Just Loving You ( WN Bahasa Indonesia ) END

Bab 01 : Awal dari Semuanya...

Just Loving You
Genre : Romance, School Life, Shoujo Ai, Slice of Life

Raw : http://ncode.syosetu.com/n9377df/
Penulis : Shichi

---------------------------------------------------------

※ Sudut Pandang Risa

Tanda-tanda awal musim hujan akan segera berakhir mulai terlihat. Satu-satunya yang tersisa adalah menunggu liburan musim panas. Cuaca cerah, selalu mengalami hari-hari cerah dan menyegarkankan hatiku.

Latihan klub bola voli berakhir, dan saat aku berpikir untuk pulang, matahari terbenam masih memerah di langit yang memberi tahu kami bahwa sudah waktunya bagi kami untuk bebas dari kehidupan sekolah menengah. Anggota klub lainnya meninggalkan rak sepatu dengan terburu-buru seperti biasa. Aku, di sisi lain, masih membuka loker dengan nomor kehadiranku tertulis di atasnya.

Di rak atas loker, aku menemukan surat putih dengan bintang kuning digunakan sebagai segel dan 「Kepada Aida Risa-san」 ditulis dengan huruf feminim. Karena namaku tertulis di atasnya, itu berarti itu ditulis untukku, tetapi tidak ada pengirimnya.

「Oi ~, Risa!」

「Tunggu sebentar, aku akan segera ke sana!」

Aku bergegas menuju teman-temanku. Aku memasukkan surat putih itu ke dalam saku seragamku. Lagi pula, aku mungkin tidak akan bisa membacanya sampai pulang di rumah nanti. Sebelum aku melakukannya, aku menghabiskan waktu melakukan percakapan bodoh dengan teman-temanku yang sama bodohnya, tetapi ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Tunggu. Pembicaraan gadis biasanya memiliki aliran yang cepat dan topik yang terus berubah, jadi ini lebih dari biasanya, tetapi sebelum aku menyadarinya, aku tertinggal dalam percakapan. Apa yang mereka bicarakan barusan…?

Seperti biasa, aku melewati gerbang tiket dengan kartu pas untuk pulang, kepalaku di penuhi dengan surat itu. Ini bukan masalah besar, tapi aku tidak bisa melepaskannya dari kepalaku. Aku ingin tahu dari siapa itu? Entah apa yang tertulis di dalamnya? Di dalam kereta yang gemetar, perasaanku juga ikut terguncang.

「Risa, kamu turun disini, kan?」

Stasiun yang diumumkan oleh kondektur kereta adalah stasiun tempatku tinggal.

「Un, terima kasih.」

Aku mengucapkan terima kasih kepada temanku dengan terburu-buru saat aku turun dari kereta. Dengan kondisiku saat ini, aku mungkin ketinggalan untuk turun di perhentian itu.

「Apa masalahnya? kamu telah banyak melamun hari ini. 」

Menghindari pertanyaan itu, aku lari melalui pintu yang baru saja terbuka.

「Sampai jumpa ~.」

「Sampai jumpa besok.」

Aku mengangkat tanganku sebagai jawaban saat aku melompat menuruni tangga. Surat itu melekat di benakku dan tidak mau pergi. Di dalam surat tipis ini; Aku yakin ada beberapa kata di dalamnya, tetapi bahkan tanpa mengetahui isinya, itu sudah cukup untuk masuk ke bagian terdalam dari pikiranku. Aku terus bertanya-tanya apa yang tertulis di dalamnya, saat aku bergegas pulang.

Ketika aku sampai di rumah, ada beberapa hidangan dengan uap yang sudah keluar di atas meja.

「Selamat datang kembali (okaeri). Makan malam sudah selesai. 」

「Aku pulang (tadaima). Aku akan segera ke sana. 」

Mengatakan itu, aku pergi ke kamarku di lantai dua dan meletakkan tas dan surat itu. Aku berpikir untuk berganti pakaian yang lebih nyaman, tapi perutku keroncongan jadi aku bergegas kembali ke ruang tamu.

Meskipun, aku biasanya akan berbicara tentang apa yang terjadi selama kegiatan klub, hari ini aku ingin menyelesaikan makan malamku secepat mungkin, jadi pandanganku bahkan tidak melewati wajah orang tua ku maupun TV. 

「Ada apa, Risa?」tanya ayahku melihat ini. Aku menjawab bahwa aku harus mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok. Nah, itu pasti pekerjaan yang harus aku lakukan sekarang karena aku di rumah. Itu adalah 「Untuk memikirkan balasan atas maksud dan tujuan surat itu.」 Meskipun aku bahkan tidak tahu siapa yang mengirimnya sejak awal.

Aku selesai makan dan pergi ke kamarku. Hari sudah mulai gelap, jadi aku pergi ke jendela dan menutup tirai setelah menyalakan lampu. Dalam kesunyian kamarku, aku bisa mendengar suara-suara yang datang dari luar, seperti rel kereta, yang membantuku rileks saat aku berganti pakaian dalam ruangan.

Aku menghadap mejaku, dan melihat surat yang ada di tempat aku meninggalkannya. Aku merobek segelnya, dan dari dalam, dua huruf putih jatuh.

Aku membaca yang pertama; tertulis di atasnya dengan huruf bulat yang sama dengan bagian luarnya. Nama pengirim tidak dapat ditemukan. Sebaliknya, ada satu kalimat yang membuat jantungku berdebar kencang. Sebuah sensasi benar-benar menembus diriku.

「Risa-san, aku mencintaimu.」

Tubuhku mulai memanas dan tidak mau berhenti, seolah-olah gunung berapi meletus di dalam kepalaku, semuanya menjadi berantakan. 「Cinta.」 Hanya lima huruf ini, membuat hatiku meremas sampai mulai sakit. Tapi aku tidak punya siapa-siapa untuk berbagi perasaan ini. Aku sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Setelah membaca sesuatu seperti itu, aku sangat bingung sampai kehilangan kesadaran waktu, dan sebelum aku menyadarinya, sudah waktunya untuk tidur. Tapi alih-alih piyama, aku masih memakai kaos.

Aku berharap yang mengirimnya adalah dia, dia bahkan memiliki tulisan tangan yang serupa.
(R : waah, siapa 'dia' itu?)