Pertemuan

1.3K 109 2
                                    

Junkyu POV

Seoul, 15 Agustus 2017

Cerita ini bermula sekitar 3 tahun yang lalu kala itu umurku baru 17 tahun. Ayah yang merupakan salah satu manager di perusahaan farmasi terkenal di Korea Selatan mengajakku, ibu dan hyung untuk mengikuti acara pengangkatan direktur baru di perusahaan ayah. Acaranya diadakan di salah satu hotel mewah di Soul malam ini. Acaranya sangat mewah dan dihadiri oleh pejabat, aktris dan aktor maupun para petinggi perusahaan. Acara ini merupakan acara berkelas namun tidak cocok untuk anak seumuranku. Pada saat di acara, aku sangat bosan dan tidak menikmati acara karena mereka hanya membahas pembicaraan kantor, bisnis, dan yang lain. Padahal yang ada di otakku adalah PS4 yang baru dibelikan ayah minggu lalu. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar sebentar. Aku izin pada ibu untuk mengambil makanan padahal sebenarnya aku hanya ingin mencari udara segar dan keluar dari kerumunan ini. Aku menghampiri ibu yang sedang asik ngobrol dengan teman-teman Ayah.

"Eomma, aku mau ambil makanan dulu ya."

"Baiklah, kalau kau sudah selesai, segera telepon eomma."

"Ne eomma. "

Setelahnya aku pergi ke taman yang ada di luar Gedung. Cuaca di luar cukup dingin, namun aku lebih baik di sini daripada harus kembali lagi ke dalam. Beberapa saat setelah aku duduk di bangku taman yang ada di bawah pohon, tiba-tiba aku mendengar suara aneh.

"hi..hi..hi..hi..." Terdengar suara perempuan yang cukup seram, namun sebagai orang yang cukup menggunakan logika, aku tidak takut. Sepertinya dia hanya ingin menakutiku. Aku melihat siluet wanita dari balik pohon. 

"Hei, ayolah, aku tidak takut. Kau tahu? bahkan hantu di film The Conjuring pun menyerah untuk menakut-nakutiku."

Tiba-tiba terdengar suara tawa wanita yang ternyata lebih seram dari suara yang pertama kali kudengar.

"Iya deh iyaa, Hahahahaha... Bisa-bisanya kau tidak takut."

Muncul dari balik pohon gadis dengan gaun putih, berbadan mungil, kulitnya pucat di bawah sinar lampu taman, sepertinya dia seumuran denganku dan tampaknya dia baru menangis karena maskara di matanya terlihat sangat mengerikan karena luntur. 

"Boleh aku duduk di sini?"

"Ya." jawabku singkat.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Sapanya.

"Apa aku mengenalmu?" tanyaku.

"Sepertinya tidak, karena aku juga tidak mengenalmu. Hahaha" Dia tertawa.

"Seharusnya, pertanyaan itu cocok untukmu. Apa yang kau lakukan di sini ? Dengan maskara luntur seperti itu. Kau terlihat sangat menyeramkan." 

"Tidak ada, aku hanya sedang bosan dan mencari udara segar di luar." Jawabnya dengan raut yang berubah menjadi muram. 

"Kau pikir aku akan percaya kau hanya sedang mencari udara segar dengan menggunakan gaun dan riasan seperti itu?" Jawabku heran.

"Hmm... Mungkin ini agak aneh bahwa aku sekarang  bercerita dengan orang yang baru kutemui beberapa menit yang lalu. " 

"Tapi janji ini rahasia kita berdua." jawabnya sambil menatapku

Aku merasa ada yang aneh. Pertama, aku sedang berbicara dengan orang asing yang awalnya ingin menakutiku. Kedua, kami sudah memiliki rahasia dari pembicaraan yang baru 5 menit terjadi. Aku memilih untuk diam, dan mulai menutup mata, seolah-olah sedang tidur.

"Baiklah aku akan jujur. Aku tadi habis menangis."

"Memangnya ada apa?" sambil tetap menutup mataku berusaha untuk tidak terlalu kelihatan tertarik dengan ceritanya. 

Orange - Junkyu x Lia FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang