BANGKIT

13 6 49
                                    

》》》》》

Sesya bangkit dan mulai berjalan tak kuasa. Ia tidak memedulikan jalan hingga menumbuk sesuatu yang keras.

**

Seseorang menutupi wajahnya memasuki sebuah rumah yang dihuni oleh seorang pria muda. Ia membawa pistol.

Dorrr

Sreett

Benda itu memuntahkan isinya. Sasaran meleset mengenai lengan kiri sang pria.

"Maaf, apakah Anda terluka?" tanya seseorang menyadarkan Sesya dari bayangan aneh barusan.

Sesya menatap pria yang berdiri menundukkan badan karena ia yang terduduk. Guyuran hujan menghalangi wajahnya

Pria itu membantunya berdiri. Saat genggamannya menyentuh tangan Sesya, bayangan itu kembali berputar.

Satu peluru memekakkan indera pendengaran lagi. Kali ini berasal dari pria muda. Tapi sayang tembakan itu meleset.

"Galen, sampai kapan aku bisa mengalahkanmu?" tanya lawannya.

"Siapa kau?" tanya Galen menutup rapat lukanya.

"Kau sudah lupa? oh ayo lah." Pria itu tertawa kecil.

Ia membuka penutup wajahnya. Perlahan dapat terlihat siapa orang itu.

"Elard." Galen menatap tidak suka.

Pria bernama Elard itu berlari keluar. Galen mengejarnya dari belakang.

Sekarang mereka sudah berada di belakang gedung kosong. Terjadi peperangan senjata keduanya. Isinya hanya melayang ke udara tidak mengenai sasaran.

Saat ingin menembak lagi, pistol Elard sudah kosong. Namun, ia masih tetap mempertahankan keselamatannya.

Galen mendekat ingin menghabisi musuhnya saat ini juga.

"Jangan mendekat!" Elard melihat sekitar dan menemukan seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari sana.

Ia mendekati gadis itu dan menyanderanya.

"Sekarang bunuh aku!" tantang Elard pada Galen.

"Nona, apakah Anda terluka?" tanyanya pada Sesya yang hanya diam menatap kosong padanya.

"Terima kasih," ujar Sesya.

"Maaf, saya harus pergi sekarang, permisi." Ia melangkah pergi dan menghilang di balik derasnya hujan.

Sesya melanjutkan langkahnya. Bayangan tadi masih ada di pikirannya. Kenapa dia ada di dalam bayangan itu sebagai sandera dari pria bernama Elard?

Apa mungkin ia akan bertemu lagi dengan pria barusan, Galen.

Untuk sekarang Sesya tidak peduli. Ia masih memikirkan sahabatnya. Biarkanlah itu bisa diurus nanti.

》》

Tiga hari berlalu setelah kepergian Gea. Sudah tiga hari pula kelakuan ibu Sesya semakin tidak dapat dikontrol.

Sekarang Sesya sedang berada di tempat terkutuk ini. Bau alkohol menyengat indera penciumannya. Kalau bukan karena sang ibu, mungkin ia tidak akan kemari.

Bar ini penuh dengan pengunjung. Sesya menatap tidak suka dan gelisah. Setiap orang yang tidak sengaja bersentuhan dengannya memiliki bayangan-bayangan yang teramat menyiksa. Biarkan saja, mungkin itu ganjaran untuk hidup mereka yang berdosa.

Sesya dapat melihat sang ibu dengan seorang pria. Mereka mungkin se usia. Sesya menghampiri keduanya.

"Maaf, aku akan membawa Ibuku pulang." Sesya menarik tangan sang ibu agar menjauh dari pria itu.

"Kenapa kau kemari?" tanya Karnia sang ibu.

"Dia putrimu?" Pria gila itu bertanya.

"Cantik," tambahnya dengan tatapan menyeramkan.

"Kau tertarik?" tanya Karnia tersenyum bahagia.

"Pulang lah, dia terlihat tidak nyaman. Kita akan membicarakannya lain waktu," ucapnya yang masih menatap Sesya.

Sesya menarik sang ibu keluar dari tempat kotor itu. Untung saja Karnia mau pulang dengan tenang kali ini.

Sesya tidak mengerti dengan sikap ibunya. Kadang dia bertanya kenapa ia harus dilahirkan.

Sesya muak dengan semua ini. Tidak ada yang berarti dalam hidupnya. Ia ada tapi seakan tak berharga.

》》

Hari ini, Sesya sudah terlihat rapi. Ia ingin melanjutkan hidupnya. Tidak mungkin terus larut dalam kesedihan. Melangkah maju, meninggalkan kenangan yang pahit.

"Sesya, Ibu ingin bicara," ucap Karnia tiba-tiba.

Tidak biasanya dia mau menghabiskan waktu di rumah.

"Duduklah!" suruhnya.

Sesya mendudukkan diri di sofa.

"Ibu akan jujur, karena ini sudah saatnya," kata Karnia tampak serius.

"Kau bukan putriku," jelas Karnia santai.

















Bersambung

》》》》》》》》》》》》》》》》》》

Note: 《kata yang dimiringkan merupakan bayangan yang dilihat oleh pemeran utama, Sesya Metalica》

**

《PENTING》

Lia kan udah bilang, Memory as a curse hanya akan update 2 kali dalam 1 minggu. Tapi kayaknya banyak yang baca deh dan tiap hari semakin meningkat😘. Untuk itu, Lia usahakan update tiap harinya😄

Lia senang loh guys, ya walau kalian tidak tekan bintang setidaknya kalian baca cerita ini. Apalagi yang koment, duh bikin Lia semangat😄

Apalagi kalau ikutan tekan bintang tuh, aduh tambah girang deh😂

Bilang lanjut di kolom komentar guys😗


18 November 2020
Aprilia

Memory as a curse (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang