4

378K 12.5K 1.5K
                                    

Rasanya gak enak ketika udah capek mikirin alur terbaru tapi yang ngevote gak sesuai ekspektasi. Maaf karena menunggu lama, karena aku juga lama menanti rasa semangat untuk lanjut mengetik ini :)

Bukan ngemis vote, tapi siders sama vote nya belum seimbang. Bantu ya!

Happy Reading...

Al berjalan mendekati Wilona yang duduk di sofa dan berdiri di depan wanita itu. "Aku mau tidur sama kamu lagi," katanya langsung saja tanpa pikir panjang. Mengatakan hal seperti itu bukanlah hal yang sulit untuk seorang Altezza.

Siapapun pasti terkejut mendengar pengakuannya itu, termasuk orang yang ada di hadapannya saat ini. Mungkin Wilona bukanlah wanita yang polos karena pergaulannya pun bukan di kamar saja. Tapi dia tetaplah seorang wanita yang bisa menjaga kehormatannya dan akan diberikannya kepada lelaki yang pantas untuk dirinya.

Wilona bukan gadis polos. Dia juga mempunyai beberapa video dewasa yang bisa ditonton olehnya di waktu senggang. Katanya sebagai bahan referensi ketika dia sudah menikah nanti. Tapi tiba-tiba segalanya direnggut begitu saja beberapa waktu yang lalu.

"Kamu pikir aku cewek apaan, Al? Aku dateng kesini dan mau tinggal di tempat ini hanya karena aku butuh pertanggung jawaban kamu. Minimal sampai aku nemuin hal baru yang jauh dari kamu! Dan disaat aku udah gak perawan, bukan berarti kamu bisa nyentuh aku seenak jidat kamu!" Wilona menghela napas panjang merasa dirinya seperti dipermainkan.

Pria yang saat ini masih turn on itu mengusap wajahnya. "Bukan gitu maksud aku, Wil. Aku sama sekali gak bermaksud untuk nyentuh kamu. Serius! Tapi sekarang itu aku bener-bener butuh kamu untuk melampiaskan hasrat aku. Bantu aku, satu kali pelepasan aja!" pinta Al dengan wajah memohon.

Lagi-lagi Wilona harus mendengar pernyataan aneh dari seorang Altezza yang membuatnya ingin menepuk jidat sendiri. "Aku heran sama kamu. Apa semudah itu untuk mengajak seseorang berhubungan intim? It's okay! Kamu bisa bilang gitu. Tapi ke cewek murahan di luaran sana! Bukan ke aku! I'm not your bitch, Altezza Lee!" Mempertegas segalanya memang perlu dilakukan Wilona agar pria yang ada di hadapannya saat ini tidak bersikap seenaknya.

"Bukan gitu Wil. Aku memang udah beberapa kali merawanin orang yang kerja sebagai sekretaris aku. Tapi setelahnya aku kembali ngelakuin hal yang biasa aku lakuin setiap malemnya, nyewa jalang. Dan semua berjalan seperti biasa. Cuma selama satu bulan terakhir ini agak beda." Al mengeluarkan suara lirih layaknya orang yang mulai putus asa.

Tidak mengerti maksud Al, Wilona menaikkan sebelah alisnya. "Apa yang berbeda?" tanya wanita itu.

"Setelah aku tidur sama kamu satu bulan yang lalu, aku mulai gak nyaman nyentuh cewek-cewek yang aku sewa. Mereka bahkan gak bisa bikin aku puas. Dalam benak aku cuma ada kamu belakangan ini. Dan jujur, sekarang aku ngerasa kalau aku udah ketergantungan sama badan kamu walaupun kita baru sekali ngelakuin itu."

Wilona tersenyum sinis. "Dasar cowok! Semuanya sama aja sialan! Mereka punya seribu satu cara dan bujuk rayu supaya apa yang mereka mau bisa mereka dapet. Tapi sayangnya aku bukan perempuan bodoh, apalagi murahan. Aku gak akan terperdaya sama ketergantungan kamu itu Al. Banyak cewek perawan diluar sana yang bisa kamu ajak tidur!" tegasnya.

Seorang wanita yang bijaksana apalagi berpendidikan seperti Wilona sudah pasti tidak mau diperdaya oleh pria hiperseks seperti Altezza. Apalagi pria itu memberikan alasan yang sangat tidak masuk akal. Al sekarang ber-ketergantungan dengan badannya? Wilona tidak ingin mempercayai itu.

Altezza ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang