※ Sudut Pandang Yumi
Mungkin dia benar-benar mulai membenciku. Sudah seminggu sejak aku menyampaikan 「cinta」 ku dengan sebuah surat. Meskipun dia biasa berbicara denganku setiap istirahat, itu mulai berhenti kemarin.
Kesepian.
Seolah Risa di dalam hatiku tiba-tiba menghilang, meninggalkan lubang besar di belakang. Dadaku mulai sakit. Sebelum aku menyadarinya, air mata yang tak terbendung mulai membanjiri. Aku menyeka air mata yang jatuh ke meja dengan sapu tangan dan mengusap kulit di sekitar mataku dengan itu. Air mataku mengalir begitu deras seolah-olah mataku mengering dan hatiku perlahan layu.
Mungkin Risa menganggapku sebagai teman yang lain? Apakah aneh kalau aku merindukan Risa?
Aku pikir cinta adalah semua kebahagiaan dan perasaan manis, tetapi untukku sekarang adalah hati yang hancur dan menyakitkan…
Mungkin aku tidak akan bisa kembali berteman dengan Risa. Saat-saat bahagia itu seperti mimpi singkat, dan meninggalkanku dengan keputusasaan yang membuatku tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan dengan semua emosi ini, suaraku tidak akan pernah sampai padanya, aku merasa itu adalah air mataku yang meluap. Tunggu sebentar. Jangan tinggalkan aku sendiri. ―Meskipun aku mencoba mengatakan itu, karena Risa tidak ada di sisiku lagi, dia tidak akan menyadari perasaanku, bahkan jika dia duduk di sampingku sepertinya dia berada di tempat yang jauh. Air mataku meluap hingga sapu tanganku basah kuyup.
Seolah-olah aku adalah sekam kosong, hari-hari berlalu seperti anak panah. Tanggal di ponselku menunjukkan bahwa sudah seminggu sejak liburan musim panas dimulai. Belum ada kontak apapun dengan Risa. Meskipun aku tahu dia tidak akan datang, setiap hari aku akan memeriksa akun media sosialnya (misalnya, twitter dan semacamnya). Saat ini dia seharusnya sedang dalam aktivitas klub, jadi dia tidak akan segera memperbaruinya.
――― Risa.
Semakin aku memikirkannya, semakin aku merasa seperti akan jatuh ke dalam lubang besar di hatiku. Sekali lagi, aku ingin kembali ke masa ketika kita adalah 「teman」 dan berbicara dengannya. Aku ingin tertawa bersama dengannya. Sekarang aku memikirkannya, aku bertanya-tanya berapa banyak kehangatan yang aku terima dari Risa. Hatiku, yang telah kehilangan kehangatannya, mulai menjadi lebih dingin dan membeku seperti es. Meski AC menyala tapi tubuhku panas, jantungku terasa dingin dan mati rasa.
Hari ini juga, aku bermimpi untuk mengobrol menyenangkan dengan Risa. Aku tahu itu tidak nyata, karena aku telah mengalami mimpi yang persis sama untuk beberapa waktu sekarang. Ketika aku menyadarinya, di atas tempat tidurku, air mata mengalir di pipiku, dan membasahi bantal. Hari-hari yang tidak akan kembali, bahkan termasuk kenangan buruk, entah kenapa terasa mempesona. Terlebih lagi dengan kenangan indah. “Akan lebih baik jika kita tidak pernah bertemu dari awal”, bahkan pemikiran seperti ini muncul di kepalaku.
Keinginan untuk mengumpulkan pecahan-pecahan cintaku, tidak peduli seberapa keras aku mencarinya dalam diriku, itu tidak muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Loving You ( WN Bahasa Indonesia ) END
RomanceSinopsis : Sepucuk surat di rak sepatu. Hal itulah yang mengubah hubungan kedua gadis sahabat ini. Mengubah perasaan mereka satu sama lain. Ini adalah kisah cinta dua orang gadis dari sudut pandang mereka masing-masingー Genre : Romance, School Life...