Altezza ✓

6

Hello! Sebelum baca tekan tombol vote. Dan buat yang sudah baca versi lama, jangan spoiler ya sayang 😭

⛔ Udah baca part 5 belum? Coba diintip dulu, siapa tau kelewatan.

*Flashback on 'Part 2'
Perhatikan tulisan yang diblok maupun bercetak miring!

"Lo itu kenapa sih Al? Bukannya lo gak pernah peduli sama cewek yang udah lo tidurin? Kenapa sekarang lo panik setelah Wilona ngundurin diri?" Geffrey tidak habis pikir dengan pria yang sedang bersandar lemah di sofa saat ini. Siapa lagi kalau bukan Altezza, si pria hiperseks.

Al mengusap wajahnya frustasi. "Wilona Aileen Carson. Apa lo ngerasa asing sama nama itu? Sebelum gue tidur sama dia, gue gak sadar sama sekali. Tapi sekarang gue bener-bener ngerasa bersalah," jelasnya.

Geffrey mengerutkan keningnya sembari memasang raut kebingungan. "Maksud lo? Wilona Aileen Carson? Emangnya kenapa? Apa yang salah sama nama dia?" tanya pria tersebut masih tidak mengerti kemudian mendudukkan diri di sebelah Al.

"Ck!" Pria pecandu seks itu berdecak kesal. "Apa lo udah lupa sama Violetta?" tanyanya sedikit menaikkan intonasi suara.

*Flashback Off

Altezza duduk di pinggiran kasur Wilona sambil membelai kepala wanita yang saat ini masih menutup kelopak matanya tersebut. Seharusnya dia masih berada di kantor untuk bertemu dengan salah satu kliennya. Tapi itu diundur begitu saja setelah mendapat kabar dari rumah kalau Wilona jatuh pingsan karena satu hal yang mulai membuatnya panik sekarang.

"Ayah, kenapa Bunda pingsan waktu ngeliat foto perempuan yang ada di perpustakaan?" tanya Felix yang duduk di tengah kasur sambil menatap Wilona dengan wajah pucatnya.

Tak ada jawaban dari Al selain helaan nafas. Lagipula apa yang harus dia jelaskan kepada putranya itu? Prinsip Al, Felix tidak boleh tau tentang apa yang terjadi di masa lalu sebelum putranya itu beranjak dewasa.

Selang beberapa menit kemudian, Wilona mulai menggerakkan kepalanya tanda dia terbangun. Perlahan dia menunjukkan bola matanya yang berwarna coklat pekat sembari wanita itu melirik ke sekitarnya, menatap Al dan Felix bergantian.

"Bunda. Bunda gapapa?" tanya anak kecil yang ada di sebelah Wilona tersebut sambil menggenggam tangan wanita yang dipanggilnya 'Bunda' itu.

Wilona tersenyum tipis. "Tante, eh m-maksudnya Bunda, Bunda gapapa kok sayang," katanya. Dia ingin sekali membentak Al, tapi tenaganya belum cukup untuk melakukan hal itu dan lagipula ada Felix disini.

"Felix, Bunda kan udah sadar. Gimana kalau sekarang kamu makan malem abis itu tidur?" Al menyela percakapan antara keduanya. Dia sangat mengerti kalau Wilona membutuhkan penjelasan untuk saat ini.

Tapi nyatanya Felix tetaplah anak kecil yang belum bisa mengerti keadaan. "Enggak Ayah. Felix mau nemenin Bunda aja. Lagipula Ayah juga belum makan kan?" katanya.

"Felix, Ayah mau bicara sama Bunda. Please understand. Nanti Ayah nyusul kamu kalau Ayah sama Bunda udah selesai bicara. Ya nak?" pinta Al dan kali ini lebih tegas sehingga membuat Felix cepat menurut.

Setelah putra semata wayang Al itu pergi, ruangan kembali senyap dengan Wilona yang menatap Al dan Al yang hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Perempuan yang ada di foto itu. Dia Violetta. Violetta Aileen Carson, kakak sulung aku yang kuliah di Korea dan hilang kabar semenjak 5 tahun yang lalu. Dan sekarang aku bener-bener gak tau tentang apa yang terjadi sekarang. Kamu pasti tau keberadaan kakak aku ada dimana. Iya kan?"