Bab 03 : Perasaan yang Dia Sadari adalah...

696 56 1
                                    

※ Sudut Pandang Risa

Ini mungkin takdir. Itulah yang dia pikirkan saat melihat Yumi duduk di sisinya setelah satu bulan. Saat itu adalah saat pengaturan kursi kedua berlangsung, meski begitu, entah kenapa Yumi masih ada di sisiku.

Saat itu hubunganku dengan Yumi masih antara 「teman」 dan 「orang yang kucintai」 di dalam hatiku. Mungkin pada saat itulah aku menyadari perasaan ini adalah 「cinta」.

Ujian sudah dekat, alasan yang tepat untuk berbicara banyak dengan Yumi. Cara mengajarnya sangat mudah untuk dimengerti, dan ketika aku mengucapkan "terima kasih", wajahnya memerah dan dia melihat ke bawah, dia sangat manis. Aku tidak suka ujian, namun karena aku bisa berbicara dengannya, fakta itu terkalahkan oleh kebahagiaan yang aku rasakan.

Aku tidak bisa berbicara dengannya setelah sekolah jadi aku selalu memanfaatkan waktu istirahat untuk berbicara dengannya. Bahkan jika mereka selalu memulai sebagai pembicaraan yang tidak masuk akal, kami mulai membahasnya sampai pada titik di mana kami tidak menyadari bahwa kelas telah dimulai.

Aku ingin tahu yang mana perasaanku terhadap Yumi? Tidak peduli rumus yang aku gunakan, aku tidak mengerti. Jawabannya hanya bisa ditemukan di hatiku. Aku mencintai Yumi, bahkan ketika aku mengetahuinya, aku tidak tahu jenis 「cinta」 yang ku rasakan? Sebagai teman? Kekaguman? Atau sesuatu yang lain? Kepalaku berputar-putar sejak saat itu dan aku tidak bisa bergerak maju.

Tulisan tangan pada surat itu benar-benar mirip dengan tulisan Yumi bisa kukatakan karena aku selalu melihat buku catatannya, tulisan tangan yang bagus namun sangat lucu.

Hari ini giliran ku untuk tugas piket harian, jurnal kelas diberikan kepadaku. Tiga minggu telah berlalu jadi seharusnya ada hari dimana Yumi menuliskannya. Setelah membuka kunci laci dengan kunci dan kemudian mengeluarkannya, aku dengan hati-hati mengambil surat itu dan membandingkan tulisannya.  

Aku segera menemukan bagian-bagian yang ditulis dengan tulisan tangan Yumi dan membandingkannya dengan surat itu. Jantungku berdegup kencang.

---Tidak mungkin. Luar biasa.

Hatiku menjadi seperti teka-teki yang semua bagiannya berserakan dengan 「kebahagiaan」 sebagai pusatnya.

Aku… kepada yumi… Aku sudah lama menginginkannya dan inilah jawaban atas keinginan yang kudapat.

Semakin aku memikirkannya, semakin cepat jantungku berdetak. Tubuh ku tidak panas karena cuaca panas tetapi dari jumlah darah yang dipompa jantungku.

Tapi… Aku… Aku ingin tahu apa yang harus kulakukan sekarang?

Aku tahu 「cinta」 yang aku miliki, tetapi 「cinta」 Yumi mungkin berbeda. 「Cinta」 miliknya mungkin berarti 「teman」 atau 「teman dekat」, dan mungkin tidak sama dengan milikku. Aku ingin tahu. Aku tidak ingin tahu. Perasaan ini kontradiktif… Meskipun keduanya semakin besar, mereka tumbuh dalam keseimbangan sempurna.

Wajahku memerah setiap kali aku melihat mata Yumi dan untuk alasan yang sama, waktu yang kami habiskan bersama berkurang sedikit.

Just Loving You ( WN Bahasa Indonesia ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang