15

403 9 8
                                    

Killa masuk ke dalam kamar tapi tidak ada Alif di kamarnya. Lalu ia mendengar suara gemercik air. Oh mungkin itu suaminya sedang mandi. Pikirnya.

Killa berjalan menuju balkon kamar dan duduk dengan tatapan kosong. Ia bingun harus bagaimana jelasinnya. Bagaimana kalo Alif ga percaya sama penjelasannya? Sungguh ia takut sekali.

Killa menghela nafas kasar dan mengacak rambutnya frustasi.

"gini amat ya hidup gue?" gumamnya

Lalu ia tiduran di sofa sambil menatap gelapnya langit malam.

Yaallah permudahlah urusan saya, jangan di persulit-batinnya

"masih mau pulang?" ucap seseorang

Sontak Killa beranjak dari tidurnya dan berdiri di depan pria itu.

"pak, saya bisa jelasin semuanya" ucap Killa

"jelasin apa lagi? Ga perlu di jelasin saya udah tau semua" ucap Alif datar

"ta-tau?" tanya Killa

"iya, tadi Rey ketemu saya" ucap Alif lalu duduk di sofa.

"ketemu?"

"iya, dia udah jelasin semuanya"

"jelasin apa" tanya Killa panik. Ia takut kalo Rey ngomong yg tidak-tidak.

Alif menghela nafas berat "dia bilang, katanya dia udah putus sama kamu. Terus dia udah tau semua"

Killa menghela nafas lega "makannya kalo apa-apa itu jangan langsung marah-marah dulu"

"siapa yg marah?"

"bapak lah"

"kenapa kamu terima hadiah itu?"

"emang kenapa sih? Itu anggap aja hadiah terakhir dari dia"

"terakhir? Emang dia mau meninggal?"

Killa memukul lengan Alif "ga gitu"

"berani ya mukul dosen?"

"berani lah. Kenapa harus takut? Bapak kan gk makan orang!"

Alif menatap Killa dalam "siapa bilang saya gk makan orang?"

Killa mengerjapkan matanya "saya"

"kamu salah"

Killa mengerutkan dahinya "emang bapak makan orang?"

"iya, makan kamu"

"ihh, saya gamau ya"

"kenapa gamau? Saya kan suami kamu"

"udah deh jangan mulai"

Alif hanya terkekeh geli. Senyumnya manis banget yaallah.

"pak"

"hm"

"gajadi deh" ucap Killa sambil tersenyum hambar

"ngomong aja"

"engga deh, nanti bapak marah lagi"

"ngomong aja"

Killa menggelengkan kepalanya "gamau, takut bapak marah"

"saya ga akan marah"

"bener?"

Alif menganggukkan kepalanya "hm"

"tapi saya takut"

"cepet ngomong"

"udah, ga usah di bahas lagi" ucap Killa mengalihkan perbincangan

My Dosen My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang