"Jadi, misimu gagal?" kata Jenny sambil menata letak jas mahal di dalam lemari kaca. Tidak seperti biasa, Anita betah berlama-lama di butiknya.
"Dia yang menggagalkannya," sahut Anita lesu, pada akhirnya dia menceritakan juga masalahnya pada Jenny. Dia butuh Jenny untuk bercerita.
"Seharusnya kau tak melakukan itu, kau terlalu banyak membaca novel, idemu sangat konyol. Saranku, jika ayahmu memintamu bertemu dengan laki-laki pilihannya, maka tolak saja secara halus."
"Ayahku tidak sesederhana itu, Jen. Dia begitu malu, karena aku tak kunjung menikah. Padahal aku merasa bahagia dengan kondisiku yang sekarang."
"Ya, aku percaya, terkadang, orang menilai, bahagia itu harus menikah. Oh ya, mau aku apakan stelan ini?" Jenny menunjukkan baju yang dipakai Edo kemaren.
"Dia mengembalikannya?"
"Iya, bahkan aku telah menjelaskan bahwa baju ini telah dibayar, dia tak mau tau, dia meletakkan di meja kasir, lalu pergi begitu saja, baju ini seperti selesai dilaundry." Jenny mengendus bau parfum loundry murahan yang menguar tajam.
"Aku titip sama kamu dulu," sahut Anita, dia baru tau, Edo keras kepala juga. Lagi pula, untuk apa dia mengembalikan baju itu, kalau dia tak butuh, dia bisa saja membuangnya ke dalam tong sampah, bukan? Begitu pikir Anita.
"Jen, Taksa kembali." Wajah Anita berubah sendu. Jenny meletakkan jas yang dipegangnya ke dalam etalase, wajahnya berubah serius. Dia tau betul, siapa Taksa itu, dan apa hubungannya dengan Anita di masa lalu.
"Apa? Maksudmu, dia kembali ... Bercerai?"
Anita menggeleng. "Bukan, dia menginap di rumah kami, saat aku ke kantor tadi, supir kami tengah menjemputnya di bandara, aku yakin saat ini mereka telah berada di rumah."
"Oh, Anita." Jenny memeluk sahabatnya itu. Dia masih ingat, bagaimana Anita curhat setiap hari padanya saat pertama kali jatuh cinta pada Taska, tepatnya di masa putih abu-abu mereka. Namun sayang, cinta bertepuk sebelah tangan, Taksa tahan dengan pesona Anita.
"Aku harus bagaimana?" tanya Anita putus asa.
"Tunjukkan bahwa kau baik-baik saja, tunjukkan bahwa kau bahagia walaupun tak berhasil mendapatkan cintanya. Tunjukkan bahwa dirimu adalah Anita dewasa idola para pria, bukan Anita kecil yang mengejar-ngejar Taksa di masa lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI KONTRAK(AN)
ChickLitCantik, kaya, sukses, semua ada pada Anita. Kecuali suami. Di usianya yang ketiga puluh dua, dia masih melajang. Saat desakan menikah bagaikan teror, Anita pikir, dia butuh suami kontrak. Dan Edo, si pengamen ganteng cocok untuk itu.