meskipun kurang peka, dia cukup berani menunjukan perasaannya dengan tindakan. Kau harus hati-hati sedikit, jangan sampai jatuh terlalu dalam."

"Benar yang dikatakan Eunbi, kepribadiannya sangat kompleks."gumam Sowon, dia masih menetralisir detak jantungnya yang tiba-tiba berdebar lebih cepat, sudah lama dia tidak merasakan ini setelah putus dari Umji dua tahun lalu

Sesampainya di dapur, Yul terlihat memasak sementara Sinbi dan Jessica mengobrol di meja makan.

"Sowon-ah, kenapa lama sekali turunnya?."tanya Jessica

Love Trap... [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang