06. Lost [ BC ]

9.7K 498 19
                                    


Bonchap.

Chp Lumayan panjang, kek anu.

Awas GAJE, ehe.

Typo? Tandai ya. Bcs gue buatnya terburu-buru.

Mature⚠︎.

•••

Hanya cahaya samar dari sang rembulan sebagai penerang di kamar mewah itu, dan sepasang mata merah. Duduk dengan kaki menyilang, sesekali meneguk kecil cairan merah kental dari Gelas yang ia pegang.

Tidak ada yang terlihat sama sekali disana, selain mata merah itu--

--dan seorang pria mungil yang terbaring diatas ranjang kingsize yang di sinari oleh cahaya bulan samar.

Suara antara benturan kaca dengan meja terdengar ; meletakkan gelas kosong itu, ia berdiri lalu berjalan menuju balkon kamar, menyilangkan kedua tangannya kebelakang, Elegan. Terpampang jelas siapa pemilik obsidian sepekat darah itu yang perlahan berubah normal kembali, menjadi iris hitam.

Aaron Marcelino.

Putra Mahkota Kerajaan Vampire yang kini jabatannya sudah berubah menjadi Lord, menggantikan sang Ayah dan Ibu yang tidur untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

Arogan, otoriter, dingin, dan kejam adalah empat kata yang mewujudkan seorang Aaron. Karena hukum tertulis Kerajaan dan wibawa seorang Aaron, membuat siapapun sangat tunduk dan patuh padanya. Dan setiap wanita bertekuk lutut akan kharismanya.

Tidak ada yang menentang sama sekali.

Bahkan kedua orangtua Kenzie sendiri.

'Lord, waktunya tinggal sedikit lagi.' Mindlink Bryan, tangan kanan setianya.

"Katakan sekali lagi, maka kau akan menyesalinya, Bryan."

Setelahnya Bryan hanya terdiam, bahkan untuk pikirannya. Walaupun mengontrolnya sangat susah, tetapi lebih baik daripada membuat amarah sang Pemimpin bertambah.

Kenzie.

Tepat setelah nama itu terlintas di pikirannya, pendengaran tajam itu menangkap suara gerakan kecil dari arah ranjang. Ia berbalik dan menemukan tubuh yang hanya terbalut kemeja hitam itu bergerak ; si empu perlahan sadar.

Dan Aaron, hanya mengawasi dengan seringai lebarnya.

•••

Kenzie mengerjapkan kedua matanya, kesadarannya perlahan kembali. Meringis kecil ketika kepalanya terasa pusing dan lehernya yang perih. Obsidian coklat yang memancarkan kepolosan itu beredar, mengernyitkan dahi karena hanya kegelapan yang mendominasi.

Kenzie menoleh kebawa, menatap tubuhnya yang hanya terbalut kemeja, dan tolong di garis bawahi, ia tidak memakai dalaman sama sekali. Ia menerawang, mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Apa yang kau pikirkan, hm?"

Lamunan Kenzie terhenti dan pandangannya beralih ke arah balkon, membeku ketika melihat obsidian sehitam malam itu menatapnya lekat. Ia menggelengkan kepalanya kuat, mengenyahkan pikiran anehnya tentang suara bariton dan tatapan itu.

Kenzie menatap Aaron tajam, mengabaikan ketakutannya terlebih dahulu, ia benci ketika seringai pria itu semakin melebar disana. Dengan cepat Kenzie meraih selimut putih tebal di samping ketika mata Aaron terarah ke bagian paha mulusnya yang terekspos bebas.

"Apa yang kau lakukan padaku, sialan?! Keluarkan aku dari sini! I don't fucking care if you a Vampire or not." Kenzie semakin melayangkan tatapan tajam.

Our Obsession | BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang