3

517K 13.5K 1.3K
                                    

Tekan tombol bintang ya :')

Seorang anak kecil berlari menuruni tangga dan menghampiri Al dan memeluk erat kaki pria yang ada di sebelah Wilona tersebut. Bi Yati terkekeh gemas sembari menggelengkan kepala melihat momen yang sudah sering terjadi tersebut.

Wilona mengernyitkan dahinya memasang ekspresi bingung. Bagaimana tidak? Anak laki-laki yang sedang memeluk kaki Al baru saja berteriak dan memanggil, "AYAH!" Wanita itu jadi bertanya-tanya sekarang. Apakah itu adalah anak Al? Dan apakah pria itu sudah menikah?

"Ayah, ayo temenin Felix tidur di kamar! Sebelum tidur, Ayah harus ceritain kelanjutan komik semalem! Ayo, Yah!" Anak kecil yang menyebut dirinya dengan sebutan nama 'Felix' itu mendongakkan kepala sembari menarik tangan terus-menerus.

"Ayah, ayo temenin Felix tidur di kamar! Sebelum tidur, Ayah harus ceritain kelanjutan komik semalem! Ayo, Yah!" Anak kecil yang menyebut dirinya dengan sebutan nama 'Felix' itu mendongakkan kepala sembari menarik tangan terus-menerus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Felix Lee-

Al mengacak rambut Felix sambil tersenyum gemas. "Ya udah iya. Let's go! Kita baca komik," katanya kemudian menggendong anak tersebut. "Bik, saya titip Wilona ya. Nanti saya ke bawah lagi untuk makan malem," katanya lalu pergi menaiki anak tangga bersama Felix di gendongannya.

"Main titip aja. Memangnya gue barang apa?" monolog Wilona kepada dirinya sendiri tapi masih dapat didengar oleh Bi Yati membuat wanita paruh baya itu tersenyum tipis.

Bi Yati mengambil segerombolan kunci yang menyatu dalam satu gantungan-tadinya ada di dalam kantong daster wanita tersebut. "Ayo Bibik anter ke kamarnya Non. Kamarnya di lantai tiga," katanya kemudian diiyakan oleh perempuan muda di hadapannya.

Keduanya berjalan beriringan menaiki anak tangga menuju kamar kosong di lantai tiga. Wilona sibuk dengan pikirannya sendiri sambil bertanya siapa anak kecil yang bernama Felix barusan? Kalau memang Al sudah memiliki istri, berarti jalan yang dipilihnya sudah sangat salah. Perempuan lulusan sarjana seperti dirinya tidak pantas menjadi perusak rumah tangga orang.

"Udah kerja berapa hari Non?" tanya Bi Yati memecah keheningan. Dia memperhatikan setiap lekuk wajah wanita yang dibawa oleh Al malam ini. Wajah yang sangat familiar baginya jika menatap Wilona.

"Baru sehari Bik," jawab Wilona singkat.

Sesampainya di kamar, Bi Yati menyerahkan kunci ruangan yang akan menjadi milik Wilona tersebut kepada pemilik barunya. "Ini kuncinya, Non. Di dalam ada dua pintu penghubung. Satu untuk ke kamar mandi dan yang satunya lagi untuk ke walk in closet. Ada pakaian yang memang udah disediakan untuk tamu disana," jelasnya.

Pantas saja, pikir Wilona. Disaat tadi Al menjemputnya ke panti, pria itu melarang dirinya untuk membawa pakaian. "Bibik udah bikinin makan malam belum? Mau saya bantu?" Wanita itu menawarkan bantuan membuat ART Al tersebut merasa terkagum.

Tapi dengan cepat Bi Yati menggelengkan kepala. "Gak perlu Non. Makan malamnya udah hampir siap kok. Tinggal goreng ayamnya aja. Lagipula saya gak enak kalau harus tamu yang bantu masak. Entar saya dimarahin sama Den Al," katanya menolak halus.

Altezza ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang